Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di hari ketiga Event Global Game Jam 2014 di Jakarta, rasa lelah bercampur cemas terlihat semakin jelas di raut muka para peserta. Bagaimana tidak ? di hari terakhir event ini, para peserta yang telah bekerja keras siang dan malam demi menciptakan sebuah game yang sangat inovatif, pada penghujung acara, akan mempresentasikan hasil kerja keras mereka tidak hanya di hadapan sesama rekan peserta lain namun juga di hadapan Ryo Teruya yang merupakan Project Leader dari Square Enix di Asia Tenggara. Akhirnya setelah hampir 48 jam lebih merancang serta "mem-poles" video game mereka, tepat pada jam 15.30 sore, seluruh peserta Global Game jam 2014 maju ke depan panggung untuk mempresentasikan karya video game mereka. Namun sebelum presentasi dimulai acara dibuka dengan kata sambutan dari Ketua Panitia Global Game Jam 2014 Jakarta, Kris Antoni, yang mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta dan rekan-rekan media yang telah berpartisipasi di dalam event ini. Setelah Kris selesai menyampaikan kata sambutannya, acara pun dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ryo Teruya yang mengatakan bahwa alasan dirinya datang ke event ini adalah untuk melihat perkembangan / kemajuan dari industri video game di Indonesia yang ia anggap sudah banyak mengalami kemajuan daripada sebelumnya.
Setelah kedua sambutan usai, akhirnya acara yang ditunggu-tunggu pun tiba juga. Presentasi hasil Video Game yang telah dibuat oleh masing-masing peserta. Dan berikut urutan serta pembahasan dari presentasi masing-masing kelompok:
1. Tim My Obor Lights Labyrinth
Game My Obor Lights Labyrinth merupakan game Puzzle-Platform Adventure yang mana di game ini kita akan memainkan karakter berwujud seperti hantu yang sebenarnya adalah manusia berkerudung yang berpetualang di dalam sebuah Dungeon (istana) yang gelap dimana ia harus segera keluar dari istana tersebut dengan hanya menggunakan obor yang digunakan sebagai alat penerang sekaligus alat untuk mencari potongan-potongan puzzle yang nantinya potongan puzzle tersebut akan digabungkan untuk membuka pintu-pintu yang ada di dalam istana tersebut. Seperti di game kebanyakan, dalam mencari potongan-potongan puzzle tersebut, kita akan menghadapi berbagai rintangan seperti musuh-musuh dan beberapa trap (jebakan) yang dapat membuat perjalanan kita sedikit "berwarna". Secara keseluruhan game yang ber-seting hitam putih ini cukup baik dan sangat fun untuk dimainkan. Namun kekurangan yang terdapat di game ini adalah kurang banyaknya trap dan mush yang tersedia di dalam game ini. Namun berdasarkan presentasi yang telah diberikan oleh tim MOLL, game ini mempunyai prospek yang sangat baik ke depannya apabila "di-poles" sedikit lagi.
2. Tim Dimension Saga
Dimension Saga merupakan game bergenre Platform-Adventure yang mana di game ini kita akan memainkan karakter yang selalu diikuti oleh roh dirinya kemanapun ia pergi. Fungsi roh dari karakter ini adalah untuk membantu karakter yang kita mainkan dalam menyelesaikan puzzle serta rintangan lain yang ada di dalam game ini. Game ini berseting di Parallel Universe (dunia roh dan dunia nyata). sehingga memungkinkan adanya interaksi tidak hanya dari karakter di dalam game ini namun juga interaksi dari para pemain yang memainkan game ini. Secara keseluruhan game ini seperti Mario Bross dengan sedikit bumbu "mistis lucu" di dalamnya. Seperti yang dikatakan oleh Ryo ketika mengomentari game ini, Dimension Saga sangat mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi salah satu Interactive Social Multiplayer Gaming apabila dikembangkan lebih jauh lagi.
3. Tim Through The Eye of a Candy
Through The Eye of a Candy merupakan game bergenre interactive storytelling dimana kita akan memainkan karakter anak sekolah yang sering di-bully. Tema ceritanya memang sangat generik / umum. Namun, keunikan dari game ini adalah kita akan memainkan cerita siswa yang di-bully ini melalui tiga sudut pandang yang berbeda: Sudut pandang yang di-bully, Siswa lain yang mem-bully serta sudut pandang sang Guru. Premis yang ditawarkan oleh game ini sangatlah unik dan sangat fresh. Melalui presentasi yang ditampilkan, terlihat sangat jelas bahwa game ini memang lebih ditujukan untuk menciptakan awareness akan bahaya bully yang makin marak dimana-mana.
4. Tim Candy Addict Saga
Candy Addict Saga merupakan game dimana kita akan memainkan karakter pasien rumah sakit jiwa yang menderita penyakit kejiwaan akibat terlalu terobsesi dengan game Candy Crush Saga. Akibat gangguan kejiwaannya tersebut, ia suka berhalusinasi untuk membunuh orang-ornag yang menghalangi dirinya untuk memainkan game kesayangannya tersebut. Berdasarkan presentasi yang diperlihatkan, tim Candy Addict Saga sepertinya benar-benar terinspirasi oleh game Pac-Man dengan sedikit bumbu game Carmageddon di dalamnya. Game ini benar-benar sangat adiktif dan sangat fun untuk dimainkan. Dan apabila dikembangkan lebih jauh lagi, bukan tidak mungkin apabila game ini nantinya menyandang predikat One of the Best Puzzle Game in Indonesia.
5. Tim Face It
Face It ! merupakan game yang lebih bertujuan sosial ketimbang mengumpulkan skor setinggi-tinggi-nya, dll. Di Face It kita diharuskan mendeskripsikan suatu gambar unik dalam 140 karakter (layaknya Twitter). Pendeskripsian-nya bebas dan tidak ada ketentuan harus begini dan begitu. Namun apabila gamers dalam mendeskripsikannya,menggunakan kata-kata yang mengandung unsur SARA, game ini secara otomatis akan menampilkan tulisan: YOU'RE RACIST, YOU'RE HOMOPHOBIC, YOU'RE SEXIST, dll. Game ini secara keseluruhan cukup fun untuk dimainkan. Namun, keterbatasan achievement / unlockable di dalam game ini, terkadang membuat pemain cepat merasa bosan. Namun melalui game ini kita nantinya akan dapat melihat / menilai masing-masing interpretasi berbagai macam individu dari berbagai negara di seluruh dunia. Kalau dilihat dari presentasi game ini, Face It mempunyai potensi pasar yang sangat besar apabila game ini digunakan sebagai alat tes bagi calon pegawai kantoran yang baru mausk.
6. My Candy Pet Saga
My Candy Pet Saga merupakan game simulation-couple yang terinspirasi dari fenomena Tamagotchi yang pernah ngetop di tahun 90-an. Sesuai dengan nama genre-nya, game ini dimainkan oleh dua orang pasangan yang mana masing-masing individu mempunyai tugas-nya masing-masing dalam membesarkan Pet / binatang peliharaan yang mereka pelihara. Letak perbedaan game ini dengan tamagotchi adalah dalam memberi makanan ke pet tersebut, makanannya harus didapatkan terlebih dahulu melalui challenge / mini game yang disediakan di dalam game ini. Game ini terlihat sangat indah sekaligus sangat nostalgia ketika dipresentasikan. Dan game ini sangat cocok dimainkan bagi mereka yang pecinta tamagotchi.
Setelah kesemua kelompok selesai mempresentasikan karya mereka, Acara pun resmi ditutup dengan foto bersama.