Untuk menyambut perilisan Assassin's Creed III dan Assassin's Creed III: Liberation, Duniaku.net memberikan beberapa artikel highlight khusus yang bisa kamu akses melalui artikel ini!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sejak dirilis pada tahun 2007 lalu, banyak pihak yang sudah memprediksikan bahwa Assassin’s Creed (AC) akan menjadi salah satu franchise besar di dunia game. Bukan hanya menawarkan sebuah gameplay open world baru yang sangat bervariasi, tetapi juga karena mengusung cerita konspirasi yang cukup kontroversial, namun bisa diolah dengan baik sehingga tidak menimbulkan perdebatan berlebihan di kalangan ahli sejarah. Setelah berkiprah lima tahun dengan beberapa game di konsol, handheld dan mobile, bahkan juga hadir di media lain seperti film dan novel, akhirnya Ubisoft merilis AC III yang diplot sebagai akhir dari trilogi AC di dunia game. Bukan lagi Ezio yang menjadi tokoh sentral dalam trilogi AC II sebelumnya yang akan muncul dalam game ini, tetapi seorang protagonis baru Connor Kenway. Latar belakang kisah dan tempat juga berubah sangat drastis dibandingkan trilogi Ezio, dari masa Renaissance di Italia yang berakhir dalam AC: Revelations tahun lalu, menjadi perang Revolusi di daratan Amerika dalam AC III ini. Namun ada satu hal yang masih menjadi titik fokus utama Ubisoft dalam AC III kali ini, apalagi kalau bukan bagaimana nasib Desmond Miles dan juga dunia modern menghadapi ancaman Abstergo yang berniat untuk menguasai dunia. Beberapa aroma khas AC akan kembali ditampilkan dalam AC III ini, seperti menjelajah gedung-gedung dan rumah di daerah pemukiman (yang kali ini dijanjikan Ubisoft akan minim layar loading!), aksi-aksi stealth dan juga dialog-dialog interaktif. Selain itu, Ubisoft juga menambahkan beberapa elemen gameplay baru yang akan membuat game ini semakin megah, seperti gameplay pertempuran di lautan, hingga gameplay berburu di hutan yang tentu memiliki area lebih luas dibandingkan daerah perkotaan. Ubisoft tidak main-main dalam mengembangkan game ini. Tercatat, mereka mempekerjakan 600 staff mereka yang ada di Montreal, serta mendapatkan bantuan dari tiga studio lain yang ada di Quebec City, Bucharest, dan juga Singapura. Meskipun diplot sebagai akhir dari kisah Desmond, namun masih menjadi perdebatan internal di Ubisoft. Di satu sisi, mereka memang ingin mengakhiri trilogi AC dan juga kisah Desmond dalam AC III ini. Di pihak lain, sang Creative Director AC III, Alex Hutchinson menginginkan AC menjadi sebuah franchise dengan umur yang panjang, seperti Mario yang dimiliki oleh Nintendo, atau Final Fantasy milik Square Enix. Apakah nasib Desmond akan berakhir dalam AC III? Dan apakah AC III memang akan menjadi game terakhir dari franchise AC? Ya atau tidak, yang pasti AC sudah menjadi sebuah franchise yang fenomenal, dan bisa menjadi ikon Ubisoft seperti Nintendo dengan Mario-nya, atau Square Enix dengan Final Fantasy-nya di masa yang akan datang.
Assassin's Creed III Launch Trailer
Assassin's Creed III: Liberation Reveal Trailer
AC IIIAC III: LiberationAC III- Kompilasi berita Assassin's Creed III- Mengenal Jagoan Baru Kita, Connor Kenway!- Menengok Masa Lalu Connor yang Kelam- Temui Para Pelaku Sejarah Revolusi Amerika- Melihat Setting Tempat dalam Assassin's Creed III- Beberapa Mode untuk Multiplayer- Kompilasi Bundel Spesial Untuk AC III- Kompilasi Berita AC III: Liberation- Mengenal Aveline, Jagoan dalam AC III: Liberation