Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Square Enix memang sangat sibuk akhir-akhir ini, khususnya menggarap platform game mobile. Meskipun yang mereka tawarkan sekadar remake atau port saja, namun setidaknya kami tahu ada jutaan gamer klasik yang menunggu memainkan kembali masterpiece mereka melalui smartphone dan tablet. Dan sekarang jika ada yang berharap judul selain Final Fantasy hadir untuk mobile, developer ini mewujudkannya melalui Dragon Quest VIII. Kami sudah mengabarkan Oktober 2013 lalu, bahwa benar Dragon Quest VIII sedang dalam proses port untuk dirilis di platform mobile akhir tahun 2013 di Jepang. Namun di luar dugaan, port yang dikembangkan Square Enix menggunakan engine fokus mobile Unity Engine ini juga langsung eksis di iTunes negara Kiwi New Zealand, yang tentu saja masih terbatas. Namun mulai kemarin, baik iOS dan Android sudah mendapatkannya secara global serta bisa memainkannya setelah membelinya di pasar digital masing-masing platform. Sebagai salah satu penggemar RPG klasik Jepang, penulis menyambut girang versi internasional game ini. Dragon Quest VIII merupakan salah satu game RPG Jepang terlaris sepanjang sejarah, dan di mata para pemainnya, pasti memberi kesan nostalgia yang dalam -- salah satunya mungkin karena waktu permainannya yang sangat panjang. Dragon Quest VIII: Journey of the Cursed King, begitu judul lengkapnya, ketika dirilis di PS2 akhir November 2004 silam di Jepang, dan kemudian menyusul setahun kemudian di Ameripa Utara serta Eropa, sudah terjual mencapai 5.2juta kopi di seluruh dunia. Versi mobile ini mungkin tidak akan menembus milestone jutaan kali diunduh hanya dalam beberapa minggu seperti aslinya, namun kami yakin, gamer-gamer lama, khususnya fanboy JRPG pasti tidak keberatan menyisihkan puluhan jam waktunya kembali untuk memainkan kembali Yangus, Jessica, dan Angelo dalam petualangan epik mereka. Namun seperti beberapa port game unggulan Square Enix sebelumnya untuk mobile, Dragon Quest VIII tidak ditawarkan dengan harga yang murah. Untuk iOS dijual dengan harga Rp. 229,000. Sedangkan di Android lebih mahal, Rp. 304,913 (harga tersebut bebas in-app purchase, dan game aslinya dulu dijual sekitar Rp. 580 ribuan). Lebih mahal dari beberapa game mereka sebelumnya, namun tetap saja versi internasional ini lebih murah dari versi Jepangnya yang dijual sekitar Rp. 320 ribuan. Bisa jadi, ukuran konten yang cukup besar menjadi ukuran, karena memang Square Enix mem-port keseluruhan gamenya dalam wujud aslinya. Gameplay, storyline, dan dialognya dialihkan semua, tentu saja untuk kontrol ada penyesuaian agar nyaman dengan kendali touch-screen. Opsi pengaturan seperti bebas memindahkan tombol tersebut juga ditambahkan agar kita bisa menempatkannya sesuai keinginan. Sayangnya, untuk voice-acting (sama seperti versi game origalnya yang versi Jepang, tidak ada voice-acting) dan juga musik orchestra-nya terpaksa ditinggalkan (meskipun musik standarnya di versi port ini menurut telinga saya terdengar lebih baik), karena batasan ukuran keseluruhan game dan datanya di iTunes adalah 2 GB. Untuk game ini, setidaknya kalian perlu menyisakan ruang sekitar 1.4-1.7 GB (di Android sekitar 1.4 GB, namun di iOS kami malah bisa lebih) untuk menampungnya. Pasti akan merepotkan khususnya di Android yang tidak bisa mengalihkan default lokasi data ke eksternal card, apalagi jika internal storage-nya terbatas. Catatan khusus juga untuk mereka pengguna Android 4.4 KitKat, dengan runtime ART diaktifkan, karena mungkin itu akan mengganggu jalannya game ini. Jadi bisa dinonaktifkan saja dulu ART-nya (seharusnya default tidak aktif, kecuali Citizen memang gadgeter pengoprek yang ingin tahu perubahan kinerja Android dengan ART aktif). Selain itu, di awal memainkan game ini akan membutuhkan koneksi internet untuk pemeriksaan lisensi. Namun setelah itu aman koneksi data kalian matikan. Meskipun kehilangan beberapa aspek game aslinya (atau mungkin akan tersedia dalam paket unduh terpisah, sebagai DLC misalnya?), namun keseluruhan port kali ini menawarkan pengalaman yang sama, seperti tampilan 3D (pertama kali diterapkan untuk serial ini), cerita yang cukup panjang, dan dijamin bisa membuat frustasi ketika sedikit saja melangkah sudah ketemu lagi dengan pertarungan. Kami merasa tingkat kesulitannya tidak terlalu sulit, seperti bebereapa Dragon Quest atau RPG klasik Jepang lainnya, dan juga tidak terlalu mudah, agar tetap bisa dinikmati pemaik casual dan juga hardcore, dengan kata lain, semua usia gamer. Square Enix memilih Unity Engine sebagai basis port-nya, dengan alasan engine tersebut mendukung cross-platform, meskipun menghasilkan kebutuhan data yang lebih besar dari game versi aslinya. Ini petunjuk bahwa juga akan ada port Dragon Quest VIII di platform lain. Selama memainkannya, kami tidak merasa adanya gejala lag (karena kuatir Square Enix masih baru dalam menangani engine Unity), atau membuat gadget yang kami gunakan menjadi panas dalam beberapa jam permainan, meskipun game ini sebenarnya jauh lebih luas dibandingkan tipikal game mobile yang cenderung mengajukan ruang sempit dalam setiap aksi karakternya, dan logikanya seharusnya membutuhkan pemrosesan yang lebih berat (mungkin karena efek grafisnya juga sederhana ya, jadi tidak meminta lebih banyak kinerja hardware). Keseluruhan, game ini layak dibeli untuk bernostalgia. Tentu saja, jangan pedulikan harganya. Apalagi jika kalian sudah bisa beradaptasi dengan tampilan portrait-nya di sini (sementara mayoritas game RPG mobile dengan kendali tombol virtual begitu pas dengan mode lanscape). Butuh waktu merasa nyaman dengan tombol di layar, dan juga menguasai kontrol karakter serta perputaran kameranya. Ada juga sisi plus penggunaan tampilan portrait, karena kamu bisa memainkannya dengan mudah dengan hanya satu tangan saja (dengan catatan, kamu menggunakan smartphone dengan ukuran layar yang masih nyaman digenggam dengan sebelah tangan). Selain itu, tampilan portrait memang lebih populer di kalangan gamer Jepang (yah, port ini sebenarnya hanya untuk Jepang, kisa saja beruntung ada versi terjemahannya yang eksis 5 bulan kemudian), dan cocok untuk dimainkan menggunakan satu tangan saja, seperti misalnya sambil berdiri di dalam kereta, atau ketika sedang menunggu/antri sesuatu. Kemudian kami juga lebih menyukai versi iOS-nya, karena mendukung cloud sync, bebas main di tablet dan smartphone, dan terus bisa melanjutkan permainannya.
- Dapatkan Dragon Quest VIII versi iOS melalui Apple App Store. Membutuhkan minimal iOS versi 6.0 dengan kebutuhan storage 1.39 GB.
- Dapatkan Dragon Quest VIII versi Android melalui Google Play Store. Membutuhkan minimal Android versi 4.0 dengan kebutuhan storage 1.4 GB.
DRAGON QUEST VIII Now Available on iOS & Android