TUTUP

Ini Pasti 5 Alasan Kenapa Orang Indonesia Suka Main Dota 2!

Di Indonesia Dota 2 sangat populer, terutama dibanding game-game lainnya. Dan tampaknya, 5 alasan berikut ini adalah penyebabnya!

Sumber: Indogamers[/caption] Di Indonesia Dota 2 dan game-game sejenisnya sangat populer, dan popularitasnya semakin meningkat pula dengan menjamurnya pertandingan eSports. Tapi dibanding game eSports lain, Dota 2 jauh lebih populer. Kira-kira, hal atau faktor apa saja kah yang mempengaruhi popularitas Dota 2 di Indonesia? Saya, selaku total noob dalam dua dunia: eSports dan Dota 2, akan membuat analisis singkat dan tidak mendalam akan hubungan gamer Indonesia dan mengapa mereka (kita?) menggandrungi sekali game garapan Valve ini. Sekali lagi, ini hanya opini saya, jadi kalau kamu merasa ada yang aneh jangan heran dan silakan sampaikan pendapatmu di kolom komentar. [read_more id="276052"] [page_break no="1" title="Game-nya Gratis"] Sering-seringlah main game gratisan supaya cepat kaya-- eh, salah ya?[/caption] Menurut saya, ini merupakan faktor utama dari kepopuleran Dota 2. Cukup bikin akun Steam, buka tab Game Library, pilih Dota 2, klik Install, tunggu selesai download, dan langsung main deh. Tidak perlu keluar uang lebih. Microtransaction dalam game juga bukan masalah besar, karena konten-konten tambahan yang diberikan oleh Valve melalui Dota 2 Store juga hanyalah item-item kosmetik untuk Equipment, Courier, dan Announcer saja. Atau sekedar tiket untuk berpartisipasi/mendukung jalannya suatu kompetisi. Kalau kamu tidak peduli dengan semua itu, semua drop item malah bisa kamu jual untuk mendapatkan Steam Wallet. Lumayan, kan? [page_break no="2" title="Tidak Perlu Spec Berat"] Rela-relain cabut kantor ke gunung cuma buat main Dota 2[/caption] Faktor gratisnya kemudian didukung dengan spesifikasi yang tidak berat. Sama seperti memainkan Warcraft 3 dengan mod DoTA sekarang-sekarang ini, kamu nggak perlu punya PC yang bagus-bagus amat buat bisa mainin Dota 2. Keuntungan yang jelas kamu bisa dapat dari memainkan game ringan jelas adalah kamu bisa meng-install-nya di mana saja. Lalu sering-sering main game yang enteng juga bikin kamu nggak begitu mengejar rilis game-game baru, jadi kamu bisa menabung untuk keperluan lainnya. [read_more id="274948"] [page_break no="3" title="Banyak yang Main"] Kamu jadi bisa banyak belajar dari pemain lain atau dari pengalaman mainmu, tapi sering juga ketemu orang ngeselin...[/caption] Baik dari sisi gratis dan nggak perlu spec berat maupun veteran dari DoTA Warcraft, banyak gamer yang memainkan Dota 2. Dan komunitas Dota 2 itu besar, dengan terdapat setidaknya 87 juta pemain Dota 2 dari seluruh dunia, yang mana sekitar 7 jutanya adalah pemain asal Indonesia. Tambah dua juta pengguna lagi, maka total pemain Indonesia Dota 2 bisa menggantikan penduduk Jakarta! Oleh karena jumlah pemainnya yang bejibun itu, tidaklah sulit untuk menemukan lawan main baik secara online maupun offline. Begitu pula mencari teman diskusi. Kalau kamu kesulitan memulai percakapan dan ingin memecah keheningan dengan seseorang yang punya tampang "gamer", coba saja tanya apakah dia main Dota 2 atau tidak. [page_break no="4" title="Mengutamakan Kerjasama"] Perlu kerjasama tim yang baik untuk bisa rame-rame "guilt-tripping" salah satu anggota timmu[/caption] Tidak seperti game multiplayer macam Call of Duty atau Point Blank, dimana satu pemain yang jago (atau bersenjata bagus) bisa mengubah jalannya pertandingan dengan sangat cepat dan mendominasi permainan, dalam Dota 2 perlu kerjasama dan sinkronisasi tim yang baik untuk bisa menguasai tim lawan. Maka dari itu, di Indonesia Dota 2 sangat populer, karena filosofi tersebut tentunya sangat cocok untuk orang Indonesia dengan eratnya budaya gotong-royong. [page_break no="5" title="Seenggaknya Bukan LOL"] League of Legends, walau keluar empat tahun lebih dulu dari Dota 2, tetap tidak sepopuler rivalnya ini. Saya rasa karena mereka menggunakan sistem rotasi hero bagi mereka yang tidak mau keluar uang untuk membelinya. Mekanika dan hero Dota 2 juga lebih dekat dengan DoTA lama karena dikembangkan oleh Icefrog, modder asli DoTA, sehingga lebih familiar. Jadi di Indonesia Dota 2 (dan DoTA) akhirnya masih tetap mendominasi sebagai game warnet dan online terpopuler dewasa ini. Lagipula, siapa yang cukup "cerdas" menamai game mereka jadi punya akronim "LOL", seperti singkatan dari "laugh out loud"? Mungkin maksudnya game ini mengundang tawa miris kalau kalah terus disalah-salahin sama teman satu tim. [read_more id="272043"]


Kurang lebih begitulah pendapat saya mengenai popularitas Dota 2 di Indonesia. Bagaimana menurutmu sendiri, gamers, apakah tulisan saya ada benarnya? Atau penuh cela? Silakan sampaikan komentarmu di kolom... komentar. Ya. Jangan sampai lupa. Diedit oleh Arya W. Wibowo