Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak semua game bisa masuk menjadi kategori esport. Ada beberapa syarat sebuah game menjadi esport. Syarat tersebut bertujuan untuk menentukan apakah sebuah game bisa masuk dalam kategori esport atau tidak.
Tujuan utama adanya syarat tersebut adalah untuk menciptakan sebuah kondisi permainan yang fair atau adil. Sebab tidak lepas kemungkinan sebuah game memiliki tingkat balance atau keseimbangan yang buruk sehingga menjadikan game tersebut memiliki META (Most Effective Tools Available).
Maksud dari META itu sendiri adalah adanya cara atau karakter dalam game yang sangat memudahkan untuk bisa menang dalam game. Jika hal tersebut terjadi maka sebuah esport akan menjadi tidak seru, sebab orang-orang akan berebut untuk menggunakan cara atau karakter tersebut.
Ternyata tidak hanya faktor keseimbangan saja yang menjadikan game layak untuk menjadi esport. Ada beberapa faktor yang menentukan game tersebut layak atau tidak untuk bisa masuk dalam kategori esport.
Yuk kita langsung saja syarat sebuah game menjadi esport!
Sama seperti permainan fisik lainnya, sebuah game untuk bisa menjadi esport wajib untuk memiliki faktor kompetitif. Rasanya aneh memang ya jika sebuah game esport tapi tidak kompetitif.
Sifat kompetitif tersebut bisa berupa berkompetisi dalam tinggi skor, bisa juga kompetisi pertandingan secara langsung seperti DOTA, LOL dan sebagainya.
Hal yang paling penting dalam kompetitif ini adalah adanya keseimbangan/balance dalam game seperti yang sudah disebutkan di atas. Semakin balance sebuah game, maka akan menjadikan game tersebut semakin kompetitif karena hanya mengandalkan faktor skill sang pemain, bukan karena META.
Komunitas adalah salah satu faktor penting untuk membentuk esport. Hal ini berhubungan dengan terbentuknya sebuah audiens pada game tersebut.
Sebuah e-port akan menjadi sangat menarik jika memiliki audiens yang ramai. Komunitas adalah salah satu sumber paling mudah untuk mendapatkan audiens dengan jumlah yang masif. Oleh karena itu faktor ini sangat penting untuk menjadikan sebuah game menjadi esport.
"Easy to Play Hard to Master" mungkin sudah menjadi hal umum untuk menentukan game tersebut adalah game yang bagus. Ternyata sebuah game untuk menjadi esport juga perlu akan hal ini.
Game yang mudah untuk dimainkan adalah sebuah syarat mutlak untuk menarik banyaknya peserta pemain. Hanya saja tidak semua orang bisa menjadi ahli dalam game tersebut, sehingga dikategorikan hard to master.
Artinya adalah perlu banyak usaha untuk bisa menjadi ahli atau master dalam game tersebut. Berbagai atlet profesional esport juga wajib berlatih dengan tekun untuk bisa menjadi juara pada esport. Oleh karena itu sebuah game perlu memiliki faktor ini untuk menjadi esport.
Selain dari sisi pemain, sisi developer dan penyelenggara juga penting. Sebuah game yang memiliki pendanaan yang baik akan semakin baik pula untuk menarik pemain profesional serta para audiens.
Salah satu contoh seperti pertandingan DOTA 2 yang diadakan oleh Valve, menghabiskan modal hingga triliunan Rupiah. Imbasnya dengan pendanaan tersebut banyak sekali pemain profesional serta audiens yang turut serta dalam pertandingan DOTA 2, baik sebagai peserta maupun hanya sekedar penonton.
Selain itu, pendanaan ini juga berhubungan dengan pengembangan game tersebut. Pengembangan game ini untuk dilakukan update serta kesempatan dev melakukan patch dan balance menjadi semakin besar. Sehingga membuat game menjadi semakin kompetitif.
Pernah bermain game ular tangga? Nah, ular tangga adalah salah satu game yang hanya mengandalkan faktor keberuntungan atau luck, karena untuk menang hanya perlu keberuntungan dari kocokan dadu.
Berbeda dengan esport, sebuah game tidak bisa hanya mengandalkan keberuntungan dari para pemain. Perlu skill dan pengalaman dari para pemain agar dirinya bisa menang.
Meskipun faktor luck juga memengaruhi kemenangan, akan tetapi faktor tersebut tidak menjadi faktor utama dalam penentuan kemenangan.
Nah itu dia berbagai syarat sebuah game menjadi esport. Jadi tidak hanya sekedar kompetitif dan punya komunitas saja, akan tetapi ada faktor lainnya juga.
Diedit oleh Doni Jaelani