Kini trailer Infinite Warfare ada di peringkat kedua video dengan dislike terbanyak di YouTube. Apa ya alasannya kok banyak yang tidak suka?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Belum juga dirilis dan baru meluncurkan trailer perdana, tapi sudah banyak gamer yang membenci Call of Duty (CoD) Infinite Warfare. Apa ya alasannya?
Awal Mei 2016 kemarin seharusnya menjadi waktu yang menyenangkan untuk Activision dan Infinity Ward. Betapa tidak, di awal Mei kemarin mereka merilis detail dan
trailer perdana dari seri
Call of Duty (CoD) terbaru mereka,
Infinite Warfare. Tapi sayang, sambutan gamer ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan. Banyak yang mencibir
trailer perdana tersebut. Banyak juga yang membenci dan menunjukkannya dengan cara menekan tombol
dislike di video YouTube-nya.
Berbicara mengenai jumlah
dislike, bukan rahasia bila
Pertanyaanya, mengapa banyak gamer yang membenci
CoD Infinite Warfare? Toh ini baru
trailer perdana, dan game-nya pun belum dirilis. Setelah meneliti komentar-komentar gamer yang ada di video YouTube, ternyata lima alasan ini yang membuat banyak gamer tidak menyukai atau bahkan membenci
CoD Infinite Warfare.
[page_break no="1" title="Kehilangan Identitas CoD"]
CoD atau Star Wars nih? [read_more id="250919"] Peperangan futuristis di luar angkasa? Eksoskeleton? Mecha? Jetpack? Jika kamu sudah menonton
trailer-nya mungkin kamu sependapat dengan sebagian besar gamer yang menganggap
Infinite Warfare sudah kehilangan identitas
CoD-nya. Orang mengenal
CoD lewat peperangan sinematik yang terinspirasi dari perang dunia atau perang lain yang berdasarkan sejarah. Bukan perang futuristis yang membuat
Infinite Warfare justru tampak seperti
Halo, Killzone ataupun
Titanfall. Seharusnya
Advanced Warfare yang dirilis dua tahun lalu bisa menjadi patokan, bahwa penggemar fanatik tidak suka
CoD yang bertema terlalu futuristis. Meskipun banyak mendapatkan penghargaan dan pujian dari kritikus game, faktanya angka penjualan
Advanced Warfare turun sekitar 27% dibandingkan seri tahun sebelumnya,
CoD Ghosts. Dengan total
dislike yang masif di
trailer perdananya ini, kira-kira bagaimana ya nasib penjualan
Infinite Warfare nantinya?
[page_break no="2" title="Activision Tidak Mendengarkan Aspirasi Gamer"]
Setelah
Advanced Warfare yang kurang sukses, banyak gamer yang meminta Activision untuk mengembalikan
CoD seperti seri-seri sebelumnya. Perang yang sinematik, tidak terlalu futuristis, atau yang berdasarkan sejarah. Tapi faktanya, Activision tidak mendengarkan aspirasi tersebut dengan mengembangkan
Infinite Warfare ini. Hal ini membuat banyak gamer kecewa, dan akhirnya memberikan respon negatif saat mereka mengkonfirmasikan
Infinite Warfare.
[page_break no="3" title="Activision Terkesan Memaksa Gamer Membeli Infinite Warfare"]
[read_more id="251351"] Kamu penggemar berat
Modern Warfare pertama, dan ingin memainkan kembali versi
remastered-nya di PS4 atau Xbox One? Kabar gembira, karena memang Activision berencana merilis versi
remastered-nya tahun ini. Tapi kabar buruknya, versi
remastered ini HANYA dijual satu paket dengan
Infinite Warfare dengan harga US $80 atau sekitar Rp1,07 juta. Bagi gamer yang sudah terlanjur "membenci" dan tidak ingin membeli
Infinite Warfare, angka ini tentu sangat mahal untuk sebuah game
remastered. Jadi kesannya, Activision memaksa gamer untuk membeli
Infinite Warfare, meskipun gamer sebenarnya hanya ingin membeli versi
remastered dari Modern Warfare. Dengan ini, mungkin penjualan
Infinite Warfare bisa naik. Akan tetapi, jumlah gamer yang membenci Activision bisa jadi akan semakin bertambah...
[page_break no="4" title="Battlefield Memanaskan Persaingan"]
Saat para penggemar
CoD kecewa dengan
Infintie Warfare, EA dan DICE melontarkan bom atom dengan mengkonfirmasikan
Battlefield 1 yang membawa gamer kembali ke Perang Dunia pertama. Boooom... Bagi penggemar fanatik
CoD, tentu mereka tidak rela melihat judul kesayangannya dikalahkan sang rival. Ini juga semakin menunjukkan betapa Activision kurang peka dalam memahami keinginan gamer, dan peluang tersebut akhirnya disambar oleh EA. Jadinya, semakin banyak yang membenci Activision (plus
Infinite Warfare), dan kemudian beralih dengan menggemari
Battlefield 1.
[page_break no="5" title="Gamer Veteran Sudah Jenuh dengan CoD"]
Alasan kelima mungkin hanya terjadi pada sebagian gamer. Jika ada sebagian gamer yang tidak suka dengan inovasi yang diberikan oleh Infinity Ward dalam
Infinite Warfare, sebagian lagi yang memberikan
dislike justru adalah gamer-gamer veteran yang sudah bosan dengan
gameplay CoD. Yap,
CoD sudah berusia lebih dari satu dekade sejak pertama kali kemunculannya tahun 2003 lalu, dan selalu rilis seri baru setiap tahunnya. Gamer yang masuk kategori ini mungkin membenci Activision karena tidak memberikan jeda "istirahat" untuk
franchise ini, paling tidak untuk satu atau dua tahun. Tujuannya, untuk menyegarkan kembali gamer yang mungkin sudah mulai jenuh dengan game ini. Diharapkan saat kembali, nantinya
CoD bisa membawa ide-ide yang lebih fresh, dan sesuai dengan keinginan para penggemarnya. Kembali ke perang klasik mungkin bisa menjadi solusi yang akan menyenangkan para penggemarnya. Kalau menurutmu bagaimana? Jika kamu merupakan salah satu gamer yang membenci
Infinite Warfare, apa sih yang membuatmu tidak suka dengan game ini? Tulis di kolom komentar ya!