Review Red Dead Redemption PC, Port yang Optimal?

Port yang dibawa oleh Double Eleven ini membawa optimasi yang lumayan oke, apalagi untuk ukuran game relatif berumur 14 tahun dan rilis di PlayStation 3 ini. Tentu saja, kamu bisa meningkatkan resolusinya dengan dukungan monitor hingga super ultrawide, sehingga sudah tidak kotak lagi saja jadi plus.

Ketika pindah ke PC, kontrol game ini beneran terasa seperti prototipe GTA V, dan hal tersebut tidak berubah bahkan ketika pindah dari konsol. Dead Eye yang ditaruh di klik tengah sebagai default mungkin terasa oke di RDR2, tapi di RDR scroll wheel lebih oke ditaruh sebagai kontrol pergantian senjata, seperti menaiki kuda seharusnya tombol F daripada E, dan aiming sensitivity lebih oke kalau dinaikkan daripada menggunakan pengaturan default-nya untuk game yang tidak terlalu mementingkan akurasi recoil.

Dalam departemen suara, kabar baik lagi datang dalam port ini karena setiap bagian audionya dipreservasi dengan sangat baik, sehingga momen-momen yang menegangkan dan dramatis pun tidak ada yang luput dari akting dan efek suara yang sudah oke dari sananya!

Teknologi upscale NVIDIA DLSS 3.7 berikut DLSS Frame Generation dan AMD FSR 3.0 yang digadang-gadangkan dalam port inipun rasanya malah mengganggu pengalaman bermain karena meskipun membebani kartu grafis dan prosesor, game ini tidak memiliki detail berarti yang bertambah selain refleksi yang lebih oke. Di sisi lain, mini game yang interaktif seperti Five Fingers Fillet agak terasa input lag-nya seperti versi PS, meskipun kita mengikuti irama dengan keyboard pada taruhan $100. Mungkin skill issue, mungkin frame window-nya makin sempit di PC.

Selain dari serba-serbi upgrade kualitas grafis dalam menu pengaturannya, kamupun juga dapat mengaktifkan menu cheat berikut pilihannya di dalam menu opsi tersebut. Tetap jauh lebih menarik kalau mereka mengembalikan input in-game seperti GTA yang lawas, sih.

Apa pendapatmu sendiri tentang Red Dead Redemption versi PC? Sampaikan opinimu lewat kolom komentar!