Review Visions of Mana, Elemental Vessel Jadi Kekuatan Utamanya!
Apa saja kelebihan Visions of Mana?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
GENRE: RPG
PUBLISHER: Square Enix
DEVELOPER: Ouka Studios
RELEASE DATE: 29 Agustus 2024
RATING: 4/5
Sebelumnya, saya sudah menyajikan artikel preview Visions of Mana, yang membahas kesan sekitar 6 jam saya memainkan bagian awal game-nya.
Nah ini adalah review penuhnya. Saya kembali mendapat kesempatan memainkan lebih awal Visions of Mana.
Oh ya, saya memainkan ini di PS5 ya.
Seperti apa kesan saya soal game ini? Simak review Visions of Mana berikut!
1. Seperti yang saya sampaikan di preview, Visions of Mana bisa terasa basic di awal, potensinya baru terbuka setelah elemen elemental vessel diperkenalkan
Kesan paling awal saya soal Visions of Mana adalah game-nya serba basic. Standar.
Kecuali desain karakter, yang sejak awal memang unik dan terasa banget unsur mana-nya, plot dan gameplay-nya sempat terkesan biasa saja.
Kesan biasa saja ini ada di cerita, yang terasa dimulai dengan standar, battle yang terasa standar, dan eksplorasi di mana tidak terasa ada banyak hal yang unik.
Namun seiring berjalannya cerita, kamu akan mulai menemukan elemental vessel.
Jumlahnya pun bukan hanya satu-dua. Ada berbagai elemental vessel mewakili beragam elemen yang akan kamu temukan dalam perjalananmu.
Dan baru setelah itu potensi penuh Visions of Mana terlihat.
Kalau kamu equip elemental vessel ke salah satu karakter, karakter itu akan ganti class. Itu akan mengganti penampilan mereka, mengganti senjata yang bisa mereka gunakan (walau dari yang saya coba, satu karakter bakal punya class yang senjatanya sama), dan mengganti kemampuan mereka seperti Class Strikes. (Anggap ultimate untuk satu karakter, dan karena namanya Class Strikes, maka kalau class-nya beda jurusnya beda juga).
Mengingat ada cukup banyak elemental vessel di game, dan semua elemental vessel ini bisa di-equip dengan bebas ke karakter, satu karakter akan punya banyak variasi class.
Dan tenang, ganti class ini sifatnya tidak permanen kok. Kalau kamu kurang puas dengan satu class, mungkin kurang cocok dengan senjata yang digunakan oleh class tersebut misalnya, atau kurang puas dengan Class Strikes mereka, atau kamu menghadapi musuh yang kelemahannya elemental berbeda dengan yang biasa kamu gunakan, kamu bisa dengan bebas ganti sesuai yang kamu suka.
Bahkan saya menyarankan sebaiknya kamu bereksperimen dengan class yang sesuai dengan minatmu. Jangan hanya karena Careena adalah Alm of Wind, misalnya, kamu stuck memainkan dia dengan elemental vessel angin. Coba pasangkan elemental vessel moon, atau air, atau yang lain ke dia dan lihat mana yang terasa pas.
Elemental vessel juga bisa digunakan di pertempuran, dengan efek beda-beda. Di awal-awal, yang saya paling terkesan adalah elemental vessel moon, yang bisa memperlambat waktu. Selain efeknya unik, ini bisa sangat membantu di beberapa boss battle.
Nah bukan hanya digunakan di pertempuran, elemental vessels juga bisa memberi efek unik saat digunakan dalam menjelajahi area.
Jadi menurut saya elemental vessel dan penggunaannya dalam penjelajahan dan pertempuran adalah highlight dari Visions of Mana. Baru setelah ini diperkenalkan game-nya tak lagi terasa basic, atau sederhana.
Baca Juga: Review Trials of Mana: Sajikan Pesona JRPG Klasik dengan Kekurangan
2. Cerita yang cukup menarik, didukung karakter-karakter yang memikat
Kalau kamu pemain RPG yang mementingkan cerita, menurut saya sih cerita Visions of Mana itu oke...
Walau seperti saya sebutkan di preview, sama seperti aspek seperti battle, cerita Visions of Mana butuh waktu untuk mulai terasa kekuatannya.
Saya sih mulai merasa cocok dengan cerita Visions of Mana dari momen merekrut Morley, dan setelah itu ceritanya memang semakin memikat.
Kalau dibandingkan dengan game Mana lain yang saya mainkan...
Dulu saya pernah review Trials of Mana remake. Yang itu menyajikan cerita versi aslinya dengan setia. Di satu sisi bagus, di sisi lain beberapa aspek cerita itu sudah jadi klise saat dimainkan dengan perspektif modern jadi bikin kesal juga.
Visions of Mana tidak memiliki masalah itu menurut saya. Apakah ada hal yang bisa dianggap klise? Ya tentu ada. Tapi penyajian ceritanya secara keseluruhan bisa dinikmati bahkan dengan kacamata pemain era sekarang.
Cerita yang oke ini didukung oleh karakter-karakter yang terbangun dengan menarik. Bukan hanya melihat bagaimana mereka beraksi di cerita utama, interaksi antara Val dan para alms yang jadi playable character ketika mereka menjelajah juga kadang menarik.
3. Visual dan musik yang oke
Kalau soal visual dan musik, menurut saya game ini sudah terasa oke sejak awal.
Desain dunianya terasa bagus, dan tersaji cukup memikat. Kamu akan menjelajah banyak jenis wilayah di Visions of Mana, dan biasanya setiap wilayah memiliki rasa sendiri-sendiri.
Selain itu, desain karakter sejak awal saya lihat preview-nya juga sudah terasa oke...
Lalu dengan equip elemental vessel berbeda, penampilan para karakter ini bisa berubah-ubah juga.
Musik di game ini juga cukup memikat.
4. Kesimpulan?
Sebagai pemain RPG ala Jepang sejak era PS1, saya merasa cocok dengan Visions of Mana ini.
Game-nya butuh waktu untuk benar-benar terasa unik, karena seperti yang sudah saya bahas, bagian awalnya beneran terasa seperti cerita fantasi standar...
Tapi begitu memasuki bagian tertentu, dan terutama setelah kamu mulai bisa mengutak-atik class karakter dengan elemental vessel dan menggunakan berbagai efek elemental vessel dalam pertempuran dan penjelajahan, baru game-nya terasa kekuatannya.
Game ini saya rasa cocok untuk:
-Gamer fans JRPG. Kalau kamu fansnya seri Mana, ini bakal semakin memikat.
-Gamer RPG yang lebih suka pertempuran real-time, karena Visions of Mana memang menyajikan model pertempuran begitu, bukan turn-based.
Gimana menurutmu soal Visions of Mana?
Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: Preview Visions of Mana: Petualangan yang Sejauh Ini Menarik