Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Wacana yang berkembang, gamedev Indonesia bakal rame-rame menghadiri PAX Australia 2015!
Beberapa tahun terakhir,
game developer (gamedev) Indonesia sering membuat gebrakan. Salah satunya adalah semakin rajin dalam mengikuti
event-event game berskala internasional, seperti Casual Connect, Tokyo Game Show dan yang masih hangat tentu saja adalah keikutsertaan Artoncode Indonesia dalam Game Developer Conference (GDC) 2015 awal Maret kemarin. Nah, kali ini muncul wacana bahwa gamedev Indonesia bakal rame-rame menghadiri Penny Arcade Expo alias PAX! [read_more link="http://www.duniaku.net/2015/02/17/artoncode-indonesia-dan-persiapan-winterflame-game-menuju-gdc-2015/" title="Artoncode Indonesia dan Persiapan Winterflame Game Menuju GDC 2015"] Kris Antoni (tengah) saat berada di TGS 2013[/caption] PAX sendiri diselenggarakan lima kali dalam setahun di lima lokasi berbeda, antara lain PAX Prime (Seattle, Amerika Serikat), PAX East (Boston, Amerika Serikat), PAX South (San Antonio, Amerika Serikat), PAX Australia (Melbourne, Australia) dan PAX Dev (Seattle, Amerika Serikat). Acara ini dihadiri oleh banyak
developer dan
publisher game papan atas (termasuk
board game dan
tabletop game),
developer indie untuk memamerkan karya mereka dan dimeriahkan oleh
cosplayer. Wacana untuk mengikuti PAX ini pertama kali didengungkan oleh Kris Antoni, CEO dari Toge Productions. Dalam sebuah
posting-nya di grup Facebook Game Developer Indonesia (Gamedevid), Kris mengajak gamedev Indonesia untuk rame-rame menghadiri [outbound_link text="PAX Australia" link="http://aus.paxsite.com/"] yang akan digelar di Melbourne pada 30 Oktober hingga 1 November mendatang. "Masih dalam wacana, pengen sih. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan
exposure ke
user dan media luar, terutama media barat," ungkap Kris Antoni saat dihubungi Duniaku mengenai apa tujuan keikutsertaan gamedev Indonesia dalam PAX Australia. "Sebagai
game developer di Asia Tenggara, sangat sulit untuk mendapatkan atensi media asing. Padahal
exposure itu penting untuk kesuksesan sebuah game. Cara untuk mendapatkan
exposure dan atensi ini adalah melalui partisipasi dalam event eksebisi yang
indie friendly seperti PAX dan GDC," jelas Kris Antoni lebih lanjut. Kris juga menambahkan, karena keikutsertaan dalam PAX yang diselenggarakan di Amerika Serikat seperti PAX Prime dan PAX East, serta GDC memakan biaya yang mahal, maka alternatifnya adalah mengikuti PAX yang lebih dekat, yaitu PAX Australia ini. "Pengennya sih gamedev Indonesia bisa rame-rame berangkat barengan. Jadi bisa patungan
booth dan hemat biaya," harap Kris. Kris juga menambahkan, bahwa mengikuti event seperti PAX dan GDC ini lebih cocok untuk gamedev Indonesia dibandingkan mengikuti event seperti TGS. "Kalo menurut saya, PAX lebih cocok untuk gamedev Indonesia dibanding TGS. Selain karena
language barrier,
target market game indonesia lebih cocok ke
user barat," lanjut Kris membeberkan alasannya. Lantas, jika ada gamedev Indonesia yang tertarik untuk ikut serta, bagaimana caranya? Untuk saat ini, Kris Antoni masih mengumpulkan informasi mengenai siapa saja gamedev Indonesia yang berminat. Jadi, jika kamu berminat dengan ide ini, kamu bisa langsung melayangkan email ke Kris Antoni di alamat
kris@togeproductions.com. Yuk, rame-rame ikutan ke PAX Australia, dan tunjukkan potensi gamedev Indonesia ke dunia!