Sayangnya wakil Indonesia gagal merebut gelar dan harus puas menjadi Best of Four. Bagaimana jalannya pertandingan?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pertandingan final Asia Tenggara dari PES League 2017 yang diadakan di Click Square Bandung akhirnya selesai digelar pada tanggal 7 Mei 2017 kemarin. Dan hasilnya, Duy Nap sang juara bertahan dari Vietnam akhirnya berhasil mempertahankan gelar. Bagaimana dengan kiprah wakil dari Indonesia?
Setelah menggelar turnamen
PES League National Finals 2017, bertempat di venue yang sama di Bandung sehari setelahnya digelar turnamen yang lebih bergengsi,
PES League SEA Finals 2017. Turnamen ini mempertemukan para pemain terbaik
PES 2017 dari empat negara di Asia Tenggara, meliputi Thailand, Vietnam, Malaysia dan tuan rumah Indonesia. Masing-masing mengirimkan antara empat hingga lima pemain. [duniaku_baca_juga]
Tim Malaysia[/caption]
Tim Thailand[/caption]
Tim Vietnam[/caption]
Tim Indonesia[/caption] [duniaku_adsense] Dengan status sebagai juara bertahan tahun lalu, Vietnam menjadi unggulan utama disusul dengan Indonesia, Thailand dan Malaysia. Hal tersebut ternyata memang berbanding lurus dengan performa para pemain mereka selama fase grup, dimana empat dari lima pemain mereka berhasil lolos ke babak
knock out. Indonesia sendiri meloloskan tiga pemain ke babak
knock out, antara lain Rio DS, Ade Ananta, dan Ady Q-Wa.
Grup D yang diprediksi sebagai grup neraka pun membuktikan status tersebut. Dan juga sesuai dengan prediksi, Quan Bi dari Vietnam dan Bossui dari Thailand pun berhasil lolos ke babak selanjutnya. Zainul (Malaysia) dan Jamaluddin (juara nasional Indonesia) pun harus mengakui kekuatan dari mereka. Jamaluddin pun tampak masih demam panggung, dan kurang bisa mengimbangi kekuatan dari tiga pemain lainnya.
Pertandingan eksibisi yang menampilkan Valentinus Sanusi (founder PES League Indonesia) dengan Mr. Yin (founder PES League Thailand)[/caption] Di babak perempat final, dua dari tiga pemain Indonesia harus mengakui keunggulan lawan-lawannya. Rio DS harus takluk dari Duy Map dengan skor tipis 4-5 dalam dua
leg, sedangkan Ade Ananta harus mengakui keunggulan Le Tam dari Vietnam dengan skor yang cukup telak, 4-8. Hanya Ady Q-Wa yang berhasil mengalahkan lawannya, Quan Bi dari Vietnam yang merupakan salah satu unggulan utama dalam turnamen ini.
Pertandingan cukup sengit terjadi di Semifinal yang mempertemukan Ady dengan Duy Map. Di pertandingan pertama, Duy Map berhasil mempecundangi Ady dengan skor 1-3. Di babak kedua, giliran Ady yang menghantam Duy Map dengan skor 2-0. Hal ini akhirnya memaksakan
leg ketiga, yang sayangnya dimenangkan oleh Duy Map dengan skor tipis 2-1. Keberhasilan Duy Map juga diikuti oleh rekan senegaranya, Le Tam yang di luar dugaan berhasil memukul telak Bossui dengan skor 6-2. Hal ini membuat dua pemain Vietnam bertemu di babak final. Setelah pertandingan yang cukup ketat, akhirnya Duy Map sang juara bertahan berhasil menjadi pemenang dengan skor 3-1. Dengan hasil ini, Duy Map menjadi satu-satunya pemain yang berhasil menjadi juara dua tahun berturut-turut.
Duy Map, Vietnam selaku juara PES League SEA Finals 2017[/caption]
Le Tam (Vietnam), Runner Up[/caption] Dengan menjadi juara, Duy Map berhasil membawa pulang trofi sebagai juara Asia Tenggara beserta uang tunai sebesar US $500. Ady Q-Wa yang menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia harus puas dengan titel sebagai
Best of Four dan membawa pulang uang tunai US $100.
Ady Q-Wa, semifinalis dari Indonesia[/caption]
Bossui Rujikorn (Thailand), Semifinalis[/caption] [read_more id="310354"] Selamat untuk Duy Map! Dan juga selamat untuk Ady Q-Wa yang berhasil menjadi salah satu dari empat pemain
PES 2017 terbaik di Asia Tenggara. Setelah diadakan di Bandung, final Asia Tenggara
PES 2018 tahun depan rencananya akan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia.