TUTUP

6 Game Terbaik Shinji Mikami, Bapaknya Genre Survival Horror

Meski tak seterkenal Hideo Kojima, namun bagi fans survival horror, Shinji Mikami adalah yang terbaik dan paling berjasa di industri video game. 6 game ini jadi buktinya!

Shinji Mikami.[/caption]

Pamornya mungkin tak sementereng Hideo Kojima. Namun, khususnya bagi pecinta game bergenre survival-horror, nama Shinji Mikami akan senantiasa dianggap sebagai pria paling berjasa di industri video game.

[duniaku_baca_juga] Shinji Mikami adalah pria Jepang yang lahir 52 tahun silam. Ia adalah seorang sutradara, produser, dan penulis judul video game kawakan. Kepiawaiannya sudah sangat dihormati di industri ini. Namanya melejit tinggi pasca kesuksesannya menjadi sutradara dalam salah satu game terbaik yang pernah ada, Resident Evil. Seiring dengan pamornya yang dikenal luas dan andil besarnya dalam genre yang satu ini, ia kemudian dianugerahi julukan The Godfather of Survival Horror. Kali ini, kami akan sedikit mengulas beberapa judul video game terbaik yang pernah mendapat sentuhan emasnya. Karena keterbatasan ruang dan waktu, dalam artikel ini kami hanya akan menyantumkan game terbaik yang pernah ia buat ketika ia menduduki posisi sutradara. Apa saja game-game hebat yang pernah ia ciptakan selama menjadi sutradara? Ini dia! [page_break no="6" title="Dino Crisis (1999)"] Kesuksesan Resident Evil membuat Mikami penasaran untuk mengadaptasikan formula game tersebut ke dalam game lain, namun dengan atmosfer dan alur sejenis. Atas dasar pemikiran tersebut, lahirlah sebuah IP baru bernama Dino Crisis. Layaknya Resident Evil, dalam game ini kamu akan berperan sebagai seorang agen khusus yang diterjunkan ke sebuah tempat misterius dengan misi untuk memverifikasi kebenaran adanya ekspresimen mematikan yang dilakukan oleh ilmuwan gila. Hanya saja, dalam Dino Crisis, alih-alih bersua zombie, kamu justru akan berhadapan dengan dinosaurus. [duniaku_adsense] Meski masih terdapat banyak kekurangan, seperti pergerakan yang lambat hingga sedikitnya jenis dinosaurus yang ada, namun Dino Crisis pertama mendapat sambutan yang baik pada masanya dan cukup sukses di pasaran. Game ini kemudian mendapatkan port untuk Dreamcast dan PC. [read_more link="http://www.duniaku.net/2013/11/15/ultralist-sepuluh-ip-yang-layak-dibangkitkan-kembali-di-playstation-4/" title="Pantaskan IP Dino Crisis dibangkitkan di konsol next-gen?"] Sedikit basa-basi, kami tahu, kecenderungan untuk mengambil pendekatan aksi yang terlalu kental dalam Resident Evil 5, sempat menorehkan aib bagi waralaba Resident Evil. Namun, bisa kamu bayangkan apabila seandainya Shinji Mikami (The Godfather of Survivor-Horror himself) duduk di kursi sutradara dan membuat sekuel game ini dengan fitur kooperatif layaknya RE 5 dan grafis memukau di konsol next-gen? Kami yakin, sekuel game ini, entah itu Dino Crisis 4 atau apapun namanya nanti, akan sangat meledak di pasaran. [page_break no="5" title="God Hand (2006)"] God Hand adalah sebuah game baku hantam yang dikembangkan oleh Studio Clover dan diterbitkan oleh Capcom eksklusif untuk platform PlayStation 2. Sebuah studio yang juga bertanggung jawab atas pengembangan salah satu judul maha karya di konsol PlayStation 2, Ōkami. Dalam game bergenre third person beat-em-up ini, kamu akan mengendalikan Gene, seorang ahli bela diri yang dikaruniai sepasang “tangan dewa” yang membuatnya dapat mendaratkan pukulan serta tendangan dengan kekuatan selevel dewa. Namanya juga God. Pertama kali kamu memainkannya, kamu pasti tak akan sadar kalau dalang di balik game “konyol” ini adalah Shinji Mikami. Terang saja, game ini lumayan tak lazim jika dibandingkan dengan game besutan Mikami yang lain dalam daftar ini. Mengusung sistem mekanik yang sedikit komikal, saking kuatnya pukulan atau dentuman yang dilancarkan oleh Gene, setiap musuh yang kamu hajar dapat dengan mudah terpelanting dari satu sudut ruangan ke sudut lainnya, atau bahkan melesat hingga ke awang-awang. Lengkap dengan suara menggelikan seiring musuh menyentuh angkasa. Jika itu masih terdengar biasa saja, kamu juga bisa menampar bokong musuh dengan kecepatan cahaya. Astaga … Yup, seperti yang telah kami katakan.[/caption] Kendati demikian, desain karakter, musuh, bos, hingga level yang ada dinilai cukup memikat kala itu dan membuat game ini menjadi begitu asyik dan seru untuk dimainkan. Kritik terhadap game ini cukup bervariasi seperti GameSpot yang memberinya nilai 8/10. Sedangkan, di lain sisi, IGN justru mempersembahkan nilai 3/10, meski pada akhirnya game ini juga masuk daftar 100 game PlayStation 2 terbaik versi mereka. Di agregator ulasan Metacritic, God Hand mendapatkan skor 73 dari total 100 yang dapat diraih. Tak pelak, God Hand berhasil membelah gamer hanya ke dalam dua kubu. Gamer yang benar-benar menyukainya serta gamer yang benar-benar membencinya. Tak ada pilihan lain selain itu. (Kalau kamu penasaran, penulis sendiri benci game ini). Sekadar diketahui, God Hand adalah judul terakhir yang dirilis oleh Studio Clover.

Mau tahu game yang berada di posisi 4 dan 3? Klik aja langsung halaman selanjutnya ...

[page_break no="4" title="Vanquish (2010)"] [duniaku_baca_juga] Vanquish adalah game arahan Mikami yang bergenre third-person-shooter dan dikembangkan oleh PlatinumGames serta diterbitkan oleh Sega khusus untuk Xbox 360 dan PlayStation 3. Judul yang telah dikembangkan sejak 2007 ini baru dirilis pada pertengahan 2010. Sejarah game ini bermula pada tahun 2006, ketika studio pengembang God Hand, Clover, yang dipimpin oleh Shinji Mikami sendiri, pecah kongsi dengan Capcom dan membentuk perusahaan baru bernama Seeds.Inc. Pada tahun 2007, barulah Seeds.Inc berganti nama menjadi PlatinumGames seperti yang kita kenal sekarang. Uniknya, Vanquish adalah game Mikami yang pertama sekaligus terakhir bersama studio tersebut. Dalam game ini, kamu akan memainkan karakter bernama Sam Gideon yang tergabung dalam pasukan khusus bernama Bravo Company. Dengan mengenakan sebuah kostum bernama ARS (Augmented Reaction Suit), Sam dapat melakukan manuver keren seperti berpindah tempat dalam hitungan sekejap berkat dorongan tenaga roket yang terpasang di kostumnya. Meski awalnya cukup sulit untuk dikendalikan, namun jika sudah terbiasa kamu akan menikmati salah satu nilai jual terbaik yang ditawarkan oleh game ini. [duniaku_adsense] Berbeda dengan God Hand, Vanquish mendapat sambutan yang secara keseluruhan terbilang jauh lebih baik dengan mendapat akumulasi skor 84 dari 100 di Metacritic serta beroleh reputasi sebagai salah satu game third person shooter terbaik yang pernah tercipta. [read_more link="http://www.duniaku.net/2017/05/11/vanquish-port-pc-steam/" title="Vanquish siap mendapatkan port untuk PC, loh!"] Vanquish kabarnya bakal diberikan port untuk PC via jalur Steam dan akan secara resmi dirilis pada tanggal 25 Mei nanti dengan banderol USD 19,99. Untuk berita selengkapnya, simak artikel khusus Vanquish di atas. [page_break no="3" title="Resident Evil (1996)"] Insting Mikami sebagai pionir game bergenre survival-horror sudah terlihat di awal kariernya bekerja di Capcom. Setelah ikut terlibat dalam mendesain tiga game bertema Disney (Who Framed Roger Rabbit, Aladdin, dan Goof Troop) ia kemudian dipercaya sebagai sutradara untuk mencipta ulang sebuah game yang sejatinya adalah remake berjudul Sweet Home (game horor Jepang). Hasilnya adalah sebuah game yang nantinya akan menjadi cikal bakal standar baru dalam video game berjudul Biohazard yang kemudian dilokalisasi menjadi Resident Evil oleh Capcom AS ke negara-negara lain di luar Jepang, termasuk Indonesia. Game ini menjadi salah satu judul PlayStation 1 paling sukses. Selanjutnya, Resident Evil yang dianggap sebagai game survival horror pertama di dunia juga telah banyak berjasa untuk ikut mendorong penjualan konsol PlayStation generasi pertama. “Kenapa Resident Evil (RE1) dianggap sebagai salah satu game paling revolusioner pada masanya?” Itu karena RE1 adalah sebuah video game, yang tak hanya sekadar seru untuk dimainkan, namun juga mengandung banyak inovasi dan suntikkan gagasan revolusioner dari Mikami yang berhasil mendefinisikan seperti apa genre baru bernama survival-horror itu. Misalkan, bagaimana ia merancang sistem persenjataan dan kapasitas penyimpanan yang terbatas, menyuguhkan petualangan mencekam dan eksplorasi yang menegangkan, penggunaan sudut kamera yang statis, dan tentunya sederet teka-teki yang menantang dan njelimet untuk dipecahkan. RE1 mendapat banjir kritik positif dan sukses besar secara komersil. Game ini terjual hingga sekitar 8,5 juta kopi di seluruh dunia yang tersebar ke berbagai platform. Mikami kemudian kembali duduk di bangku sutradara dengan membuat “RE-make” game ini untuk GameCube.

Masa iya udah tahu game apa yang duduk di posisi 4 dan 3, tapi belum tahu game yang duduk di peringkat 2 dan 1? Klik lagi gih halaman selanjutnya ...

[page_break no="2" title="The Evil Within"] [duniaku_baca_juga] Mikami kembali berkiprah di jagat survival horror ketika tiga tahun yang lalu Bethesda secara resmi menerbitkan game besutan studio Tango Gameworks, tempat di mana Shinji Mikami kini bernaung, The Evil Within (TEW). Cerita ini mengetengahkan seorang detektif bernama Sebastian Castellanos yang terperangkap dalam sebuah dunia misterius yang dipenuhi makhluk asing dan menyeramkan. Meski nuansa a la Resident Evil 4 sangat kental di sini, namun Mikami mengambil pendekatan lain dalam TEW, seperti deretan senjata api yang lebih tradisional, persediaan peluru yang jauh lebih terbatas, hingga pertarungan yang lebih mengutamakan si protagonis untuk menghindari musuh secara head-to-head dan memasang jebakan untuk membunuh mereka. Meski aspek karakter dan alur cerita TEW dihujani kritik negatif, namun harus diakui bahwa Shinji Mikami sukses menyajikan sensasi survival horror klasik di konsol next-gen. Soal penjualan, TEW sempat memecahkan rekor penjualan IP survival-horror tertinggi pada bulan pertama perilisannya. Meski pada Januari 2015, rekor tersebut dilampaui oleh Dying Light. Jika kamu penggemar berat RE4, hampir dipastikan kalau kamu bakal menikmati pengalaman survival-horror yang coba didefinisikan ulang oleh Mikami dalam The Evil Within. [duniaku_adsense] [page_break no="1" title="Resident Evil 4 (2005)"] Gila namanya jika tak menempatkan judul yang satu ini di posisi teratas dalam daftar game terbaik racikan Mikami. Kami pikir, kami tak perlu panjang lebar menjelaskan kepada kamu soal game yang satu ini. Resident Evil 4 tak hanya menjadi maha karya terbaik dari seorang Shinji Mikami. Game yang satu ini bahkan senantiasa masuk ke dalam jajaran 10 atau 5 game terbaik PlayStation 2 sepanjang masa di beberapa situs game ternama. Resident Evil 4 dianggap punya andil besar dalam merevolusi genre ini, mendefinisikan standar baru bagaimana seharusnya game third-person-shooter dibuat, sudut pandang OTS atau Over the Shoulder, dan secara keseluruhan dinilai sebagai salah satu game paling berpengaruh abad 20 dan menjadi “kiblat” dari game-game hebat lainnya yang dirilis kemudian. Mendapat nilai 96 dari Metacritic dan berkali-kali dianugerahi gelar sebagai judul game terbaik tahun 2005, hingga kini, Resident Evil 4 tak hanya disebut-sebut sebagai game bergenre survival-horror terbaik yang pernah dibuat, namun juga salah satu game terbaik yang pernah ada. Leon dan Ashley Graham yang sangat menyebalkan dan menyusahkan.[/caption] Ada kisah yang cukup unik perihal game satu ini. Awalnya, Mikami menegaskan bahwa game ini hanya akan eksklusif untuk konsol Nintendo GameCube. Dalam sebuah wawancara, bahkan ia secara sembrono mendeklarasikan kalau ia berani menempuh “harakiri” jika suatu saat game ini dirilis dalam platform lain. Pada akhirnya, kita semua tahu ke mana arah kisah ini berlanjut. Berkat kesuksesan yang melampaui ekspektasi, RE4 belakangan dirilis juga di berbagai platform seperti PS2, PC, PS3, Xbox 360, PS4, hingga versi mobile untuk Android dan iOS. Dalam sebuah wawancara yang terjadi tahun ini, Mikami secara pribadi memohon maaf kalau game ini akhirnya menjadi game non-eksklusif alias multi-platform. Khusus penulis pribadi, RE4 adalah game terbaik di waralaba Resident Evil, mengalahkan Resident Evil 7 yang dirilis di konsol generasi terbaru. Lagipula, jujurlah pada kami, kamu sendiri sudah berapa kali menamatkan maha karya survival horror yang satu ini?
  Itulah daftar enam game terbaik yang pernah disutradarai oleh sang bapak survival horror yang satu ini. Ngomong-ngomong, alasan mengapa kami menyempitkan lingkup kategori ini adalah karena apabila kami ikut menyertakan game yang pernah disentuh Mikami, baik itu sebagai produser, penulis, hingga art department, daftar ini akan sangat panjang. RE3: Nemesis, RE2, Devil May Cry, RE: Veronica, RE5, Phoenix Wright: Ace Attorney, Killer7, dan masih banyak lagi sederet game keren yang pernah melibatkan tangan emas Shinji Mikami. Tak ada cukup ruang untuk membahas semua game-game hebat tersebut. Dan terakhir, melihat kemungkinan bakal adanya Resident Evil 8, semoga saja Shinji Mikami dapat menduduki posisi sutradara dan kembali menyuguhkan iterasi dari waralaba Resident Evil yang revolusioner. Diedit oleh Fachrul Razi