Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di tahun 2020 ini, tak ada game balapan lain yang mengundang kontroversi lebih besar dibandingkan Project CARS 3. Seri game balapan dari Slightly Mad Studios ini berganti konsep dari game balapan simulator menjadi game balapan simcade yang lebih simpel dan streamlined.
Hal ini membuat banyak gamer dan fan setianya geram. Dibandingkan dengan Project CARS 2, Project CARS 3 terasa seperti sebuah downgrade jauh. Separah itukah game balapan yang satu ini? Pantaskah Project CARS 3 disebut sebagai game balapan terburuk tahun ini?
1. Lebih simpel, lebih buruk?
Mari kita langsung bahas gajah yang ada di pelupuk mata: dalam peralihannya ke ranah simcade, Project CARS 3 menghilangkan banyak fitur penting dari game terdahulunya. Beberapa diantaranya adalah mode kualifikasi, akses pit stop, isi ulang bensin, degradasi ban, handling simulasi, sistem career berbasis seasonal, dan lain-lain.
Apakah hilangnya fitur tersebut buruk? Untuk standar game balapan simulasi, jawabannya 100% iya. Namun untuk Project CARS 3 yang didapuk sebagai spiritual successor dari seri game Shift, hal itu tidak sepenuhnya buruk.
Tidak ada yang salah dengan membuat game balapan simcade yang simpel dan streamlined. Namun masalah utama dari Project CARS 3 adalah game ini dipasarkan sebagai sebuah game simulator yang mengecoh banyak gamer. Inilah sumber kekesalan dari para gamer yang mengira Project CARS 3 sebagai game simulator, dan akhirnya kecewa karena mengetahui bahwa gameplay yang mereka dapatkan bereda 180 derajat dari ekspektasi.
2. Handling mudah dengan depth tersembunyi
Meski demikian, mari kita coba nilai Project CARS 3 dengan apa adanya. Jika Project CARS 3 sudah gagal sebagai game simulasi, bagaimana penilaiannya sebagai sebuah game balapan simcade?
Dari sisi handling mobil, tidak ada yang salah dari sisi pengendalian. Setiap mobil memiliki karakternya masing-masing yang bisa dikuasai dengan mudah. Seiring dengan meningkatnya kemampuan mobil, handling-nya semakin asyik untuk dijajal dan mobil lebih responsif menerima input. Kekurangan yang terasa ada pada grip ban yang selalu optimal di kondisi kering dan juga rem yang terlalu pakem.
Meskipun mengusung gameplay simcade, mengemudikan mobil dengan teknik balapan sirkuit masih tetap dibutuhkan. Kamu harus mengikuti racing line untuk melibas jalanan dengan optimal, yang kini disimbolkan sebagai marker yang harus dilalui. Cuaca juga bisa mengubah strategi balapan kamu. Selain harus bertarung dengan hilangnya grip ban di saat hujan, genangan air di tengah jalan juga harus dihindari agar mobil tidak melintir.
3. Meniti tangga karir melawan AI ganas
Tak hanya dari sisi gameplay, sistem career di Project CARS 3 juga dibuat lebih streamline. Kamu akan memulai game dari kelas balapan mobil jalanan, dan pelan-pelan meniti karir ke kelas lebih tinggi hingga bisa sampai ke kelas balapan touring dan open wheel. Dalam setiap event, ada beberapa objektif yang harus diselesaikan untuk membuka event baru, kelas baru, serta bonus XP. Beberapa diantaranya cukup menantang, namun sebagian objektif ini mau gak mau memaksa kamu untuk sedikit main kotor untuk mendapatkan keuntungan di awal.
Sistem career ini simpel, namun seakan terlalu kaku dan memiliki konten yang tak terlalu luas. Satu lagi masalah dari sistem career ini adalah reward yang kurang proporsional. Jumlah hadiah uang yang didapatkan tidak begitu banyak sehingga kamu harus melakukan grinding. Uang yang didapat dari balapan bisa digunakan untuk membeli dan meng-upgrade mobil.
Beralih ke AI, tingkat kesulitannya bisa dikustomisasi hingga ke tingkat agresivitas mereka. Saya cukup senang mengutak-atik tingkat kesulitannya untuk mendapatkan pengalaman bermain yang engaging, namun kadang-kadang tingkat kesulitan ini kurang konsisten. Kadang-kadang musuh mudah disalip dalam level tertinggi, namun di balapan lain mereka sangat agresif dan cenderung melakukan manuver kotor. Untungnya sih rubber-banding tidak ditemukan di Project CARS 3. Jika mobil kamu cukup kencang kamu bisa meninggalkan mereka jauh di belakang.
Baca Juga: Kami Main Sampai Tamat! Inilah Review Game Fast & Furious Crossroads
4. Personalisasi mobil menarik
Kustomisasi jadi elemen yang membuat Project CARS 3 terlihat jelas merupakan lanjutan dari seri Shift. Kamu bisa membeli mobil untuk dimodifikasi dengan berbagai komponen lebih kuat. Dengan upgrade mobil, kamu bisa menggunakan mobil dari kelas rendah di event dengan kelas lebih tinggi. Ada juga fitur race conversion yang mirip dengan di Shift, dimana mobil kamu bisa diubah menjadi mobil balap touring.
Kustomisasi visual juga dibuat simpel namun cukup intuitif. Kamu bisa memilih desain livery preset dan menentukan warnanya, lalu mengisi slot-slot decal/sponsor dan nomor mobil yang sudah ditentukan. Kustomisasi lainnya adalah velg dan ban, serta plat nomor. Cukup disayangkan tidak ada kustomisasi desain bodi mobil di sini.
Koleksi mobil yang hadir di Project CARS 3 pun cukup lengkap. Kali ini ada cukup banyak koleksi mobil jalanan dari hot hatch hingga hypercar konsep, meskipun jumlahnya tak bisa menyaingi seri Gran Turismo atau Forza. Sementara itu lineup mobil balapnya masih bervariasi dari berbagai era dan juga kelas mulai dari balapan GT dan endurance, open wheel, silhouette, touring, hingga Formula E.
5. Game balapan biasa yang dibebani nama besar
For what it is, Project CARS 3 bukan sebuah game balapan terburuk di tahun ini, namun juga tidak terlihat menonjol. Memang ada beberapa kekurangan yang agak mengganggu, namun game-nya sendiri masih cukup solid dan menyenangkan untuk dijajal. Paling fatalnya, dengan kondisi saat ini, Project CARS 3 tidak terlihat spesial dibandingkan dengan game balapan simcade lain di pasaran.
Apakah seharusnya Project CARS 3 diberi nama lain? Mungkin memang cukup perlu agar mampu mengurangi kebingungan gamer yang menginginkan sebuah game balapan simulator. Project CARS 3 bukan sebuah game untuk para pecinta game balapan simulator ataupun pantas menyandang nama Project CARS 3, namun jika kamu gak masalah dengan game balapan simcade mungkin bisa menjajal Project CARS 3 sebagai selingan atau saat ada diskon besar-besaran. Game ini cocok mendapatkan 2.5 dari 5 bintang.
Buat kamu sendiri, apakah kamu gak masalah dengan perubahan konsep Project CARS 3, atau kamu lebih suka saat game-nya masih menjadi simulator?
Baca Juga: Review Horizon Chase Turbo: Game Balapan yang Fun dan Mudah Dimainkan