(Dok. Supermassive Games/Until Dawn Remake)
Tapi mari kita kesampingkan faktor harga dan status remake game ini.
Mari kita tinjau game dasarnya, untuk pemain yang belum pernah main Until Dawn tapi penasaran.
Gameplay Until Dawn berfokus pada narasi interaktif dengan elemen horor dan pilihan yang berdampak besar pada cerita.
Beberapa pilihan, atau aksi, benar-benar bisa menentukan apakah karakter tertentu akan hidup atau mati.
Pemain mengendalikan delapan karakter utama yang terjebak di sebuah kabin terpencil di pegunungan, menghadapi ancaman misterius dan keputusan moral yang menegangkan.
Quick Time Events (QTE) sering digunakan dalam momen-momen intens, seperti melarikan diri dari bahaya atau membuat keputusan cepat yang dapat menentukan hidup mati karakter.
Kalau kamu tidak suka hidup atau mati karakter ditentukan dengan seberapa cepat dan tepat kamu menekan tombol, berarti Until Dawn ini kurang cocok untukmu.
Secara cerita sih... Until Dawn ini terasa mencoba menyajikan film horor remaja Amerika Serikat dalam bentuk game. Dari awal kita dihadapkan pada berbagai klise film horor.
Dalam penyajian horor, Until Dawn bisa terasa cukup intens. Faktor bahwa karakter bisa mati karena kamu salah mengambil pilihan (atau, dalam kasus tertentu, salah QTE) bisa bikin kamu deg-degan ketika main, terutama kalau kamu belum tahu apa yang akan terjadi.
Kematian yang tersaji di Until Dawn juga bisa brutal, dan itu bisa bikin makin deg-degan.
Walau yah, dengan tumpukan klise dan karakter yang terasa standar film horor remaja Amerika, kualitas ceritanya tak terasa terlalu istimewa juga.
Kalau kamu mau main, saya rekomendasikan playthrough pertama kamu mainkan benar-benar buta, tanpa tahu ceritanya. Baru setelah menamatkannya sekali, gunakan guide biila diperlukan.