Screenshot Dragon Quest III HD-2D Remake, diambil Fahrul Nurullah di PS5. (Dok. Square Enix/Dragon Quest III HD-2D Remake)
Meski dengan begitu banyak peningkatan, ada beberapa aspek yang saya khawatirkan kurang cocok untuk pemain yang masih tergolong muda di game ini.
Game ini masih menggunakan mekanisme random encounter, yaitu sistem di mana pertempuran terjadi secara acak saat pemain menjelajahi area tertentu. Setiap beberapa langkah, pemain bisa tiba-tiba memasuki pertempuran tanpa peringatan, di mana musuh akan muncul secara acak, sehingga pemain harus siap menghadapi berbagai jenis lawan kapan saja.
Ini mekanisme yang mulai ditinggalkan di RPG modern, jadi menemuinya kembali di judul klasik ini... bukan sesuatu yang saya sukai sebenarnya.
Sistem turn-based battle-nya, terutama, masih terasa klasik... di era saya tahu ada pemain muda yang kurang suka dengan sistem model begini, dan mulai ada sejumlah game modern yang mencoba membuat twist mereka sendiri dalam sistem turn-based battle.
Oh dan satu tips dari saya: ingat kalau kamu bisa mengubah kecepatan pertempuran di game ini. Saya baru merasa cocok dengan kecepatan Ultra karena kecepatan normal agak terlalu lambat untuk selera saya.
Pengubahan kecepatan ini juga terasa sangat membantu di bagian dimana musuh yang harus dihadapi mendadak lebih berbahaya dari wilayah sebelumnya. Saya jadi bisa menghemat waktu saat saya perlu grinding untuk meningkatkan level atau mengumpulkan uang.
Untuk pemain baru, kamu mungkin akan mulai merasakan ini di Skyfell Tower (lebih spesifiknya ke boss area itu, yang hantamannya bisa sangat sakit) atau yang lebih mungkin: Pyramid dan area gurun di sekitarnya, dimana tiba-tiba musuh standarnya pun bisa membabat tim kamu kalau kamu tidak siap.
Untungnya, kalau kamu merasa game ini mulai terlalu sulit, kamu bisa menurunkan tingkat kesulitan kapan saja.
Walau menurut saya sih tingkat kesulitan terendah, Dracky Quest, jadinya ya kurang menantang.
Cerita DRAGON QUEST III HD-2D Remake masih terasa oke. Pembukaannya mungkin terasa klise (walau patut diingat, berhubung Dragon Quest III itu aslinya rilis 1988, sebenarnya ini termasuk judul yang jadi fondasi dari JRPG-JRPGs setelahnya), namun ceritanya memiliki sejumlah kejutan yang menarik.
Tapi penyajian narasi versi remake ini masih terasa old school juga. Jadi perhatikan itu, kalau misalnya kamu mengharapkan penyajian narasi yang gayanya lebih modern.