Saya juga takjub AI dari musuh-musuh di game ini terasa ditingkatkan dibanding The Last of Us pertama.
Kalau kamu tidak hati-hati, para makhluk terinfeksi akan lebih mudah untuk menemukan dan menyerbumu.
Tapi para makhluk terinfeksi masih lebih mending dibanding para musuh manusia. Dengan jumlah yang melampauimu, kalau kamu terlalu berisik, mereka akan mengepungmu dan menyerang dengan taktik.
Saya memainkan game ini di tingkat kesulitan standar, dan beberapa bagian game tetap terasa menantang.
Yang jadi masalah juga? Unsur survival dari game pertama juga masih dibawa di sini.
Amunisi sangat sedikit. Persenjataan jarak dekat, selain pisau Ellie, gampang sekali rusak. Persediaan untuk membuat obat dan perlengkapan pun bisa jarang ditemui.
Peningkatan AI plus perbekalan minim ini akan membuat kamu dianjurkan main stealth atau menyelinap diam-diam. Kalau tidak, kamu bakal sering menemui situasi di mana kamu kehabisan peluru, terluka, dan tak punya obat meskipun masih ada musuh yang harus kamu hadapi.
Saya sih merasa kalau dari segi gameplay, The Last of Us Part 2 (sama seperti pendahulunya) terasa tidak istimewa, terutama dalam segi pertempuran.
Tapi kekuatan AI dari musuh-musuhmu akan tetap memberikan kamu pengalaman dan ketegangan yang horor-horor tapi asyik.