Nintendo memang sedang diliputi awan gelap beberapa tahun belakangan. Penjualan Wii U jauh dari ekspetasi, laba bersih menurun, dan efeknya, presiden mereka dipotong gajinya.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Seperti yang sudah beberapa kali kami ulas, Nintendo memang sedang diliputi awan gelap beberapa tahun belakangan. Penjualan hardware mereka gagal memenuhi target, dan bahkan untuk Nintendo Wii U, Nintendo sudah berusaha menawarkan solusi dengan menurunkan harga jual, hingga kini menjadi hanya separuhnya saja dari nilai awal konsol tersebut. Keadaan yang sama juga dialami oleh handheld-nya, Nintendo 3DS yang sejauh ini masih berperan sebagai tulang punggung pemasukan Nintendo. Walaupun kontribusu handheld itu pun juga harus diakui tidak sebesar bebereapa tahun lalu, ketika platform mobile belum menikmati masa emasnya seperti sekarang ini. Keadaan Nintendo sekarang ini pun jelas tergambar melalui laporan penjualan mereka yang dipubliskasikan akhir Januari 2014 ini. Sebelumnya Nintendo hanya memperkirakan konsol mereka menurun penjualannya, dan memasang target hanya 2.8 juta unit terjual di sepanjang tahun 2013. Dan ternyata jumlah 2.8 juta unit itu adalah jumlah unit yang memang terjual sepanjang tahun 2013. Yup, benar, sepanjang tahun 2013 mereka hanya mampu menjual 2.8 juta unit konsol generasi delapan tersebut, sementara kedua rivalnya, Xbox One dan PlayStation 4 mampu terjual 3 juta unit hanya dalam waktu 2 minggu saja. Sedangkan totalnya, dari awal dirilis hingga 31 Desember 2013 lalu, XO dan PS4 terjual 3.9 dan 4.2 juta unit. Syukurlah, Nintendo tidak perlu sampai menyesalinya terlalu dalam, karena handheld mereka Nintendo 3DS, ternyata mampu terjual hingga 12.9 juta unit. Kami bisa mendapatkan angka 2,8 dan 12.9 juta unit tersebut dengan membandingkan laporan total unit kedua hardwarenya akhir tahun 2012 lalu. Melalui laporan tahun 2012 yang bisa kalian unduh melalui tautan berikut, Nintendo menyebutkan jika selama 2012 Wii U terjual sebanyak 3.06 juta unit, dan 3DS 29.84 juta unit. Kemudian melalui data penjualan 31 Desember 2013 yang bisa dilihat melalui tautan berikut, Wii U terjual 5.86 juta unit, dan 3DS dengan 42.74 juta unit. Kurangkan saja data terbaru itu dengan tahun 2012 lalu. Meskipun 3DS terjual 5x lipat lebih banyak dibandingkan Wii U, namun tetap saja dibandingkan tahun 2011 dan 2012 lalu handheld tersebut juga mengalami penurunan yang cukup besar. Pertama kali dirilis 26 Februari 2011 hingga akhir 2012, 3DS terjual 29.84 unit. Jadi bisa dikatakan selama 1 tahun handheld tersebut terjual 14.92 juta unit. Bandingkan dengan penjualan selama tahun 2013 yang hanya 12.9 juta unit. Figur penjualan selama 2013 tersebut juga dilengkapi dengan total penjualan software-nya. Untuk Wii U, Nintendo berhasil melepas 17.68 juta unit software (29.37 tahun 2013 ini dikurangi penjualan tahun 2012 yang mencapai 11.69) Wii U. Sedangkan untuk 3DS jika akhir 2012 lalu terjual 84.99 juta unit, maka sampai 2013 kemarin sudah mencapai 152.29, atau terjual 67.3 juta unit software selama setahun. Walaupun mengalami penurunan, mungkin 3DS masih bisa dikatakan bagus. Hanya Wii U-nya saja yang mengkatirkan. Bayangkan saja, jika 2012 lalu ketika pertama kali diluncurkan Nintendo menjual Wii U dengan harga yang masih menurut mereka merugikan, bagaimana dengan harga terbarunya yang bahkan sudah didiskon hingga separuhnya? Efeknya bisa terlihat pada laporan keuangan mereka yang bisa kalian unduh melalui tautan berikut ini. Laba bersih Nintendo turun hingga 29.9 persen, atau setara dengan 10.2 milyar yen (sekitar Rp. 1.2 trilyun!). Sebagai tanda pengakuan kesalahan atas menurunnya keuntungan perusahaan, President Nintendo, Satoru Iwata juga memutuskan untuk memangkas gajinya hingga separuh hingga 5 bulan ke depan. Bukan hanya Satoru Iwata saja, anggota direksi lainnya pun juga akan menerima pemotongan gaji yang berkisar antara 20-30 persen akibat penjualan hardware yang suram selama tahun 2013. Anggapan bahwa Nintendo terlalu konservatif karena hanya mau membuat software untuk perangkat mereka pun kembali terangkat sebagai biang masalah menurunnya laba mereka untuk tahun 2013 lalu. Dengan makin meningkatnya platform mobile, dan developer game lainnya yang juga mulai beradaptasi dengan menawarkan software yang dibintangi ikon-ikon mereka untuk mobile, namun Nintendo sejauh ini masih memegang pendirian tidak akan memasukkan game-game unggulannya untuk mobile. Memang sebelumnya ada rumor mengenai tablet Android, dan bahkan salah satu media Jepang menyebutkan mereka akan membuat game Android. Namun salah satu sumber kami yang mencoba mengkonfirmasi kabar tersebut langsung pada Satoru Iwata, ternyata dia membantah. Berikut kutipan pernyataan Iwata yang bertolak-belakang dengan kabar mengenai raksasa Jepang tersebut yang siap membuat game mobile tahun ini.
“Nintendo’s intention is not to make Nintendo software available on smart devices and as such, we can confirm that there are no plans to offer mini-games on smartphone devices.”
Apa pun keinginan Satoru Iwata tersebut, yang ingin menjauhkan ikon-ikon mereka dari “mini-game” mobile, tampaknya juga berbeda dengan apa yang dia ungkapkan melalui investor briefing yang digelar kemarin di Tokyo, dan bisa kamu baca artikel aslinya melalui tautan di website Nintendo berikut ini. Melalui investor briefing tersebut, Nintendo mengumumkan jika mereka akan membuat aplikasi untuk smartphone, dan bukan membuat game untuk platform mobile seperti yang saat ini banyak diharapkan para mobile gamer, atau bahkan mungkin juga pengguna konsol dan handheld-nya. Aplikasi tersebut memungkinkanmu mengakses toko digital Nintendo dari mana saja melalui perangkat mobile.
Aplikasi smartphone Nintendo tersebut seharusnya akan sama seperti solusi dari Sony melalui PlayStation App, dimana user menggunakan smartphone dan tablet bisa login ke akun Nintendo Network ID (NNID) mereka, seperti yang juga baru-baru ini didapatkan pengguna 3DS, dan mempermudah proses pembelian game dan konten lainnya untuk konsol dan handheld Nintendo, atau juga mengakses fitur lainnya. Nintendo juga tidak membatasi developer aplikasi mereka tersebut untuk membuat game, atau menggunakan ikon Nintendo, dengan catatan game yang mereka kerjakan tersebut memang hanya didesain untuk menarik perhatian pasar dan mempromosikan daya tarik paltform utama Nintendo. Hmmm, jadi apa bedanya ya dengan sekadar membuat mini-game yang bertujuan mempromosikan platform mereka?
Melalui pernyataan yang sama, Saturo Iwata juga menyebutkan jika mereka akan tetap menjadikan nisnis hardware dan game untuk handheld serta konsol sebagai bagian strategi utama. Saat ini mereka akan lebih terkonsentrasi mengembangkan game untuk Wii U, yang akan memaksimalkan penggunaan kontroler GamePad, yang mana hingga saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh banyak developer game. Iwata juga menyebutkan jika pihaknya akan lebih banyak mengumumkan software yang memafaatkan fungsi chip komunikasi NFC dalam GamePad selama event E3 2014 Juni mendatang. Nintendo juga menyebutkan jika pihaknya sedang mengerjakan semacam mode akses cepat yang memungkinkan gamer Wii U bisa segera masuk ke dalam game melalui GamePad, tanpa perlu mengakses menu sistem Wii U utama melalui layar televisi.
Iwata juga mengatakan jika nantinya game-game Nintendo DS akan masuk ke dalam pasar digital Wii U Virtual Console, dengan opsi kontrol touchscreen digantikan oleh GamePad. Sedangkan Mario Kart 8 pun juga disebut oleh Iwata. Game kart racing terbaru tersebut akan dirilis untuk Wii U mulai Mei 2014 mendatang.
Sumber: Nintendo, Nintendo (2), Business Time, Engadget, The Verge