Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua pasti kenal dengan PlayStation, konsol yang sangat populer dikalangan anak muda hingga dewasa. Tidak banyak yang mengetahui gagalnya Sony PlayStation yang hampir dikembangkan bersama dengan Nintendo. Mantan Bos Sony ungkap awal cerita kerjasama antar kedua perusahaan.
[duniaku_baca_juga]
Pada bulan Juli 2015, seorang penggiat konsol menemukan satu konsol Sony PlayStation saat Sony masih bekerjasama dengan Nintendo. Konsep konsol ini menggabungkan konsol SNES dengan fungsi untuk membaca CD. Sayang, Nintendo harus hengkang sebelum konsol ini direalisasikan. Gagalnya Sony Playstation bersama Nintendo akhirnya diungkap oleh mantan bos Sony.
Awalnya, Sony akan mengerjakan SNES-CD, yang merupakan konsol SNES dengan kompabilitas untuk membaca CD sebagai alternative untuk menjalankan game. Dan selama pengembangannya, Sony juga menciptakan prototip untuk Playstation yang direncanakan akan dirilis di bawah naungan Nintendo.
Nintendo yang takut akan monopoli Sony dalam perilisan CD-ROM mereka akhirnya memutuskan untuk bekerjasama dengan Philips untuk menciptakan addon CD-ROM yang lebih universal. Hal ini juga yang mengawali lahirnya game terburuk Nintendo. Pada saat Nintendo mengumumkan kerjasama mereka dengan Philips, Sony merasa sakit hati.
Dan pada saat itu juga, mereka telah menyelesaikan prototip Sony PlayStation yang saat itu diumumkan pada CES. Disaat Sony masih ingin menjalin kerjasama untuk merilis Playstation dengan nama Nintendo, proposal itu ditolak dengan alasan kontrak yang disetujui tidak termasuk lisensi untuk mengembangkan konsol sendiri.
[read_more id="348027"]
Prototip Sony PlayStation yang memiliki kemiripan dengan SNES akhirnya tidak terpakai, dan Sony memutuskan untuk mengembangkan konsol Playstation mereka sendiri. Cerita dari gagalnya Sony PlayStation sudah terdengar dan diceritakan ulang berkali-kali, dan tidak ada yang tahu cerita dibalik para pengembang.
Dilansir dari Polygon, mantan bos Sony Shigeo Maruyama menceritakan awal terjalinnya kerjasama dengan Nintendo.
Pada saat Famicom sudah dirilis, pihak Sony mulai berbicara dengan Nintendo untuk berkolaborasi. Sony ingin mengembangkan konsol milik Nintendo, tidak hanya sekedar menjadi konsol saja.
"Di saat kami melihat konsep dari Super Famicom, kami merasa bahwa konsol tersebut memiliki potensi lebih, tidak sekadar mainan saja. Sebagai perusahaan elektronik, kami memiliki pola pikir 'kenapa Sony harus mengembangkan mainan?'," Sebut Maruyama.
Ken Kutaragi, bos dari divisi game Sony sempat memberikan proposal untuk mengembangkan CD-ROM untuk SNES, menggantikan cartridge. Ide tersebut ditolak oleh Nintendo mengingat cartridge memiliki waktu booting lebih cepat dibanding kaset CD. Saat dicoba, CD memakan waktu sekitar 20 hingga 30 detik untuk menjalankan satu game saja.
Namun, Kutaragi tidak menyerah dan membalikkan proposal dengan satu perubahan. Nintendo suka dengan ide untuk menambahkan CD-ROM sebagai opsi tambahan. Pada desain yang diajukan, slot untuk cartridge tetap berada di posisi paling atas, sementara CD-ROM akan dipasangkan tepat di bawahnya.
Jika Sony masih tetap menjalin kerjasama dengan Nintendo, mungkin kita tidak akan melihat PlayStation seperti sekarang ini. PlayStation hingga saat ini masih beradu sengit dengan Nintendo, dan eksistensi kedua perusahaan ini menjadi ikon penting dalam dunia gaming.
Diedit oleh Doni Jaelani