Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Baru-baru ini, media sosial lokal kembali diributkan dengan fenomena pengguna software bajakan yang sebenarnya tidak baru-baru amat, tapi sangat penting! BSA, salah satu lembaga advokat terdepan dalam lingkungan distribusi perangkat lunak internasional mengadakan sebuah survey dari tahun ke tahun, untuk menganjurkan pentingnya menggunakan software asli dalam kelangsungan pasar internasional! Tentu, motivasi di balik survey ini juga adalah dengan memelekkan mata kita akan resiko-resiko tidak diinginkan melalui software bajakan pula. Entah itu gim bajakan atau aplikasi kantor bajakan lainnya, kamu berkemungkinan lebih besar untuk terkena Malware pula! Seperti yang kamu lihat di atas, dari survey yang sama juga mengindikasikan bahwa 46 persen dari kekhawatiran perusahaan akan efek Malware dari software bajakan juga adalah kehilangan data pribadi atau perusahaan. Nah, apa hubungannya ke kita? Tentu saja dalam 25 persen yang persis terletak di bawahnya. Selain ransomware dan akses tanpa izin lewat backdoor yang tertanam di dalam aplikasi bajakan itu, waktu dan uang yang terbuang demi membersihkannya tentu tidak berfaedah juga, kan? Tentu saja, bagian paling kurang mengenakkan dari sebuah gim bajakan tentu adalah gim yang lebih seru dimainkan dalam mode multiplayer, bukan? Misalnya, opsi dalam bermain Left 4 Dead versi bajakan justru jauh lebih bermasalah dibandingkan ketika kamu cukup membelinya dan langsung bermain bersama temanmu melalui platform Steam! Tapi tentunya, kita di sini jauh lebih penasaran dengan hal terpenting yang sudah kita ungkapkan di judul, bukan? Siapakah yang berada di ranking teratas di dalam laporan survey pengguna software bajakan tahun 2018 ini? Diambil dari hasil tahun 2017, ranking negara pengguna software bajakan di dunia secara persentase adalah sebagai berikut: https://twitter.com/spectatorindex/status/1083559119330504704 Menempati ranking kedua, Indonesia adalah negara dengan persentase pengguna software bajakan terbanyak kedua setelah Venezuela, negara yang sedang dilanda krisis ekonomi! Adapun nilai komersil dari persentase tersebut adalah sekitar satu milyar Dolar Amerika Serikat! Selain dari harga, hal yang juga merangsang penggunaan software bajakan juga tentunya adalah akses yang terbatas dan literasi akan manfaat dari penggunaan software asli! Apa komentar kamu tentang problema pembajakan di dalam Indonesia? Bagikan pendapatmu di dalam kolom komentar!