Konami memberikan banyak detail baru mengenai Pro Evolution Soccer (PES) 2014, mulai dari fitur-fitur hingga bagaimana mereka memanfaatkan penggunaan FOX Engine dari Kojima Productions
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sebelumnya, Konami sudah mengkonfirmasikan kerja sama mereka dengan federasi sepak bola Asia AFC untuk mendapatkan lisensi AFC Champions League. Artinya, dalam Pro Evolution Soccer (PES) di masa yang akan datang dimulai PES 2014, kita bisa memainkan satu mode baru AFC Champions League termasuk memainkan salah satu dari 32 klub yang ikut serta dalam kompetisi tersebut di mode-mode lainnya. Nah, kali ini Konami memberikan update beberapa detail baru mengenai PES 2014, mulai dari beberapa fitur yang membedakan dari game sebelumnya, hingga bagaimana mereka memanfaatkan penggunaan FOX Engine yang dikembangkan oleh Kojima Productions. "Tujuan utama kami adalah memberimu kemungkinan untuk memenangkan setiap pertandingan menggunakan tim yang kamu cintai," ungkap Kei Matsuda, Creative Producer dari PES seperti dikutip dari wawancaranya dengan OPM. "Jika kami bisa membuat situasi 'pembunuh raksasa' menjadi mungkin, maka hal itulah yang akan menjadi pembeda besar antara PES dengan FIFA," ungkapnya lebih lanjut. Pembunuh raksasa yang dimaksud oleh Konami disini adalah kamu bisa menggunakan tim apapun, bahkan yang inferior sekalipun untuk mengalahkan tim-tim besar yang selama ini menjadi favorit para pemain PES, seperti Barcelona dan Real Madrid. Kei mengungkapkan, bahwa Konami terinspirasi dari beberapa pertandingan sepak bola, seperti kemenangan heroik Glasgow Celtic yang notabene lebih inferior dibandingkan Barcelona dalam fase grup Liga Champions dengan skor tipis 2-1 akhir tahun lalu. Pendapat Kei tersebut ada benarnya juga. Saat ini, FIFA dan PES seperti memprioritaskan kekuatan, kecepatan dan pemain bintang masing-masing tim, sehingga pemain seperti "dipaksa" untuk menggunakan tim-tim elit. Konami mencoba untuk mereduksi hal tersebut dengan membuat pengalaman bermain yang lebih realistis, menggunakan faktor-faktor pendukung lain seperti keramaian penonton di kandang sendiri saat mendukung tim kesayangan mereka, kekuatan mental dan taktik yang kamu susun. Contoh penggunaan mental ini adalah jika seorang pemain di timmu melakukan tackling yang penting, maka bisa meningkatkan motivasi tim untuk memenangkan pertandingan, yang berakibat kepada gerakan tanpa bola yang lebih agresif dan passing yang lebih terukur. Sorak sorai penonton di stadion juga akan berbeda untuk setiap region, mengikuti kondisi di dunia nyata. Contohnya, penonton di stadion Inggris akan berdiri dan marah-marah saat terjadi kontak fisik yang berat, atau penonton di Brazil akan bersorak ketika pemain di lapangan melakukan skill-skill atraktif seperti tendangan nutmeg. Lebih lanjut, Kei mengungkapkan bahwa Konami belajar dari transisi yang kurang halus dari PS2 ke PS3. "Salah satu perjuangan keras kami saat transisi tersebut adalah permainan online. Saat kami berpindah ke PS3, EA sudah mengubah engine mereka, namun kami masih menggunakan landasan game PS2. Kami hanya memoles animasi dan beberapa fitur AI saja," ungkapnya. Untuk itu, di PES 2014 nanti akan menandai penggunaan engine baru FOX engine, yang juga menjadi tulang punggung Metal Gear Solid V. Namun, PES menggunakan versi modifikasinya, dengan banyak memanfaatkan hukum-hukum fisika. "Kami hanya berbagi fundamentalnya saja dengan Kojima Productions. Kami membuat engine tersebut untuk digunakan secara spesifik dalam game sepak bola," ungkap Manorito Hosoda, Marketing Producer dari Konami. Salah satu fokus pengembangan PES yang baru adalah kontrol yang berpusat pada bola menggunakan sebuah konsep yang disebut dengan barycentre. Kamu memegang kendali penuh atas tubuh dan keseimbangan pemain, termasuk saat bergerak tanpa bola. Sebagai contoh, kamu bisa membuat gerakan tipuan ke kanan sebelum memberikan passing atau menggeser bola ke ruang yang lebih luas menggunakan bagian luar kaki sebelum melakukan shooting ke gawang. Radius kendali pemain saat ini tiga kali lebih lebar dibandingkan PES 2013, sehingga membuat sentuhan-sentuhan pemain dengan bola lebih presisi. Hal ini membuat gerakan pemain di PES nantinya lebih tidak terprediksi dibandingkan FIFA, dan akan lebih banyak skill rumit yang akan bisa kamu lakukan hanya dengan menggunakan analog kanan saja. "Lebih penting untuk memahami bagaimana sebuah trik dilakukan di dunia nyata, ketimbang deretan tombol yang dibutuhkan untuk mengemulasikannya di dalam game," jelas Team Leader PES Jon Murphy. Penggunaan engine baru yang dimulai dalam PES 2014 ini dilakukan sebagai persiapan sebelum PES bertransisi ke PS4 nantinya. Kei juga mengungkapkan, bahwa dia dan timnya masih terus berimprovisasi dengan fitur-fitur yang saat ini tengah dikerjakan. Salah satunya adalah kemampuan untuk mengatur formasi dan mengedit pemain menggunakan smartphone meskipun kamu sedang tidak berada di rumah. "Kami mencoba sebuah kemungkinan untuk meng-edit pemain dan mengatur formasi dari gadget-mu. Sehingga, ketika kamu menyalakan konsol dan memainkan game, kamu bisa langsung bermain. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan PES dengan gaya hidup gamer kami," papar Kei. Selain itu, Kei juga mengungkapkan bahwa mereka kini tengah mengembangkan tool editing dan cara yang lebih baik bagi pemain untuk saling berbagi data editing mereka. Paparan Kei ini mungkin bisa menjadi "cambuk" bagi EA untuk lebih bekerja keras mengembangkan FIFA 14, meskipun sampai saat ini Konami belum benar-benar mengkonfirmasikan detail PES secara resmi. Jika semua yang dikatakan Kei bisa tereksekusi dengan baik, maka bukan tidak mungkin tahun ini PES 2014 bisa mengalahkan FIFA 14. [Sumber: OPM ]