Ingin bermain game seperti para profesional sambil dapat duit? Dengan program beasiswa eSport ini, kamu dapat mewujudkan itu semua!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
[read_more id="167922"] Percaya atau tidak, ada banyak orang diluar sana yang menjadikan hobi bermain game online sebagai sebuah pekerjaan. Walaupun terdengar tidak masuk akal, pekerjaan ini ternyata dapat menjadi penghasilan yang cukup wajar. Jika kamu penasaran apa yang dapat kamu lakukan untuk mulai mendalami dunia eSport, maka inilah cara kamu bisa mendapatkan beasiswa eSport. [read_more id="267240"] University of California, Irvine, baru saja mengumumkan program beasiswa kompetitif gaming mereka dengan biaya sebesar $15,000 untuk 10 orang pemain League of Legends terbaik. Pada saat artikel tersebut dikeluarkan oleh mereka, UCI telah membangun gedung dengan lebar lebih dari 1000 meter persegi yang dipenuhi oleh berbagai PC dengan berbagai game eSport lainnya untuk memancing para kompetitor LoL. Gedung terbaru tersebut akan mereka buka pada tanggal 23 September dan juga berfungsi sebagai pusat informasi sekaligus tempat pelatihan eSport. Berikut penjelasan dari Kepala Program UCI, Mark Deppe.
Esport adalah masa depan dari kompetisi. Ajang ini dapat mencakup semua bahasa, lokasi geografis, ras, umur, agama, jenis kelamin, kemampuan fisik dan banyak identitas lainnya.
Pernyataan ini sebagian memang benar. eSport memang dapat menghubungkan semua hal tersebut dan membuat banyak orang dapat saling bertanding dengan cara baru, namun, masa depan dari industri ini sebagai suatu lembaga finansial yang stabil masih menjadi suatu pertanyaan.
[read_more id="267240"] Walaupun pada saat ini beberapa perusahaan besar semakin mendukung industri tersebut, pada bulan Juli GamesIndustry.biz berbicara dengan beberapa pemain profesional untuk membicarakan sebuah peraturan, pendapatan dan seberapa besar kemampuan industri ini untuk terus berkembang. Salah satu topik yang mereka bicarakan adalah bagaimana beberapa acara eSport secara tidak langsung dijadikan ajang perjudian online. Menurut Ari Evans, CEO dan pendiri dari Maestro, kebanyakan dari perjudian tersebut adalah akibat dari pendapat eSport yang tidak sebesar kelihatannya. Berikut komentar Evans selengkapnya.
Walaupun eSport adalah sebuah industri yang sangat besar, pendapatannya sangat kecil. Banyak perusahaan besar dan perusahaan startup di bidang ini semakin sulit untuk menemukan cara menghasilkan uang dari hal ini. Kebanyakan acara eSport bahkan berakhir merugikan penyelenggaranya. Esport bukanlah industri yang didirikan untuk mendapatkan uang. Mereka berada di posisi terdepan dalam strategi marketing, untuk mengedepankan pendapatan lain dari game besar – salah satunya adalah transaksi in-game.
Pada tahun lalu, industri ini berhasil mendapatkan penghasilan seperti $612 juta, namun, sebagaian besar angka tersebut berasal dari transaksi yang dilakukan didalam permainannya. Riset yang dilakukan oleh SuperData bahkan melaporkan bahwa kompetitif gaming adalah sebuah strategi marketing, dan bukan pendorong penghasilan.
[read_more id="267246"] NetherRealm, Capcom, Valve dan beberapa studio besar menggunakan DLC dan transaksi dalam gamenya untuk menghasilkan hadiah dari turnamen besar seperti
Counter-Strike: GO, DOTA 2, Street Fighter V dan
Mortal Komat X. Menurut laporan dari Activate, industri eSport diduga dapat mulai menjadi suatu sumber penghasilan dimasa depan hingga bernilai $4 milliar pada tahun 2018, namun, hal ini masih sangat jauh dari harapan.
UCI telah menyiapkan beberapa tes masuk
League of Legends yang akan mereka adakan pada tanggal 26 September dibulan ini, jadi kamu masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan beasiswa eSport ini. [read_more id="161606"]
Sejauh mana menurutmu industri ini akan terus berkembang dimasa depan? Apakah akan dapat mengalahkan industri game offline besar lainnya? Berikan pendapat kalian mengenai beasiswa eSport ini di kolom komentar yah!
Sumber: Universitas California