Screenshot SHINOBI: Art of Vengeance, diambil oleh Fahrul Nurullah dari versi PC. (Dok. SEGA/SHINOBI: Art of Vengeance
SHINOBI: Art of Vengeance dipenuhi beragam tipe musuh.
Di awal, kamu mungkin hanya berhadapan dengan ninja sederhana, ada yang menebas pedang, ada yang melemparkan shuriken dari jauh.
Tapi semakin jauh melangkah, medan tempur berubah jadi ajang reaksi dan berpikir cepat.
Muncul musuh penyembuh yang membuat rekan mereka bisa pulih terus-terusan jika tak diatasi, lawan bertameng besar yang nyaris kebal serangan depan, prajurit berlapis armor yang bisa bertahan dari banyak serangan Joe, penyerang jarak jauh dengan panah atau senjata api, hingga unit terbang berteknologi canggih.
Apakah mereka menantang? Sangat. Apalagi ketika Joe Musashi masih terasa rapuh, dikeroyok dari segala arah, menghadapi iblis, robot, dan makhluk berbahaya lainnya.
Tapi seiring kamu sudah memahami bagaimana ritme menyerang dengan tepat? Seiring kamu menemukan dan equip Ninpo yang paling cocok dengan gaya main kamu, menemukan Ningi yang meningkatkan mobilitasmu, dan membuka Ninjutsu yang bisa menyapu musuh atau melindungimu?
Sensasi pertempurannya pun jadi luar biasa.
Sebagai gambaran, ini salah satu yang pernah saya rasakan.
Sebuah challenge di area sempit, health Joe tipis.
Musuh bermunculan terus-terusan. Banyak varian reguler, namun ada juga musuh-musuh mematikan yang dilindungi armor.
Joe melesat, dua tebasan ringan memotong jalur musuh lemah, lalu berputar, menutup jarak dengan prajurit ber-armor. Satu serangan lutut menghantam, memberi celah. Lanjut kombinasi light attack dan heavy attack, merontokkan perlindungan mereka.
Execution gauge penuh. Simbol muncul di atas kepala lawan. L1+R1 ditekan, dalam satu gerakan cepat, matilah sang musuh. Gauge Ninpo Joe terisi, sedikit health kembali pulih.
Tanpa berhenti, Joe berguling, menghadapi penyerang baru tanpa armor. Launch Kick diluncurkan, execution gauge mereka naik drastis. Serangan demi serangan mendarat tanpa cela. Gauge penuh lagi, eksekusi kedua. Brutal, tapi elegan.
Satu per satu lawan tumbang. Serangan mengalir mulus, seperti aliran sungai yang tak terbendung. Challenge berakhir. Joe Musashi berdiri tegak.
Begitu banyak musuh mencoba menyerangnya ketika health-nya sedang parah.
Tak ada yang berhasil merengut nyawanya.
Di momen itu saya merasa saya menjelma menjadi Dewa Shinobi.
Itulah daya tarik SHINOBI: Art of Vengeance.
Ketika teknik, insting, dan timing berpadu sempurna, setiap pertarungan bukan hanya tantangan… tapi sebuah mahakarya.
Dengan tempo cepat yang memacu adrenalin, kontrol super responsif, dan flow serangan yang mulus, SHINOBI: Art of Vengeance menghadirkan sensasi tempur 2D yang bikin jari dan insting terus terpacu dari awal hingga akhir!