Alat yang digunakan: alarm otomatis, payung terbalik, alat penggali
Nobita merupakan anak yang gagal dalam studinya. Di sekolah dia selalu dimarahi guru, di rumah dia dimarahi ibunya karena malas belajar, dalam pergaulan dia juga selalu dipojokkan oleh Takeshi dan Suneo, serta Shizuka lebih memilih Dekisugi ketimbang dirinya. Doraemon yang biasanya berpihak padanya kini tidak mau meminjamkan alatnya karena yakin akan disalahgunakan. Dia kemudian memutuskan untuk kabur dari rumah dan mencuri alat Doraemon secara serampangan. Dia memutuskan untuk berada di pulau terpencil. Di sana dia mencoba alat Doraemon namun tidak mendapati salah satunya berguna. Payung terbalik tidak dapat melindunginya dari hujan dan malah membuatnya basah kuyup, alarm otomatis mengganggu tidur siangnya, dan alat penggali ya hanya berfungsi untuk menggali saja.
Karena suatu hal Nobita tidak dapat pulang dan harus bertahan di sana menunggu seseorang merindukannya. Sampai brewokan, tiada satupun yang datang. Nobita mengambil kesimpulan bahwa tidak ada orang yang mengasihi dirinya. Di saat terpuruk, Doraemon datang dengan berurai air mata, dia mengatakan bahwa banyak yang mencari-carinya namun tidak dapat menemukan keberadaanya. Kisah ini seharusnya menyadarkan kita bahwa masih ada secerca harapan meski di awan yang kelam. Jangan pernah kabur dari masalah.
Bagaimana menurut kalian? Sungguh mengharukan ya kisah-kisah tersebut. Kesetiakawanan, kemampuan untuk bersyukur, serta menyimpan kenangan indah memang membuat emosi setiap penontonnya terenyuh.