Berencana untuk menghadiri Casual Connect Asia selanjutnya? Inilah kesepuluh hal yang harus kamu hindari. Nomor 10 adalah pengalaman pribadi yang paling menyakitkan!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Casual Connect Asia 2016 telah berlalu, namun bekasnya hingga kini masih terasa, termasuk kenangan akan kesalahan-kesalahan yang saya lakukan di sana. Ya, sebagai orang yang pertama kali menghadiri Casual Connect (dan Singapura ketika dewasa), pasti banyak hal yang tidak saya ketahui atau sangka sebelumnya. Agar kamu tidak mengalami hal yang serupa dengan apa yang saya alami, berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya kamu hindari. Beberapa dari contoh di bawah telah saya alami sendiri atau diambil dari observasi. Langsung saja, inilah dia:
[page_break no="1" title="Mengikuti Sebanyak Mungkin Seminar yang Ada"]
Acara Casual Connect memang selalu menyajikan seminar-seminar yang menarik setiap tahunnya. Di sana terdapat berbagai pembicara dengan latar belakang luar biasa dengan tema yang juga menarik. Nah, dari awal acara dibuka setiap harinya, yaitu pukul 10.00 hingga 17.00 waktu Singapura, seminar-seminar tersebut diadakan di tiga ruangan sekaligus. Lalu, apakah kamu harus mengikuti seluruh rangkaian seminar tersebut? Jangan sampai kamu berpikir seperti itu! Karena kamu akan melewatkan berbagai kesempatan untuk mencoba game-game Indie Prize, bertemu sponsor, dan orang-orang penting lainnya di industri game global. Pilihlah 2 sampai 3 seminar yang benar-benar menarik untukmu setiap harinya dan luangkan waktu sisa untuk membangun jaringan dan mencoba game yang dipamerkan.
[page_break no="2" title="Tidak Mengikuti After Party"]
Terkadang untuk beberapa orang, menghadiri sebuah pesta bukanlah hal yang bisa dinikmati. Saya pun bukanlah orang yang senang berpesta pora. Namun, demi tujuan mulia melebarkan jaringan (dan makan gratis!), saya pun menghadirinya. Begitu juga dengan kamu,
after party adalah sebuah acara yang sangat sayang untuk dilewatkan. Acara
after party di Casual Connect pun bisa dibilang tidak terlalu "liar". Bagi kamu yang tidak meminum minuman beralkohol, tersedia minuman bersoda ataupun jus jeruk yang bisa kamu minta. Ada baiknya juga kamu benar-benar mengatakan kepada pelayan untuk tidak memberikan alkohol sedikit pun pada minumanmu. Untuk makanan sendiri, Casual Connect Asia bisa dibilang aman bagi kamu yang mencari makanan halal. Dengan berbagai latar belakang etnis dan budaya yang ada di Singapura, pihak penyelenggara cukup berhati-hati untuk tidak menghidangkan masakan mengandung bahan yang dilarang atau tabu bagi kalangan tertentu (contohnya daging sapi dan babi).
[page_break no="3" title="Terlalu Lama Memainkan Sebuah Game"]
Kesalahan yang satu ini merupakan salah satu dari kesalahan yang saya alami sendiri. Pameran
Indie Prize Asia kali ini memiliki sejumlah game yang sangat menarik hati saya. Alhasil, banyak waktu yang saya habiskan untuk bermain game-game tersebut, bahkan tak jarang saya melewatkan sesi seminar yang sudah saya targetkan gara-gara terlalu asyik bermain. Nah, biar kejadian ini tidak terulang lagi, ada baiknya kamu (dan saya) membuat batasan waktu ketika bermain sebuah game. Jika kamu punya waktu luang di akhir acara, barulah kembali lagi untuk melanjutkan permainan.
[page_break no="4" title="Tidak Memanfaatkan Pitch and Match"]
Meskipun kadang untung-untungan, fitur Pitch and Match di Casual Connect Asia 2016 memungkinkan saya untuk bertemu dan mengobrol secara privat dengan beberapa orang penting seperti
Shizuya Nakamoto dari Square Enix dan Jamie Kim dari App Annie. Tak hanya dari segi bisnis, banyak wawasan yang bisa kamu serap dari mereka.
[page_break no="5" title="Kurang Foto-Foto"]
Media sosial saat ini merupakan salah satu "senjata" untuk kita melakukan sosialisasi dengan rekan-rekan di dalam industri. Salah satu bahan bakarnya adalah tentunya foto. Dengan memiliki berbagai foto dari sesi-sesi yang ada, kamu bisa saja melakukan
tag ke orang yang bersangkutan dan menjalin hubungan dekat dengan mereka. Dan tentunya sebagai kenang-kenangan.
[page_break no="6" title="Tidak Merencanakan Transportasi dan Penginapan dengan Baik"]
Sumber: wikipedia.org[/caption] Hidup di Singapura memiliki biaya yang jauh lebih tinggi daripada di Indonesia, termasuk dalam hal transportasi. Nah, untuk itu kamu harus tahu bagaimana cara menghemat biaya transportasi di negeri pulau ini. Tim
Duniaku sendiri membeli kartu yang bernama Tourist Pass, sebuah kartu yang bisa digunakan di seluruh layanan transportasi umum standar yang ada di Singapura seperti MRT dan bus. Hanya dengan S$30, kamu sudah bisa naik transportasi umum standar sepuasnya, dengan jumlah tak terbatas. Di hari ketiga, kamu bisa menukarkan kartu tersebut kembali dan mendapatkan
cashback sebanyak S$10. Hemat bukan? Pada perhelatan tahun ini, Casual Connect Asia 2016 diadakan di Pulau Sentosa. Untuk ke sana, terdapat empat jalur yang bisa kamu tempuh. Jalan kaki, bus, monorail, dan kereta gantung. Dari segi harga, monorail (Sentosa Express) dan kereta gantung lebih mahal, maka dari itu lebih baik naik bus atau jika kalau kamu kuat, jalan kaki. Ongkos untuk bus ke Pulau Sentosa seharga S$2 dan harus dibayar dengan uang pas, jadi kamu harus menyiapkannya dari awal ya. Dan jika kamu memutuskan untuk berjalan kaki, kamu tidak perlu menyiapkan ongkos sepeser pun! Nah, untuk pulangnya sendiri relatif mudah dan murah karena semuanya disediakan dengan gratis. Kami sendiri memilih menggunakan Sentosa Express untuk perjalanan kembali.
[page_break no="7" title="Datang Kesiangan"]
Wah yang satu ini jangan sampai deh kejadian deh, karena di acara ini (dan acara sejenis lainnya) waktu seakan berjalan dengan cepat. Jika kamu datang kesiangan, yaitu di atas jam 10, maka kamu akan kehilangan waktu yang berharga untuk mencoba berbagai game dan seminar serta bertemu orang. Cara agar tidak terlambat mungkin dengan tidak berpesta terlalu larut ketika malam harinya.
[page_break no="8" title="Tidak Menjelajahi Booth Sponsor"]
Katakanlah kamu tidak tertarik dengan sedikit pun produk yang ditawarkan oleh
booth sponsor, tetapi tak ada ruginya sama sekali lho kalau kamu tetap ke sana. Kenapa? Karena biasanya
booth sponsor tak hanya akan memberimu kertas selebaran yang berisi promosi, tetapi juga souvenir yang menarik. Saya sendiri cukup banyak membawa pulang oleh-oleh dari mereka.
[page_break no="9" title="Tidak Bawa Press Kit"]
Jauh-jauh ke Singapura tetapi tidak membawa materi promosi seperti
press kit? Sangat disayangkan sih, khususnya jika kamu adalah seorang developer. Hal ini berlaku untuk mereka yang menjadi peserta Indie Prize maupun mereka yang hanya menjadi pengunjung. Khusus untuk peserta Indie Prize, walaupun game milikmu dipamerkan, tak semua awak media akan bisa meliput semua game karena waktu yang terbatas. Apalagi jika jumlah orang yang diutus media tersebut hanya satu saja. Dengan
press kit, kamu memiliki kemungkinan lebih besar untuk diliput dan diingat oleh para jurnalis yang telah memainkan bermacam-macam game dan juga mengikuti banyak seminar dalam sehari. Hal ini dilakukan oleh Toge Productions ketika pergi ke PAX East dan
GameChanger Team di Casual Connect Asia 2016.
[page_break no="10" title="Tidak Memakai Sepatu Kets"]
Satu lagi pengalaman pribadi. Tahun ini, saya datang ke Singapura dengan bermodalkan sepatu non-formal yang biasa saya gunakan ketika bepergian dan ke kantor. Tak disangka, ini adalah keputusan yang sangat salah. Ditambah pula dengan kaus kaki yang tipis, kaki saya pun cepat lelah dan pegal, bahkan masih terasa hingga beberapa hari setelah pulang ke Indonesia. Apa sebabnya? Singapura adalah negara yang menuntut kamu untuk banyak berjalan kaki, kecuali kamu punya dana lebih tentunya. Karena itu, pakailah sepatu olahraga yang mendukung kakimu untuk berjalan lebih lama. Seperti namanya, Casual Connect, di sini kamu hanya perlu menggunakan pakaian kasual saja.
Nah, itulah sepuluh kesalahan yang harus kamu hindari ketika menghadiri Casual Connect Asia. Semoga dapat bermanfaat buat kamu yang berencana untuk pergi ke sana nantinya!