Akankah seri tahun ini jadi sekuel dari World at War? Atau mungkin penjajahan Jepang ke Indonesia jadi salah satu latar kisahnya?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jika rumor yang beredar ini benar, bersiaplah untuk kembali ke sejarah Perang Dunia kedua lewat Call of Duty 2017 ini!
Bukan jadi rahasia bahwa seri
Call of Duty yang rilis tahun 2016 lalu,
[duniaku_adsense] Rumor ini datang dari sebuah video
YouTube yang diunggah oleh TheFamilyVideoGamers. Sang pengunggah mengungkapkan bahwa dirinya menerima email dari seseorang yang tidak mau disebutkan namanya. Email ini berisi beberapa gambar menarik (kamu bisa melihatnya mulai menit 3:53 dalam video) dimana muncul latar belakang Perang Dunia kedua plus nama yang cukup keren:
Call of Duty: WWII. Poster ini pun diikuti dengan beberapa
concept art untuk
steelbook yang menampilkan adegan mendaratnya tentara di sebuah pantai. Semua materi promosi (anggaplah ini semua adalah gambar untuk kegiatan marketing) ini bertuliskan
Call of Duty: WWII. Judul ini pun memiliki dua arti. Pertama, bisa jadi Call of Duty 2017 ini adalah
World at War II yang merupakan sekuel dari
World at War tahun 2008 lalu. Atau, bisa jadi
WWII memang langsung tertuju pada latar game ini,
World War II alias Perang Dunia kedua.
Sayangnya, belum ada konfirmasi resmi dari Activision apakah rumor ini benar, atau hanya sekedar isapan jempol belaka. Namun jika ditelusuri, Activision selalu membuka tabir game
Call of Duty selanjutnya pada bulan April atau awal Mei. Jadi, cukup logis apabila sudah banyak materi-materi yang bocor lebih awal.
Call of Duty 2017 sendiri kabarnya akan dikembangkan oleh Sledgehammer Games, developer yang sebelumnya mengembangkan seri tahun 2014,
Advanced Warfare. Sesuai dengan tipikal jadwal rilis
Call of Duty, seri tahun ini pun sepertinya juga bakal dirilis pada bulan November 2017 mendatang. [read_more id="295098"] Bagaimana menurutmu? Apakah kamu lebih setuju
Call of Duty 2017 akan mengusung kembali perang dunia, atau justru lebih suka dengan tema futuristis yang membuatnya lebih mirip dengan
Titanfall?
Sumber: Polygon