Screenshot Whisper Mountain Outbreak, diambil Fahrul Nurullah. (Dok. Toge Productions/Whisper Mountain Outbreak, Duniaku.com/Fahrul Nurullah)
Pertama-tama, Whisper Mountain Outbreak (WMO) adalah co-op survival horror yang bisa dimainkan bersama tim berisi hingga empat orang. Tugas utama pemain terdengar sederhana: selesaikan misi di tengah dunia penuh ancaman. Namun, eksekusinya menuntut koordinasi, perhitungan, dan sedikit keberuntungan.
Buat yang lebih suka tantangan atau memang tidak doyan multiplayer, WMO juga menyediakan mode single player. Jadi, kamu tetap bisa menikmati atmosfer mencekamnya sendirian.
Dalam sesi hands-on di kantor Toge yang saya coba, ada dua tipe misi utama:
Saat main di rumah saya juga menemukan beberapa misi yang harus diselesaikan dalam waktu terabtas.
Nuansa survival horror sudah terasa sejak awal. Saya dan rekan satu tim hanya dibekali pentungan bisbol sebagai senjata awal. Seiring berjalannya misi, kami menemukan senjata yang lebih kuat, dari revolver, pistol, SMG, shotgun, assault rifle, serta senjata lempar seperti granat dan molotov yang sangat krusial saat gelombang makhluk berbahaya mulai menyerbu.
Menariknya, selama kamu berhasil melalui satu misi hidup-hidup senjata yang berhasil diamankan selama misi bisa dibawa ke misi berikutnya atau disimpan di kotak penyimpanan di markas.
Fitur penyimpanan ini sangat berguna sebagai strategi cadangan. Jika tewas di misi berikutnya, kamu masih punya persediaan senjata untuk memulai lagi, sehingga tidak benar-benar kembali ke titik nol.
Namun, seperti layaknya survival horror sejati, sumber daya selalu terbatas. Peluru dan item penyembuh tidak melimpah, sehingga kerja sama tim menjadi kunci. Kalau main bareng, jangan egois, atur pembagian item agar semua anggota skuad tetap punya peluang bertahan hidup.
WMO juga menggabungkan elemen co-op extraction zombie shooter. Setelah menemukan target misi, tantangan sebenarnya adalah keluar dari area hidup-hidup. Di momen ini, biasanya serangan makhluk gaib besar-besaran dimulai, membuat situasi semakin intens. Memilih rute pelarian yang tepat sangat krusial salah jalan ketika membawa objektif bisa berarti tamat.
Dalam satu sesi, pemain diberi tiga kesempatan hidup. Mati satu atau dua kali masih memungkinkan kembali ke markas dan mencoba lagi, meski mungkin kehilangan barang. Tapi jika mati tiga kali, sesi langsung berakhir.
Itulah setidaknya pengalaman yang saya rasakan selama sesi hands-on.