TUTUP

Death Stranding dan Control Bersaing Ketat di The Game Awards 2019

Kedua game mendominasi daftar nominasi The Game Awards 2019

The Game Awards 2019 akan segera hadir di penghujung tahun 2019. Ajang penghargaan insan video game tertinggi ini akan melibatkan hampir 100 media publikasi video game dan esports sebagai dewan juri, plus voting online yang turut menentukan pemenangnya.

Dalam perhelatannya yang keenam ini, ada dua game yang tampil menonjol dan mendominasi The Game Awards 2019. Atas prestasinya, kedua game ini pun memborong banyak nominasi untuk membuktikan bahwa mereka adalah game terbaik di tahun ini. Apa saja game tersebut?

1. Death Stranding lampaui batas definisi video game

kunc.org

Pertama-tama tak perlu diragukan, Death Stranding jadi semacam media darling sejak awal diumumkan hingga hari ini. Game original besutan Hideo Kojima ini benar-benar mendefinisikan ulang apa konsep dari video game itu sendiri.

Death Stranding diciptakan dengan kontrol penuh di tangan Kojima, sehingga membuat "social strand game" ini terasa sangat personal dengan sentuhan khas auteur. Apakah video game seperti Death Stranding merupakan sebuah bentuk karya seni? Karena seni sangat subjektif, begitu pula dengan Death Stranding yang mendapatkan reaksi campur aduk sebagaimana saat Kojima merilis Metal Gear Solid 2 tahun 2001 silam.

Meskipun Death Stranding dipuji dan dicela bersamaan, fakta tak bisa diubah bahwa Death Stranding mendapatkan 9 nominasi The Game Awards 2019; terbanyak untuk tahun ini. Death Stranding dinominasikan dalam kategori Game of the Year, Best Game Direction, Best Narrative, Best Art Direction, Best Score/Music, Best Audio Design, Best Performance (Mads Mikkelsen dan Norman Reedus), dan Best Action/Adventure Game.

Baca Juga: Death Stranding Sambangi Gamer PC di Tahun 2020!

2. Control sajikan gameplay konvensional dengan segala keunikannya

twinfinite.net

Meskipun harus melawan kedigdayaan Death Stranding, Control dari Remedy Entertainment tidak bisa diremehkan begitu saja. Mirip seperti Death Stranding, Control juga menyajikan pengalaman action surealis yang tonjolkan elemen sains fiksi dan supranatural. Bedanya, Control mampu menyajikan pengalaman tersebut dengan cara konvensional namun terasa unik.

Mungkin Control memang layak dijadikan sebagai antitesis Death Stranding. Tak perlu menjadi aneh dan eksentrik untuk tampil menonjol, nampaknya begitulah motto dari Remedy Entertainment. Pengalaman memproduksi game Max Payne, Alan Wake, Quantum Break, dan game-game unik lainnya menjadi senjata untuk menyempurnakan Control.

Jika Death Stranding tidak mendapatkan nominasi ganda di Best Performance, maka jumlah nominasinya adalah 8, setara dengan Control. Control dinominasikan pada kategori Game of the Year, Best Game Direction, Best Narrative, Best Art Direction, Best Audio Design, Best Performance (Courtney Hope dan Matthew Porretta), dan Best Action/Adventure Game.

3. Siapa yang akan menang?

digitaltrends.com

Dari 8-9 nominasi di atas, Death Stranding dan Control bertemu di semua kategori yang mereka dapatkan (kecuali Death Stranding sendiri di kategori Best Score/Music). Tentunya sangat menarik melihat bagaimana dua game ini berjibaku layaknya yin dan yang. Apakah Death Stranding yang akan berjaya berkat pendekatan artistik dan individualistiknya? Ataukah Control yang akan membuat kejutan dengan keunikan konvensionalnya?

Kamu bisa temukan jawabannya di The Game Awards 2019 yang akan berlangsung pada 12 Desember 2019 di Microsoft Theater Los Angeles. Acara ini juga akan disiarkan live streaming di Twitch dan Youtube. Kamu juga bisa menjadi bagian dari The Game Awards 2019 dengan memvoting game favoritmu di https://thegameawards.com/nominees

Baca Juga: Memang Mantap, Resident Evil 2 Menangkan Golden Joystick Awards 2019!