Selain harus sekolah, syarat lain menjadi superhero dalam My Hero Academia adalah punya smartphone dan juga tangan yang cekatan untuk menyentuh layarnya.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sebenarnya bukan kali ini saja manga Kōhei Horikoshi menginspirasi game. Mei 2016 lalu, My Hero Academia: Battle for All dirilis untuk Nintendo 3DS, dan kemudian My Hero Academia: Gekitotsu! Heroes Battle dirilis untuk arcade, yang juga memiliki aplikasi smartphone-nya tersendiri. [read_more id="246863"] Untuk game Android My Hero Academia terbaru ini mengiringi adaptasi anime seasin keduanya. Season pertamanya sendiri terdiri dari 13 episode dan memulai penayangan di channel MBS /TBS April 2016 lalu. Sedangkan season keduanya akan ditayangkan mulai awal April setiap Sabtu jam 5:30 Sore waktu Jepang, melalui NTV (Nippon TV) dan YTV (Yomiuri TV). Season barunya ini mengisahkan arc U.A. Sports Festival dari versi manganya. Bersamaan dengan season keduanya, keseluruhan anime season pertamanya juga bakal dirilis dalam bentuk DVD di Jepang, dipaketkan bersama edisi terbatas dari volume ke-13 manganya pada 4 April nanti. Visual utama Season Kedua My Hero Academia...[/caption] Selain One Punch Man dengan bintang utamanya Saitama yang ikonik karena berbeda dibandingkan tipikal pahlawan dalam manga, My Hero Academia merupakan pilihan baru bagi penggemar manga / anime bertemakan superhero. Dalam My Hero Academia, kalian disuguhi sebuah dunia dimana manusia super adalah sebuah hal yang biasa. Bahkan banyak eksis manusia berkekuatan super (disebut sebagai Quirk) sejak lahir, meskipun mereka tidak tahu menahu darimana mendapatkan kekuatan tersebut. Akibatnya, dunia pun penuh dengan para manusia super. Bayangin saja deh, bagaimana jadinya jika 80% penduduk Bumi ini ternyata mereka memiliki kekuatan khusus. Harusnya Bumi sudah tidak membutuhkan seorang pahlawan untuk membasmi kejahatan, bukan? Pada kenyataannya tidak demikian. Karena ada juga manusia yang menggunakan kekuatan tersebut untuk melakukan tindak kejahatan serta meneror manusia lainnya. Dan seperti cerita superhero Barat, jika ada pihak yang baik dan menginginka kedamaian (superhero), tentu harus ada sisi yang jahat, yang disebut supervillain. Karakter utama kalian di sini adalah Izuku Midoriya, yang berambisi menjadi superhero untuk menyelamatkan banyak orang. Malangnya, dia tidak masuk dalam lingkaran 80% manusia berkekuatan super. Terlahir sebagai manusia normal yang tidak memiliki kemampuan khusus sama sekali, awalnya Deku lebih banyak di-bully teman-teman sekelasnya, mengingat dia adalah satu-satunya anak yang tidak memiliki kemampuan khusus. Seperti Saitama yang juga mendapatkan kekuatannya dengan latihan keras, Deku yang terinspirasi oleh superhero nomer satu dunia, All Might, mengawali kisahnya untuk menjadi superhero, dan perlahan dia mendapatkan kekuatan super meskipun terlahir sebagai manusia normal. My Hero Academia seakan menjadi wujud dari impian masa kecil kebanyakan bocah, berkhayal menjadi superhero. Di sini khayalan itu bisa diwujudkan, namun, butuh proses, karena ternyata menjadi superhero itu tidak semudah yang dibayangkan dalam tipikal cerita superhero. Satu yang pasti, untuk menjadi pahlawan, kalian harus sekolah dulu! Atau dalam konteks game Android My Hero Academia: Smash Tap, menjadi superhero semudah menyentuh layar smartphone. Berikut sekilas video preview season kedua My Hero Academia: Sumber: Shonengame