TUTUP

Dragon Age Dengan Terapi Mass Effect 2

Jika harus memilih satu kata untuk menggambarkan Dragon Age 2 (DA 2) maka saya akan memilih spektakuler. Untungnya saya tidak harus menggunakan satu kata saja, karena memang game sebesar DA 2 tidak cukup digambarkan dengan satu atau dua buah kata saja.

Judul Game         : Dragon Age 2 Dev. / Pub.            : Obsidian Entertainment / Bethesda Konsol                   : X360, PS3, PC Release Date      : Released Jika harus memilih satu kata untuk menggambarkan Dragon Age 2 (DA 2) maka saya akan memilih spektakuler. Untungnya saya tidak harus menggunakan satu kata saja, karena memang game sebesar DA 2 tidak cukup digambarkan dengan satu atau dua buah kata saja. Satu hal yang membuat saya sangat menikmati DA 2 adalah jalan ceritanya yang terasa sangat personal, karakter-karakternya yang memiliki kepribadian menarik (walaupun menarik disini bisa berarti sangat menjengkelkan dan membuat orang geregetan), dan dunia yang berubah sesuai dengan semua keputusan yang Kamu ambil. Kamu seolah-olah benar-benar berubah menjadi Hawke (bukan mantan penulis Zigma/Omega), seorang pengungsi dari Ferelden yang kemudian menjadi Champion of Kirkwall. Jarang-jarang saya bisa benar-benar merasa terharu, marah, bangga, dan geregetan ketika memainkan suatu game. Selain DA 2, satu-satunya game lain yang bisa membuat saya terharu adalah adegan “mandi” bareng Tidus dan Yuna yang diiringi lagu melankolis Suteki da Ne. Saya bisa membayangkan betapa gusarnya hati Tidus saat itu, ia baru saja mengetahui bahwa nasib sebenarnya dari summoner adalah dikorbankan agar penghuni Spira bisa mengalami “the calm” selama beberapa tahun. Bayangkan padahal selama ini Tidus dengan lugunya mendukung Yuna untuk terus menjalani misi sebagai summoner, yang sama saja dengan mendorongnya untuk mati. Kalau orang Jawa bilang, saya sampai mbrebes mili waktu melihat adegan tersebut. Tapi saya kali ini tidak mereview FF X, DA 2 pun memiliki banyak moment-moment yang mengharukan, heroik, dan kadang konyol. Seperti misalnya hilangnya seorang yang paling berarti, penghianatan atas kepercayaan, bersatu untuk menghadapi tantangan yang lebih besar, dan banyak lagi. Saya tidak bisa terlalu spesifik menjelaskan sebagus apa jalan cerita dari DA 2 tanpa memberikan spoiler, jadi untuk sementara ini percayalah bahwa Kamu tidak akan kecewa dengan jalan cerita dari DA 2.

Prelude Untuk Dragon Age 3?