Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kasihan sekali Ubisoft. Di saat masih berkutat untuk menyelesaikan masalah teknis yang melanda Assassin's Creed (AC) Unity (baca: Gara-gara Assassin's Creed Unity Banyak Masalah, Gamer PC Ngamuk Lagi ke Ubisoft), kali ini datang masalah nonteknis yang mengiringi perilisan game ini. Adalah rakyat Prancis, yang saat ini tengah meradang karena mereka menganggap AC Unity sudah merusak dan memutar balikkan sejarah yang sebenarnya terjadi. Benarkah? Kemarahan ini datang dari rakyat Prancis yang selama ini mengelu-elukan Maximilien François Marie Isidore de Robespierre sebagai salah satu pahlawan Revolusi mereka. Kemarahan ini dipicu dengan bagaimana Ubisoft menempatkan Robespierre dalam game ini, dimana dikisahkan Robespierre merupakan sosok pemimpin yang lalim dan kejam. Robespierre juga digambarkan sebagai sosok yang harus bertanggung jawab atas kerusuhan dan kekacauan yang melanda Prancis selama revolusi terjadi era 1793-1794. Robespierre (kiri) dan versi game dalam AC Unity[/caption] "Ini adalah sebuah bentuk propaganda kepada masyarakat. Robespierre digambarkan sebagai sosok barbar dan tidak berperikemanusiaan. Seorang lelaki yang selama ini dikenal sebagai sosok liberator bagi kami selama Revolusi, kali ini digambarkan sebagai seorang monster," ungkap Jean-Luc Melenchon, salah satu mantan kandidat presiden Prancis seperti dikutip dari Independent.ie. Melenchon juga menganggap bahwa AC Unity adalah bentuk konspirasi kaum kapitalis, dan mengubah sejarah untuk mendiskreditkan republik. Senada dengan Melenchon, Sekretaris Jenderal La Partie de la Gauche, Alexis Corbiere mengungkapkan bahwa AC Unity sudah salah dalam mengisahkan sejarah. "Unity sudah salah dengan mengisahkan ratusan ribu kematian terjadi dalam teror dan seluruh jalan dipenuhi dengan darah," ungkapnya. Selain itu, Alexis juga mengkritik bagaimana game ini mengajarkan sejarah yang salah kepada kaum muda di Prancis. Ubisoft sendiri cukup tanggap dengan kemarahan publik Prancis ini dan langsung mengeluarkan pernyataan bahwa AC Unity hanyalah fiksi, bukan pelajaran sejarah. "AC Unity adalah game untuk masyarakat luas. Ini bukanlah sebuah pelajaran sejarah," ungkap produser AC Unity, Antoine Vimal du Monteil singkat. Ya, mungkin sudah menjadi sebuah "tradisi" dari AC, bahwasanya mereka selalu membawa nama-nama dalam sejarah, namun dikemas dalam sebuah kisah fiksi yang lepas dari sejarah aslinya. Tetapi mungkin isu mengenai revolusi Prancis ini menjadi sebuah hal yang sensitif di sana, jadi Ubisoft harus rela menerima apapun kritik yang diberikan masyarakat Prancis. Bagaimana menurutmu citizen? [Sumber: Independent.ie /VG247 ]