(Dok. Bandai Namco Entertainment Asia, Supermassive Games/Little Nightmares III)
Di Little Nightmares II, hubungan antara Mono dan Six terasa sangat penting, bahkan menjadi inti emosi dari keseluruhan pengalaman bermain.
Karena itu, tak sedikit pemain yang dulu berharap bisa memainkan petualangan tersebut bersama teman, bukan hanya ditemani AI.
Nah, harapan itu akhirnya jadi kenyataan.
Melalui Little Nightmares III, Supermassive Games akhirnya menghadirkan mode co-op penuh: satu pemain berperan sebagai Low, dan satunya lagi sebagai Alone.
Dan hasilnya… sangat menarik.
Sudah saya sebutkan sebelumnya, kalau kamu bermain solo, maka karakter kedua akan dikendalikan oleh AI.
AI di sini bekerja cukup cerdas. Meski tidak selalu membantu saat kamu benar-benar buntu mencari solusi, ia akan bereaksi cepat dan akurat begitu situasinya jelas.
Misalnya, ketika kamu perlu menembak saklar di luar jangkauan, atau memutar tuas untuk membuka pintu, AI akan melakukannya dengan presisi yang meyakinkan.
Namun, jika kamu memilih untuk bermain bersama teman, di sinilah pengalaman Little Nightmares III benar-benar hidup. Tiba-tiba, semua aksi jadi terasa lebih… manusiawi.
Usaha menembak saklar, memutar mesin, atau kabur dari monster bisa berjalan mulus atau justru penuh kekacauan dan teriakan panik tergantung seberapa kompak kalian berdua.
Uniknya, game ini tidak memiliki voice chat bawaan.
Jika kamu bermain tanpa komunikasi, atmosfernya bisa terasa jauh lebih sunyi, menegangkan, dan menambah sensasi “terisolasi” yang menjadi ciri khas Little Nightmares.
Namun tentu saja, kamu bisa tetap berkoordinasi menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti Discord. yang justru membuka peluang interaksi seru dan kocak di tengah suasana gelap nan menegangkan.
Hal paling menonjol saat bermain Little Nightmares III dalam mode co-op adalah partnermu kini tidak lagi sempurna.
Biar saya jelaskan lewat contoh di level pertama, Necropolis.
Di sini ada momen “battle” ketika Alone dan Low diserang oleh segerombolan serangga.
Ketika saya pertama kali main solo, Low yang dikendalikan AI menembaki para serangga dengan efisiensi nyaris sempurna. Setiap sasaran jatuh dengan momentum ideal, memberi saya (sebagai Alone) waktu untuk maju dan menghantam mereka dengan kunci inggris.
Kalau kami gagal, biasanya itu murni karena kesalahan saya sendiri yang terlambat menindaklanjuti celah yang sudah dibuka AI.
Tapi saat mencoba mode co-op online, semuanya berubah.
Low kali ini dikendalikan oleh teman saya, dan mendadak semuanya jadi jauh lebih… manusiawi. Timing tembakan bisa jadi lebih ngawur, koordinasi bisa jadi kacau, dan momen yang tadinya tegang berubah jadi campuran panik dan tawa di voice chat Discord.
Ada juga momen di Necropolis ketika kami harus kabur dari kejaran boneka bayi raksasa. Kalau bermain solo, partner AI akan bereaksi sempurna, berlari, melompat, dan menavigasi rintangan tanpa kesalahan sedikit pun. Artinya, kalau kamu mati di mode solo, itu murni karena kamu sendiri yang gagal.
Namun di co-op, hasilnya tidak selalu seideal itu. Kadang kamu sudah berhasil melompat dengan sempurna, tapi temanmu justru tersandung dan mati tertimpa batu.
Kadang juga sebaliknya dia sudah aman di area selanjutnya, dan kamu yang malah gagal menyeberang dan jatuh ke jurang.
Dalam mode eksplorasi biasa, kematian satu pemain tidak langsung mengakhiri permainan; pemain lainnya masih bisa melanjutkan sambil menunggu yang mati respawn.
Tapi dalam segmen pelarian atau saat menghadapi makhluk seperti boneka bayi raksasa, jika satu pemain mati, maka segmen otomatis diulang dari checkpoint.
Artinya, satu kesalahan kecil bisa menyeret kalian berdua, dan di situlah letak serunya.
Setelah itu, kalian bisa saja ngakak bareng, saling menyalahkan dengan nada bercanda, atau justru kesal bareng ke gamenya. Namun bagi saya, di situlah daya tarik terbesar Little Nightmares III versi co-op: setiap keberhasilan dan kegagalan terasa lebih hidup, lebih spontan, dan lebih personal.
Selain itu tentu kalau kamu main co-op, ada satu aspek yang tidak ada kalau main solo: pemain kedua bisa memberi input! Jadi ada dua orang yang mengamati sekeliling.
Sementara karakter AI bisa hanya diam saja kalau kamu kebingungan harus ngapain, jika kamu co-op tentu kamu bisa diskusi dulu soal kenapa kalian buntu. Dan kamu kalau pakai Discord bisa bertukar pikiran soal gimana solusi puzzle, atau apakah ada jalan yang tidak kalian lihat. Terkadang, jalan yang begitu jelas untuk satu pemain
Fitur co-op ini membuat Little Nightmares III terasa lebih sosial dan fleksibel dibanding dua game sebelumnya. Kamu bisa menjadikannya mabar santai dengan teman dekat, atau bahkan kolaborasi menarik untuk streaming, karena dinamika komunikasi, kepanikan, dan kekonyolan yang muncul di tengah kegilaan The Spiral menciptakan momen tak terduga, campuran antara ketegangan, tawa, dan rasa takut yang menyenangkan.