Global Game Jam kembali digelar! Pada tahun ini, jumlah pesertanya meningkat!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Ajang adu ketangkasan menciptakan game dalam waktu singkat, kembali digelar, yakni Global Game Jam 2018. Jumlah peserta dari ajang tahunan itu pun meningkat, yang secara otomatis memicu tantangan dan keseruan untuk turut melonjak.
Global Game Jam 2018 merupakan ajang tahunan yang berawal dari acara komunitas game di seluruh dunia, untuk menunjukan kemampuan dalam menciptakan game dalam waktu singkat. Indonesia yang merupakan salah satu pasar bagi industri game, rupanya memiliki ketertarikan yang besar terhadap acara tersebut, yang berakhir pada pelaksanaan Global Game Jam kelima di tahun ini. [duniaku_baca_juga] Seperti yang telah kami sampaikan, Global Game Jam 2018 ini merupakan acara kelima yang digelar di Indonesia. Setidaknya, di tahun ini terdapat sekitar 60 orang yang mengikuti, yang berarti terjadi peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun lalu. Peningkatan jumlah peserta ini juga menjadi indikasi dibalik besarnya ketertarikan masyarakat Indonesia untuk menciptakan game dan mulai peruntungan di industri game. Keseluruhan peserta itu juga berasal dari 12 kota besar di Indonesia. Pelaksanaan dari Global Game Jam 2018 yang akan berlangsung selama 3 hari, mulai dari 26 hingga 28 Januari tersebut berlokasi di markas utama Lyto, salah satu publisher game besar di Indonesia. Tempat yang disediakan Lyto menjadi tempat bagi para peserta untuk berbaur, berbagi pengalaman, dan menyatukan seluruh kemampuan mereka dalam menghadirkan game dalam waktu 48 jam.
Andi Suryanto selaku CEO dari PT Lyto Datarindo Fortuna[/caption] Sebelum para peserta mulai menciptakan game yang sesuai dengan tema di tahun ini, Andi Suryanto selaku CEO dari PT Lyto Datarindo Fortuna menyampaikan beberapa kalimat penyemangatnya di hadapan seluruh peserta yang ada. Andi mengatakan, Global Game Jam merupakan ajang yang bisa dimanfaatkan oleh para seluruh peserta guna menunjukan kemampuan mereka dan tentu memajukan industri game Tanah Air. Dirinya bahkan sangat menghargai keikutsertaan para peserta. “Berapa banyak orang yang sebelumnya telah mengikuti? Jumlah yang tidak banyak, namun wajah baru yang bisa dapat dipastikan bertambah menunjukan besarnya daya tarik industri game. Maka dari itu, mudah-mudahan event seperti ini (Global Game Jam) bisa dinikmati oleh teman-teman semua, dan tentu dapat memajukan industri game di Indonesia,” tutur Andi. [read_more id="364972"] Selain Andi, turut hadir pula salah satu pemain di industri game Tanah Air, Arief Widhiyasa selaku CEO Agate Studio mengatakan, dirinya sangat senang akan adanya acara Global Game Jam. Acara ini merupakan wadah yang tepat bagi mereka yang ingin masuk ke industri game dan turut meramaikan industri tersebut. “Saya pribadi sangat senang akan adanya acara seperti ini (Global Game Jam), karena ini pertama sih salah satu tempat buat teman-teman di game dev bisa berkumpul. Selain itu, saya lihat 80 sampai 90 persen peserta yang ikut adalah wajah-wajah baru, yang berarti animo masyarakat Indonesia akan industri game, yang secara otomatis membuat kita senang,” tuturnya. Kami pun memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengajukan pertanyaan kepada Arief, seputar perkembangan industri game di Indonesia. Arief pun menjawab pertanyaan kami dengan lugas. Menurutnya, saat berbicara industri maka kita harus melihat adanya dua sisi.
Arief Widhiyasa selaku CEO Agate Studio[/caption] “Saat berbicara mengenai industri game, kita harus menyadari adanya dua sisi, yakni sisi marketnya dan juga sisi produsennya. Kalo bisa dibilang, sisi market industri game di Indonesia lagi sangat bagus, bahkan lagi bagus-bagusnya nih,” ucap Arief. Sayangnya, menurut Arief, bagusnya market game di Indonesia tidak diiringi dengan jumlah tantangan yang harus dihadapi oleh para produsen. Menurutnya, produsen game Tanah Air saat ini tengah menghadapi sejumlah tantangan. “Walau dari sisi market sedang bagus, masalahnya hal itu tidak terjadi dari sisi produsen. Karena, dari sisi produsen kita sedang menghadapi banyak tantangan. Jadi, kami berharap dari sisi produsen kita mengalami pertumbuhan yang secara menerus, sehingga tidak tertinggal dari peningkatan pasar yang cepat seperti saat ini,” jelasnya.
Pada halaman selanjutnya, kamu bisa melihat langkah yang disarankan Agate untuk meningkatkan industri game Tanah Air!
Rasa penasaran kami pun meningkat. Sebagai pemain senior industri game Indonesia, kami penasaran, apakah Arief memiliki langkah-langkah tepat agar masalah yang disebutkan sebelumnya dapat diselesaikan dengan baik. “Jika ditanya caranya, mungkin cara yang tepat adalah dengan memperbanyak investasi di industri ini. Langkah lain yang bisa lakukan adalah memperbanyak talent agar industri dapat tumbuh secara signifikan. Selain itu, cara lainnya adalah dengan memperbanyak company untuk datang ke Indonesia,” ucapnya. Menurut Arief, ketika seluruh cara tersebut dilakukan secara bersamaan, seharusnya industri game di Indonesia, terutama dari sisi produsen dapat tumbuh dengan pesatnya. “Kalau seluruh cara tersebut kita lakukan, maka sudah dapat dipastikan Industri kita akan tumbuh dengan pesatnya,” jelasnya.
Perjalanan Agate Studio dari Awal Penuh Kegagalan (sumber: DAMASN)[/caption] Melihat adanya Global Game Jam 2018, Arief menilai developer lokal dapat memperkuat hubungan mereka. Pasalnya, developer yang ada di Indonesia tidak boleh merasa jadi pesaing atau memiliki pesaing saat mendengar developer lain. “Sebenarnya, di kondisi yang seperti saat ini atau bahkan nanti saat kondisi sudah meningkat jauh, developer game lokal tidak boleh merasa bersaing. Kami, Agate bahkan merasa developer lain adalah teman yang sama-sama memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas industri game yang ada di Indonesia,” ucapnya. Menurutnya, market yang ada saat ini jauh lebih besar dibandingkan apa yang bisa dinikmati secara bersama. “Market yang ada saat ini jauh lebih besar dari pada apa yang bisa dilahap bareng, justru saat ini kita harus atau tengah bahu-membahu untuk memperbesar industri lokal. Bahkan, sedari awal kami telah melakukan hal ini di Agate dan bersama developer lain,” tegasnya. [read_more id="352645"] Kembali ke pembahasan awal, Global Game Jam sendiri merupakan ajang yang mewajibkan para peserta untuk dapat menghadirkan game hanya dalam waktu 48 jam. Hanya dalam kurun waktu tersebut, peserta wajib untuk menghadirkan game yang sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Berdasarkan hal tersebut, Arief percaya jika para peserta dapat menghadirkan game yang mengaggumkan. Waktu sempit bukan menjadi penghalang mereka untuk menghadirkan game dengan kualitas yang baik. “Waktu 48 jam bukanlah halangan bagi para peserta untuk menghadirkan game berkualitas. Biasanya, pada Global Game Jam para peserta dapat menghadirkan prototype game, salah satu contohnya adalah game yang mengajak 2 orang untuk bermain, dimana yang satu harus menjadi penjinak bom dan satunya lagi menjadi pengarah untuk dapat menjinakan bom, game seperti itulah yang bisa lahir dari acara ini,” jelasnya.
Para peserta tengah mendengarkan arahan dari panitia[/caption] Setiap tahunnya, Global Game Jam menetapkan tema yang berbeda-beda. Dan, pada tahun 2018 ini, keenam puluh peserta Global Game Jam 2018 yang digelar di Jakarta wajib menghadirkan game dengan tema Transmisi. Rupanya, Global Game Jam 2018 Indonesia tidak hanya berlangsung di Jakarta. Setidaknya terdapat 12 kota lainnya yang turut menggelar acara tersebut. Adapun kota-kota lain yang menggelarnya adalah Depok, Bekasi, Bandung, Semarang, Solo, Kediri, Yogyakarta, Malang, Salatiga, Surabaya, dan Bali. Game seperti apa yang akan tercipta dari para developer Indonesia pada ajang Global Game Jam 2018 ini? Mari kita nantikan bersama.
Diedit oleh Fachrul Razi