Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pernah menonton film XXX atau film-film aksi besutan Michael Bay? Penuh aksi yang memacu adrenalin dan ledakan mungkin adalah dua hal yang kamu rasakan saat menontonnya. Nah, nuansa itulah yang akan kamu rasakan saat memainkan Just Cause 4, gim terbaru dari Avalanche Software yang dirilis awal Desember 2018 kemarin. Namun, apakah hanya menjual aksi dan ledakan cukup untuk membuat gim ini jadi pilihan utama di liburan akhir tahun?
Story
Just Cause 4 kembali menghadirkan Rico Rodriguez yang hadir di seri-seri sebelumnya. Kali ini, kamu akan berpetualang di sebuah negara fiktif di Amerika Selatan, Solis untuk melawan tentara Black Hand yang dipimpin oleh Gabriela Morales. Black Hand sendiri memiliki hubungan dengan diktator Salvador Mendoza yang kita kenal di Just Cause, dan Di Ravello dari
Just Cause 3. Rico sendiri baru menyadari bahwa ayahnya yang sudah meninggal ternyata sempat bekerja di Black Hand tersebut. Namun kematian ayahnya masih meninggalkan teka teki. Hal itulah yang membuat Rico pergi ke Solis dan melawan Black Hand untuk menjawab semua teka-teki tersebut. Berhasilkah Rico menjawab rasa penasarannya?
Film aksi versi gim
Seperti yang sudah saya sebutkan di awal, memainkan gim ini rasanya seperti menonton film aksi
besutan Michael Bay atau
XXX. Rico bisa melakukan banyak aksi-aksi berbahaya yang memacu adrenalin mulai dari lompat dari pesawat menggunakan
flying suit, menghancurkan markas musuh menggunakan
grenade launcher, hingga kejar-kejaran dengan musuh sambil menembakinya. Sangat memacu adrenalin! Bagi yang sudah memainkan seri-seri
Just Cause sebelumnya, mungkin akan sangat familiar dengan
gameplay yang disediakan. Namun sayangnya gim ini kurang bersahabat dengan pemain baru. Apalagi dengan banyaknya referensi karakter-karakter lama seperti Mendoza dan Di Ravello, mungkin akan membuatmu berpikir untuk memainkan gim-gim sebelumnya.
Bukan hanya penuh aksi, gim juga menjual ledakan di mana-mana. Bahkan hanya untuk sekadar membuka pintu generator (yang akan kamu temui di misi-misi awal), kamu harus menggunakan
grappling hook yang kamu miliki untuk menarik tong yang berisi bahan peledak, dan mengarahkannya ke pintu agar meledak sehingga kamu bisa masuk ke dalamnya. Menurut penulis sih, gim ini terlalu banyak menghadirkan ledakan bahkan untuk hal-hal kecil seperti di atas. Untungnya sih, animasi dan sensasi ledakan yang dihasilkan cukup oke, meskipun grafis yang ditawarkan tidak terlalu optimal (saya bahas di bagian selanjutnya).
Banyak aksi repetitif
Beberapa aksi yang kamu lakukan memang memacu adrenalin, akan tetapi penulis merasa banyak aspek repetitif yang ada di gim ini. Salah satunya, kamu bisa merekrut pasukan baru untuk membantumu menyelesaikan misi. Akan tetapi cara merekrutnya terlalu repetitif. Kamu hanya perlu mengambil alih komando markas musuh, lalu merekrut pasukan-pasukan yang ada di sekitar area tersebut untuk menjaganya. Tidak ada aksi spesifik tertentu yang membedakan cara merekrut musuh antara area yang satu dengan area lainnya.
Tidak ada juga elemen strategi di sini. Dengan mengambil alih markas dan memperbanyak pasukan, kamu hanya akan membuka akses untuk misi selanjutnya. Misinya pun banyak yang repetitif. Contohnya saja, untuk aksi meledakkan pintu, kamu akan menemuinya beberapa kali -dan semuanya dilakukan dengan hal yang sama. Lalu banyak juga misi yang mengharuskanmu untuk hacking satu konsol tertentu, yang bisa kamu selesaikan hanya dengan satu tombol. Tidak ada teka-teki yang terlalu rumit di sini. Terlalu repetitif dan mungkin setelah memainkan delapan hingga sepuluh jam, kamu akan mulai merasa bosan dengan misi-misi utama ini.
Gadget dan Senjata yang bervariasi
Satu alasan yang mungkin akan membuatmu tetap memainkan gim ini adalah banyaknya variasi
gadget yang dimiliki oleh Rico. Seperti Batman, Rico memiliki banyak
gadget yang akan membantumu menyelesaikan misi. Contohnya saja untuk
grappling hook-nya. Di awal-awal misi,
grappling hook ini hanya bisa kamu gunakan untuk meraih tempat yang tinggi atau menarik objek ke arah tertentu. Namun lambat laun, kamu bisa melakukan
upgrade sehingga alat ini bisa melakukan banyak hal, seperti mengelurkan balon udara untuk mengangkat objek yang berat atau menarik musuh dan melemparnya ke udara, lantas melempar objek lain untuk menghantamnya.
Grappling hook memiliki tiga komponen utama,
retractor yang akan banyak membantumu menyelesaikan misi, jet dan balon seperti yang saya sebutkan di atas. Dua komponen terakhir selain bisa membantu menyelesaikan misi, juga bisa kamu buat "main-main" jika kamu sudah bosan dengan misi utamanya.
Engine open world yang punya banyak kekurangan
Avalanche ingin menggunakan gim ini untuk menunjukkan kapabilitas APEX Engine yang dia miliki.
Engine open world ini digunakan untuk menampilkan banyak aspek menarik, seperti perubahan cuaca yang drastis khas daerah tropis. Kamu bisa melihat Solis bisa dengan tiba-tiba berubah menjadi hujan deras disertai dengan petir, dan beberapa saat kemudian ada angin kencang yang menyebabkan puting beliung. Cuaca ini bukan hanya sekadar pemanis saja. Contohnya, petir bisa memberikan keuntungan karena bisa saja serangan petir akan menghancurkan bangunan dan mengenai musuhmu.
Namun sayang, konsep yang menarik ini tampak belum sepenuhnya matang. Ada banyak
glitch di grafis saat perubahan cuaca, serta terkadang malah menurunkan
framerate. Satu hal yang cukup mengganggu, apalagi kita tidak bisa memprediksi secara pasti kapan badai akan datang, dan kapan gangguan-gangguan grafis tersebut akan muncul. Oiya, dari segi grafis sendiri sih gim ini juga kurang optimal. Jadinya kadang kurang nyaman dipandang mata apabila kamu menjelajah dunia dengan cepat menggunakan mobil atau mungkin naik ke gedung tinggi dengan
grappling hook.
Kesimpulan
Bagi yang mencari gim dengan banyak aksi dan ledakan,
Just Cause 4 mungkin bisa jadi pilihan oke untuk menghabiskan akhir tahun. Apalagi jika kamu merupakan fans dari seri-seri sebelumnya (sayangnya, penulis sih tidak hehe), maka dijamin kamu juga akan dipuaskan dengan aksi-aksi yang ditawarkan. Banyak aksi yang memacu adrenalin serta hal-hal sampingan untuk bersenang-senang mungkin bisa membuatmu betah memainkannya. Akan tetapi, banyaknya kekurangan-kekurangan di atas membuat gim ini terasa
nanggung. Grafis yang kurang oke, perubahan cuaca yang tampak belum matang, hingga misi-misi yang repetitif sepertinya bakal membuatmu akan mengakhiri gim lebih cepat. Jadi yah, kembali ke judul awal,
Just Cause 4 tampak cuma menjual aksi dan ledakan saja. Tidak ada aspek-aspek lain yang akan membuat gim ini menjadi salah satu gim yang
memorable.
Skor: 5,5/10