Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Xenoblade Chronicles X menjadi satu game yang penulis pribadi memiliki ikatan masa lalu yang kuat, karena menjadi penerus spiritual Xenogears (lebih tepatnya sih, peneris spiritual Xenoblade Chronicles). Meskipun mungkin tidak akan mendapatkan kualitas cerita yang megah seperti salah satu game legendaris untuk PSOne tersebut, namun dukungan nama-nama yang membesarkan game pertamanya membuat kami yakin Xenoblade Chronicles X bukan sekadar mendompleng nama Xeno saja. Game produksi Monoloft Soft yang awalnya dikenal sebagai Project X ini mulai diumumkan awal 2013 lalu. Dan selama E3 2014, Nintendo juga menyebutkan game ini di tengah-tengah Digital Event mereka di awal E3 2014, dan kali ini dengan kepastian judul Xenoblade Chronicles X, yang sayangnya sekaligus memundurkan tanggal rilisnya menjadi tahun depan di Jepang, Amerika Utara, Eropa dan Australia -- yah, setidaknya kita tidak perlu menunggu setahun untuk mendapatkan versi translasinya -- yah, wajar, mengingat Xenoblade Chronicles lebih laku di Amerika dan Eropa daripada di Jepang, bertolak belakang dengan Xenogears yang laku 1 juta unit hanya di Jepang saja (di sisi lain, Xenoblade Chronicles yang dirilis secara terbatas di Barat, malah terjual per unit harganya mencapai Rp. 1 jutaan)! Selame E3 2014, trailer barunya pun dirilis, sekilas memperlihatkan bagaimana kita nanti bakal menghadapi tema perang antar galaksi. Sayangnya, trailer tersebut memang tidak berbicara banyak. Kami pun masih belum mengetahui banyak detail ceritanya, meskipun para pemain Xenoblade Chronicles pasti akan menyadari banyak kemiripannya. Untuk pemain Xenogears, sayangnya, game ini kembali bukan tipikal yang mengekspoitasi psikologi dan religi, dan tidak perlu berpikir terlalu dalam untuk memahami ceritanya seperti pada Xenoblade Chronicles. Namun dari beberapa trailernya, sudah banyak yang tertarik dengan visualnya yang memperlihatkan atmosfer dunia fantasi ala JRPG dalam konsep dunia open-world, serta mekanis yang memadukan action serta strategi. Nopon kembali di sini![/caption] Melalui trailernya (dan juga video Treehouse, kelompok developer internal Nintendo di Amerika yang mendemokan game ini), kami menjumpai spesies Nopon dari Xenoblade Chronicles akan kembali, serta beberapa petunjuk yang menyebutkan jika cerita keduanya akan sedikit berhubungan. Trailer tersebut juga menunjukkan jika setting berada di sebuah dunia yang dikuasai penuh oleh salah satu manusia terakhir dari peradaban. Setelah dua ras alien bertarung (salah satunya disebut Growth) besar di Bumi, planet tersebut porak-poranda, dan manusia pun dievakuasi untuk mencari tempat tinggal baru dengan menaiki pesawat luar angkasa yang sangat besar yang disebut Ark Ship. Ada banyak pesawat yang mampu menampung seisi penghuni sebuah kota semacam ini. Ark Ship, apakah ini pesawat yang sama seperti yang digunakan manusia menjelajah luar angkasa dalam Xenogears?[/caption] Salah satu Ark Ship yang berbendera Amerika Serikat, disebutkan menampung seluruh penghuni kota Neo Los Angeles dan melakukan penjelajahan luar angkasa, namun jatuh di atas permukaan planet Mira setelah diserang oleh sekelompok alien Growth yang mengejar para manusia yang kabur keluar Bumi. Neo Los Angeles di dalam planet Mira itu pun menjadi kota pertama yang dijelajahi karakter. Kota tersebut dihuni satu koloni manusia Bumi yang berusaha melanjutkan peradaban di planet alien. Neo Los Angeles[/caption] Saat Ark Ship Neo Los Angeles diserang dan jatuh di Mira, banyak manusia yang sengaja dibekukan di sana terlempar keluar dari pesawat di dalam kapsul penyelamat, mereka pun tersebar di banyak lokasi pada planet tersebut. Pesawat koloni yang jatuh itu pun kini dikenal sebagai Neo Los Angeles. Permainan dimulai ketika salah satu kapsul penyemalat yang melindungi karakter kita terbuka dari luar, oleh seorang wanita bernama Elma. Belum ada informasi siapa dia, namun dia memang ditugaskan mencari manusia yang selamat di dalam kapsul penyelamat, dan membangunkan mereka dari kebekuan. Planet Mira[/caption] Hanya itu saja yag penulis dapatkan melalui trailer selama E3 2014 kemarin. Besar kemungkinan, nanti kita bisa berpindah dari satu planet ke planet lainnya, mengingat misi Elma adalah mencari manusia-manusia yang selamat dari dalam kapsul pendingin, dimana mereka ini dipilih yang memiliki kemampuan khusus. Bisa jadi, manusia tersebut bukan hanya eksis di Mira saja. Eksistensi Elma masih misterius...[/caption] Sedangkan untuk gameplay, kami melihatnya mirip seperti Xenoblade Chronicles, namun kini dengan konsep dunia open world yang lebih luas dan bebas (dengan meminimalkan jeda pergantian melalui loading), dan terfokus pada eksplorasi. Kamu bisa menjelajahi setting dengan jalan kaki, mengendalikan robot besar yang disebut Doll, yang ukurannya kira-kira empat kali lebih besar dari tipikal karakter playable, dan memerlukan bahan bakar khusus untuk menggerakkannya. Para Doll tersebut bisa terbang, menyelam, dan seperti Transformers, bisa berubah menjadi kendaraan seperti motor atau tank. Selama permainan kamu juga bakal melakukan pertarungan di udara. Sementara itu, sistem pertarungannya terlihat mirip dengan game sebelumnya. Doll dalam game ini bisa berubah menjadi bentuk selain mecha... jadi ingat Transformers![/caption] Beberapa detail gameplay lainnya, seperti kita bebas mengkustomisasi penampilan karakter, seperti nama, jenis kelamin, penampilan fisiknya, tinggi, warna kulit hingga suara dan bisa juga memberinya tato. Untuk pertarungannya yang real-time, developer memasukkan kembali sistem Arts, melibatkan serangan otomatis yang membutuhkan waktu untuk melakukannya kembali untuk setiap Art. Karakter memiliki pistol untuk serangan jarak jauh, dan pisau untuk serangan dekat. Karena hanya satu yang digunakan, maka keduanya bisa diganti kapan saja selama pertarungan. Karakter akan otomatis menyerang, namun serangan tipe Battle Arts yang damagenya lebih tinggi, memerlukan waktu tunggu untuk melancarkannya lagi. Juga akan ada ability Soul Voice, yang mirip dengan kemampuan boost Affinity dalam Xenoblade Chronicles, dan bakal memberi karakter bonus seperti penambahan nilai health jika sukses. Tidak ada jalan lain untuk memulihkan HP karakter selain menggunakan ability-nya sendiri. Kemudian juga ada sistem TP, yang memberi syarat tambahan dilakukannya Art, dan sejauh ini diduga TP didapatkan melalui keberhasilan serangan otomatis, atau sekadar membuat karakter diam menunggu. Jika karakter kehabisan HP, teman setimnya bisa membangkitkannya dalam waktu 30 detik jika memiliki TP simpanan yang cukup. Doll juga bisa digunakan selama pertarungan. Item collectable tersebar di seluruh permainan, dan mereka bisa berperan sebagai item quest. Musuh juga bisa menjatuhkan armor dan weapon untuk karakter. Karakter bisa bergerak lebih leluasa, seperti melompati halangan. Melalui trailernya juga ada petunjuk mungkin bakal adanya semacam mode multiplayer nantinya, namun sepertinya kita masih perlu menunggu pernyataan resmi dari Nintendo atau developer. Meskipun dinahkodai oleh presiden Monolith Soft, yang juga pencipta dan sutradara serial Xeno, Tetsuya Takahashi (bersama istrinya, Soraya Saga), didukung desain karakter oleh Kunihiko Tanaka, artis yang juga berada di balik artwork konsep dan desain karakter Xenogears, penulis memang tidak yakin game ini bisa semegah Xenogears, terutama dari sisi kedalaman cerita -- ya, kami masih berharap dan bermimpi ada remake HD dari sebuah Xenogears. Namun melihat ambisi developer dan juga Nintendo yang ingin membuat game ini sebagai game Wii U yang memiliki setting dunia open-world terluas (sampai mungkin lebih cocok disebut sebagai MMPRPG ya), setidaknya itu membuat kami masih sangat penasaran menunggu hasilnya.
Wii U - Xenoblade Chronicles X E3 2014 Trailer
Nintendo Treehouse: Live @ E3 2014 -- Day 1: Xenoblade Chronicles X