TUTUP

Dota 2 vs League of Legends: 5 Hero/Champion yang Saling Mirip!

Dota 2 vs League of Legends memang tak ada habisnya. Meski berusaha untuk saling beda, namun tetap saja muncul kesamaan, 5 hero/champion ini contohnya!

Sumber: unlockmen.com[/caption]

League of Legends dan Dota 2 memang ibarat dua game yang memiliki hubungan kakak beradik. Dota 2, sang kakak, masih membawa semua mekanika dari game yang dulunya map modifikasi di game Warcraft III, Defense of the Ancients. Sementara League of Legends, sang adik, masih membawa beberapa mekanika inti dari DotA dengan sedikit modifikasi di sana dan sini.

Kalau kamu turut menyaksikan LoL Worlds kemarin dan merasa kaget "Kok skill hero LoL mirip dengan Dota?" maka hal tersebut tidaklah aneh. Mengingat salah satu developer LoL juga pernah tergabung dalam proyek DotA. Jadi, ability hero/champion apa saja yang memiliki kemiripan di dalamnya. Ini dia Dota 2 vs League of Legends dari segi kemiripan hero/champion-nya: [page_break no="1" title="Ekko vs Weaver"] Ekko, champion di League of Legends. Sumber: na.leagueoglegends.com[/caption] Pada League of Legends terdapat satu champion yang memiliki kemampuan untuk memanipulasi waktu, champion tersebut bernama Ekko. Sementara Weaver adalah sebuah entitas yang bisa memanipulasi realita. Meski memiliki bentuk fisik yang jauh berbeda, kemiripan dua karakter ini datang dari segi ultimate ability. Ekko memiliki Chronobreak yang memungkinkan ia kembali ke waktu empat detik sebelumnya, memberi damage kepada musuh di sekitar chronobreak dan menyembuhkan 200 HP milik Ekko. Sementara Weaver punya Time Lapse yang membuat ia kembali ke waktu lima detik sebelumnya. Time Lapse benar-benar mengembalikan semua keadaan yang terjadi pada lima detik sebelumnya, termasuk HP, Mana akan kembali sementara, debuff akan hilang.

[read_more id="273730"] [page_break no="2" title="Disruptor vs Yorick"] Disruptor the Stormcrafter. Sumber: target="_blank">youtube.com[/caption] Berikutnya ada Disruptor the Stormcrafter dan Yorick the Sheperd of Souls. Keduanya memang memiliki elemen kekuatan yang berbeda. Disruptor menggunakan kombinasi sihir dan teknologi yang berhubungan dengan petir, sementara Yorick menggunakan elemen jiwa-jiwa di alam baka sebagai kekuatan utamanya. Meski begitu mereka berdua memiliki satu mekanika ability yang mirip, yaitu Kinetic Field (E) milik Disruptor dan Dark Procession (W) milik Yorick.

Kedua skill tersebut sama-sama akan membuat musuh terkurung di area tertentu yang dipilih oleh pemain. Bedanya, ability Dark Procession dapat dihilangkan oleh musuh dengan cara dipukul

[page_break no="3" title="Trundle vs Doom"] Trundle, Champion LoL yang punya skill mirip dengan Doom di Dota 2. Sumber: gameinfo.na.leaugeoflegends.com[/caption] Kemiripan berikutnya datang dari dua karakter raksasa ini. Trundle the Troll King dan Lucifer the Doom dua karakter raja yang sama-sama dapat mendominasi permainan dengan membuat area mematikan tertentu. Trundle punya Frozen Domain (W) yang akan membuat area tertentu memberi bonus Move Speed, Attack Speed, dan health restoration kepada Trundle. Sementara Doom punya Scorched Earth (W) yang akan membuat area di sekitar Doom jadi terbakar, memberi damage kepada musuh sambil memberi bonus MS dan HP regen kepada Doom.

Meski mekanikanya berbeda tipis, namun Frozen Domain memiliki mekanika seperti Scorched Earth di masa sebelum Patch Dota 6.66. Patch yang aktif ketika zaman Defense of the Ancients tersebut memiliki mekanika yang mirip, Doom akan membakar area tertentu yang pada area tersebut membuat Doom jadi berjalan dan regenerasi HP lebih cepat. [read_more id="272437"] [page_break no="4" title="Axe vs Darius"] Axe the Mogul Khan. Sumber: dotageeks.com[/caption] Kemiripan hero/champion lainnya datang dari dua hero yang sama-sama menggunakan kapak raksasa sebagai senjata utamanya. Adalah Mogul Khan the Axe dan Darius the Hand of Noxus dua karakter yang sama-sama punya hobi bertempur. Selain kemiripan senjata yang digunakan, kedua hero ini juga memiliki kemiripan lain yaitu ultimate ability yang sama-sama langsung menjagal musuh-musuh yang tidak siap. Axe punya Culling Strike (R) yang dapat instant kill musuh pada batas HP tertentu, sementara Darius punya Noxian Guillotine yang akan memenggal musuh dan memberinya true damage.

Memang Noxian Guillotine tak dapat instant kill musuh, namun dengan true damage tentu membuat daya rusak ability tersebut hampir setara Culling Strike. Kedua skill tersebut juga memiliki atribut tertentu, yaitu akan reset cooldown apabila berhasil membunuh musuh menggunakan Ultimate-nya.

[page_break no="5" title="Nocturne vs Spectre"] Nocturne the Eternal Nightmare. Sumber: gameinfo.na.leagueoflegends.com[/caption] Terakhir ada dua entitas kegelapan yang meneror siapapun di ladang pertempuran. Adalah Mercurial the Spectre dari Dota 2 dan Nocturne the Eternal Nigtmare dari LoL. Dua entitas kegelapan ini memiliki kemiripan pada dua skill miliknya. Jika Spectre punya Spectral Dagger, maka Nocturne punya Duskbringer. Dua skill tersebut terlihat mirip karena sama-sama membuat musuh meninggalkan jejak tertentu di belakangnya. Juga Spectre dan Nocturne akan mendapat bonus movespeed ketika di belakang jejak tersebut.

Mereka juga memiliki kemiripan dari segi ultimate ability. Jika Spectre punya Haunt, maka Nocturne Paranoia. Kedua skill tersebut sama-sama membuat hero/champion tersebut bisa dengan mudahnya berada di dekat hero musuh manapun.

Itu dia Dota 2 vs League of Legends dari segi kemiripan skill hero/champion-nya. Meski memiliki sedikit kemiripan, namun tentu baik Dota 2 atau juga League of Legends belum tentu bisa dikatakan mencontek ya guys. Sebab, Pendragon salah satu tim pengembang League of Legends, tentu juga terinspirasi dari DotA Warcraft ketika ia mengembangkan LoL; seperti Icefrog, pengembang Dota 2, terinspirasi dari LoL ketika membuat Stun Bar dan Damage Indicator pada update Dota 2 terbaru. Diedit oleh Febrianto Nur Anwari