Sebenarnya penulis bukan seorang gamer yang hobi "menyiksa diri" dengan memainkan game-game yang memiliki tingkat kesulitan tinggi seperti Dark Souls atau Sekiro. Nah, tingkat kesulitan Code Vein ini sendiri sebenarnya bisa dibilang cukup "menyiksa". Apalagi, Bandai Namco hanya menyediakan satu tingkat kesulitan saja, sehingga tewas bisa jadi "kebiasaan" bagi kamu yang tidak terbiasa dengan game-game yang sulit.
Apa yang membuat Code Vein susah? Pertama, karaktermu bisa dibilang cukup "lemah" di hadapan musuh-musuhmu. Di level-level awal, bahkan dengan empat atau lima kali tebasan, karaktermu akan tewas. Musuh pun sebenarnya juga bisa dikalahkan hanya dengan beberapa kali tebas (plus bantuan AI rekanmu), sehingga ketepatan waktu untuk menyerang dan menggunakan dodge jadi nilai penting untuk sukses dalam sebuah pertarungan.
Kedua, jarak checkpoint (dalam game ini disebut dengan Mistle) yang cukup jauh. Mistle adalah satu-satunya tempat untuk "beristirahat", menyimpan data, mengisi HP dan mempelajari skill baru. Jadi, jika kamu tidak segera menemukan Mistle baru saat HP mu menipis, maka siap-siap saja kembali ke Mistle sebelumnya saat kamu tewas.
Oiya, saat kamu tewas dan hidup kembali, semua lawan dalam area tersebut akan muncul kembali seperti sedia kala!
Meskipun susah, tapi penulis menganggap tingkat kesulitannya tidak setinggi Dark Souls atau Bloodborne. Sepertinya lewat Code Vein ini, Bandai Namco ingin menjembatani para gamer kasual (atau penggemar anime) yang ingin meningkatkan kemampuan dalam memainkan game-game susah, sebelum memainkan Dark Souls (yang notabene juga dipublikasikan Bandai Namco).