TUTUP

Review Metaphor: ReFantazio, Salah Satu Calon RPG Terbaik 2024?

Metaphor: ReFantazio terasa sebagai RPG yang luar biasa

Duniaku.com mendapat kesempatan lebih awal memainkan Metaphor: ReFantazio.

Bagaimana kesan kami soal game-nya? Simak reviewnya di bawah ini! 

1. Gambaran cerita

(©Studio Zero ©ATLUS ©SEGA/Metaphor: ReFantazio)

“Di salah satu sudut dunia pada game ini terdapat Kerajaan Euchronia.

Kerajaan ini adalah aliansi negara-negara yang dimulai dengan raja pertamanya yang gagah berani, dan menyaksikan penyatuan dan pemerintahan selama berabad-abad oleh garis keturunan kerajaan yang kuat dengan kehebatan sihirnya yang luar biasa.

Namun, kerajaan ini mulai membusuk selama bertahun-tahun, sekarang menjadi negeri tanpa kebajikan yang terbagi oleh prasangka dan kesenjangan.

Selain hewan-hewan ganas yang berkeliaran di wilayahnya yang luas, negeri ini dibanjiri oleh makhluk-makhluk misterius yang dikenal sebagai “Human”, yang berarti tidak ada tempat aman sekecil apa pun yang tersisa di luar kota.

Kemudian, pangeran dan raja kerajaan dibunuh, membawa kebingungan dan kecemasan lebih lanjut bagi warganya yang sekarang tidak memiliki penguasa...”

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Main Metaphor: ReFantazio!

2. Menyajikan mekanik gameplay mirip Social Link Persona, tapi di dunia yang lebih fiksi fantasi

(©Studio Zero ©ATLUS ©SEGA/Metaphor: ReFantazio)

Sekitar tahun 2008, saat saya pertama menyelesaikan Persona 4 untuk PS2, saya berpikir, "Mungkin akan menarik jika ada game dengan interaksi dan manajemen waktu seperti Persona, tapi latarnya di dunia fiksi fantasi bukan kehidupan sekolah urban fantasy."

Sekarang 2024, dan Metaphor: ReFantazio memberikan saya apa yang saya inginkan pada 2008 lalu. 

Sementara di seri Persona mulai Persona 3 kamu harus membagi waktu antara sekolah, aktivitas setelah sekolah, dan juga apa yang kamu lakukan di malam hari, di Metaphor: ReFantazio kamu harus membagi waktu antara eksplorasi dungeon dan melakukan hal lain. 

Jika kamu memilih eksplorasi dungeon maka hanya itu yang akan kamu lakukan di satu hari. Setelah kamu keluar dari dungeon akan ada adegan party member makkan malam bareng, tapi kamu tidak bisa belanja, meningkatkan Royal Virtue, maupun meningkatkan Bonds (ikatan persahabatan) dengan party member atau NPC tertentu. 

Alternatifnya, kamu bisa memilih menghabiskan siang hari untuk meningkatkan salah satu Royal Virtue. Kamu juga bisa meningkatkan Bonds dengan party member atau dengan NPC penting tertentu. Jika kamu memilih melakukan ini, maka kamu bisa melanjutkan aktivitas malam untuk belanja dan melakukan hal lain, termasuk meningkatkan Bonds yang hanya tersedia di malam hari. 

Mungkin ada beberapa istilah asing yang saya sebutkan di atas. Biar saya coba jelaskan.

Royal Virtue mirip dengan Social Stats di seri Persona. Hanya saja di Metaphor: ReFantazio adanya Courage, Wisdom, Tolerance, Eloquence, dan Imagination

Memiliki Royal Virtue yang tinggi bisa membantu kamu membuka Bond baru dengan karakter tertentu serta membuka akses ke level selanjutnya dari Bond tertentu.

Selain aktivitas di kota, ketika kamu sudah punya akses ke Gauntlet Runner, kendaraan untuk lintas wilayah, kamu juga bisa meningkatkan Royal Virtue dengan bicara pada party member tertentu atau membaca buku yang tersedia di sana. 

Sementara itu, Bonds pada dasarnya adalah istilah untuk Social Link di Metaphor: ReFantazio. Ada momen dimana kamu bisa berinteraksi dengan party member atau NPC unik, dan kamu bisa meningkatkan level Bond mereka.

Level Bonds yang tinggi bisa mempermurah ongkos MAG untuk mempelajari suatu Archetype tertentu, membuka Archetype yang lebih kuat, hingga meningkatkan jumlah skill yang bisa diwariskan ke satu Archetype tertentu. Bahkan ada Bond tertentu dengan benefit yang membantu di luar pertempuran, seperti memberi diskon atau berkesampatan mengirim kamu paket item.

Archetype sendiri bisa terasa seperti Persona. Archetype menentukan skill apa yang bisa kamu gunakan, resistensi dan kelemahan elemental karakter, bahkan senjata yang bisa digunakan. 

Salah satu keunggulan Bonds di Metaphor: ReFantazio adalah kekuatan cerita sejumlah karakternya dalam event Bonds. 

Cerita-ceritanya banyak yang sangat menarik. 

Saya yang telah terbiasa dengan Social Link di Persona 3 Reload kadang dibuat kaget dengan betapa kelam atau tragisnya beberapa cerita Bond di Metaphor: ReFantazio . 

Yang ceritanya tidak kelam atau tragis pun biasanya tetap memiliki alur penceritaan bagus yang bikin kamu penasaran seperti apa kelanjutannya.

Sebagai penikmat cerita saat bermain game, kualitas cerita Bonds di Metaphor: ReFantazio adalah alasan saya bisa saja menghabiskan 5-8 jam main ini sehari di masa-masa mencobanya. Setelah menyelesaikan dungeon dan sidequest, saya bisa menghabiskan sisa hari di game hingga misi besar mencoba memajukan Bonds sejauh yang saya bisa untuk mengetahui apa yang akan terjadi… dan juga memperoleh benefit dari peningkatan Bonds tersebut. 

3. Tentu saja, bukan hanya cerita event Bonds saja yang bagus, cerita utamanya juga

(©Studio Zero ©ATLUS ©SEGA/Metaphor: ReFantazio)

Bagian prolog Metaphor: ReFantazio mungkin bisa terasa terlalu cepat pace-nya.

Tapi setelah memasuki bagian utama game dan kamu bisa menggunakan fitur-fitur game-nya, plotnya terasa menarik dan bikin penasaran juga. 

Yang bikin plotnya memikat menurut saya adalah karakterisasinya. Baik protagonis maupun beberapa antagonis dibangun dengan bagus, membuat saya sebagai pemain penasaran apa yang akan terjadi pada mereka selanjutnya.

Jadi secara keseluruhan, penokohan memang terasa sebagai kekuatan utama cerita Metaphor: ReFantazio .

Penokohan di cerita utama bagus, di event Bonds juga sangat bagus. 

Karenanya, game ini lebih cocok untuk kamu-kamu yang bukan tukang skip cerita. Cerita dan penokohan adalah dua aspek kuat di game ini, jadi kalau kamu melewatkannya, kamu ketinggalan keunggulan Metaphor: ReFantazio .

4. Sistem battle lebih mendekati Shin Megami Tensei ketimbang Persona

Screenshot Metaphor: ReFantazio, diambil di versi PC oleh Fahrul Nurullah. (Dok. Studio Zero, Atlus, Sega/Metaphor: ReFantazio)

Metaphor: ReFantazio  mungkin punya sistem Bonds, Royal Virtue, dan sistem membagi waktu yang mengingatkan Persona.

Tapi sistem battle game, setidaknya untuk Squad Battle, lebih mendekati Shin Megami Tensei dengan Press Turn-nya.

Memang ada bedanya? Oh ya. Sistem battle Persona masih lebih baik dari Shin Megami Tensei.

Di Persona, jika misalnya serangan satu karakter meleset, di-blok atau diserap oleh musuh, mungkin serangan karakter itu jadi sia-sia tapi party member selanjutnya masih ada giliran menyerang.

Di Shin Megami Tensei, saat serangan meleset, kamu kehilangan turn ekstra. Jadi tiba-tiba party member kamu kehilangan kesempatan buat menyerang. 

Itu baru serangan meleset. Kalau seranganmu diserap oleh musuh atau dipantulkan, turn yang hilang lebih parah lagi, kamu akan langsung ganti giliran dengan musuh. 

Namun jika kamu bisa mengeksploitasi kelemahan musuh dengan menyerang dengan elemen atau tipe senjata tertentu, maka kamu akan dapat turn ekstra. 

Sistem Squad Battle di Metaphor: ReFantazio mirip sekali dengan itu. 

Serangan critical atau yang mengeksploitasi kelemahan musuh, akan memberi party member kamu kesempatan beraksi lebih banyak. Di sisi lain, jika serangan kamu meleset atau diblok kamu justru akan kehilangan lebih banyak turn. Serangan kamu diserap atau dipantulkan akan membuat masalah yang lebih parah lagi.

Di sisi lain, kalau serangan musuh meleset, dipantulkan, diserap, atau diblok oleh party member kamu, maka mereka pun bisa kehilangan giliran dengan lebih cepat. 

Dengan sistem ini, saya merasa bahkan di difficulty Normal pun battle di Metaphor: ReFantazio tidak bisa sembarangan. Kamu harus membuat tim yang balance dan cocok dengan dungeon yang kamu hadapi.

Namun setidaknya di tingkat kesulitan Storyteller hingga Hard kamu bisa mengganti setting kesulitan jika kamu merasa terlalu susah.

Metaphor: ReFantazio sendiri memberi beberapa kemudahan dalam battle.

Ada opsi di battle untuk memulai lagi dari awal jika jalannya pertempuran tidak sesuai dengan keinginanmu. 

Bahkan kalaupun kamu mati saat menjelajahi dungeon, Metaphor: ReFantazio saya lihat kadang akan melakukan autosave yang cukup membantu saat kamu eksplorasi. Jadi kalau kamu memilih memulai kembali dari autosave, bisa saja kamu tidak benar-benar kehilangan semua progress-mu.

Selain itu sebelum jelajah dungeon tertentu biasanya ada sosok informan di tavern kota dimana kamu bisa beli informasi soal monster-monster yang akan kamu hadapi. Dengan sistem seperti ini, intel macam itu sangat membantu mempersiapkan tim dan elemen yang tepat sebelum mencoba menyelesaikannya. 

Secara keseluruhan, sistem mirip Press Turn ini sendiri adalah sistem yang mungkin sulit, tapi begitu bisa saya kuasai jadi sangat saya nikmati sejak Shin Megami Tensei. Kamu-kamu yang sudah memainkan seri Shin Megami Tensei rasanya juga akan langsung paham dan menikmatinya. 

Menurut saya di tingkat kesulitan Normal, Metaphor: ReFantazio  cukup baik dalam membiasakan pemain dengan tingkat kesulitan dan cara main di game ini, dengan beberapa kemudahan yang sudah saya sebutkan juga di atas. Jadi asal kamu memperhatikan tutorial yang diberikan, maka kamu harusnya akan menguasai dan menikmati sistem pertempuran ini. 

5. Sistem Fast Battle, serang musuh secara real-time

Screenshot Metaphor: ReFantazio, diambil di versi PC oleh Fahrul Nurullah. (Dok. Studio Zero, Atlus, Sega/Metaphor: ReFantazio)

Di seri Persona, kamu bisa menyerang atau diserang musuh yang berkeliaran di map. Lalu kamu akan masuk battle. Metaphor: ReFantazio memiliki sistem Fast Battle yang terasa upgrade dari mekanik tersebut.

Kamu bisa menyerang musuh secara real time di overworld. Jika musuhnya lebih lemah dari kamu, maka musuh tersebut bisa dihabisi tanpa perlu masuk Squad Battle segala! Ini bisa sangat menghemat waktu dan tenaga saat eksplorasi dungeon.

Bahkan, jika musuh yang kamu temui memang lebih lemah dari kamu, meski mereka menyerang pun kamu tetap tidak masuk ke Squad Battle selama kamu tidak menginginkanya. Kamu akan kena damage iya, tapi kamu tidak masuk ke battle dan bisa lanjut mencoba menyerang musuh tersebut lagi.

Lain cerita kalau yang harus kamu hadapi adalah musuh yang sama kuat atau lebih kuat dari party kamu.

Musuh seperti itu wajib diselesaikan di Squad Battle. Tapi kamu bisa mencoba membuat mereka stun dulu dengan menyerang mereka di Fast Battle. 

Jika kamu menyerang musuh-musuh ini saat merekka tidak melihatmu, atau kamu sudah menghajar mereka beberapa kali, energi musuh-musuh ini akan terkuras dan kamu akan memulai pertempuran dalam kondisi yang sangat diuntungkan: musuh akan memulai dengan sebagian HP sudah berkurang, dan mereka juga tidak bisa bergerak untuk satu turn. Ini memberi kesempatan bagi kamu untuk mencari apa kelemahan mereka.

Tapi hati-hati: kalau musuh yang setara atau lebih kuat dari kamu ini menyerang duluan, justru kamu akan memulai pertempuran dalam situasi dirugikan. Musuh bakal menyerang pertama, dan kalau serangan mereka bisa mengeksploitasi kelemahan party member-mu, maka pertempuran bisa berujung buruk sejak awal… 

Untuk mengetahui musuh mana yang aman diserang dengan Fast Battle, dan musuh mana yang kamu sebaiknya berhati-hati, ada fitur Fae Sight dimana Gallica peri yang menemani protagonis memindai sekelilingmu. Warna musuh yang lebih lemah dari akan beda dari yang setara atau lebih kuat. 

Musuh yang lebih lemah akan bersinar biru, musuh yang setara dengan kamu bersinar kuning, dan musuh yang lebih kuat akan bersinar merah.

Sementara itu musuh yang belum pernah kamu lawan akan berpendar putih. Apakah musuh ini lebih lemah, setara, atau lebih kuat dari kamu harus kamu cek dengan menyerang mereka dulu. 

Hal unik lain dari Fast Battle adalah cara protagonis utama menyerang tergantung dia sedang menggunakan Archetype apa. Archetype Seeker akan menebaskan pedang, Archetype Brawler akan meninju, sementara Archetype Gunner akan mencoba menembak musuh dengan crossbow di jarak jauh dan menghantam mereka jika musuh terlalu dekat. 

Metode pertempuran utama Metaphor: ReFantazio  mungkin masih turn-based battle, tapi Fast Battle ini pelengkap yang menarik juga. Saya pribadi ingin melihat mekanik seperti ini digunakan atau bahkan dikembangkan untuk seri Persona juga. 

6. Dunia yang menarik, dan menjelajahinya adalah sebuah pengalaman tersendiri

(©Studio Zero ©ATLUS ©SEGA/Metaphor: ReFantazio)

Wilayah Kingdom of Euchronia bukan tempat yang menyenangkan.

Rasisme terasa sangat kuat di sana, dan berhubung protagonis utama kita berasal dari ras elda yang tidak disukai, kamu akan merasakan pandangan negatif penduduk-penduduk ini.

Ada juga berbagai ketidakadilan dan konspirasi yang akan kamu temui di sana.

Namun dunia di Metaphor: ReFantazio  sendiri tetap terasa unik. 

Dan model cerita di game ini, dimana pada dasarnya kamu menjalani semacam balapan untuk menentukan siapa yang pantas jadi raja, membuat kamu mengeksplorasi berbagai wilayah dari dunia yang unik ini. 

Setiap wilayah yang kamu kunjungi memiliki karakteristik dan keunikan sendiri-sendiri. Setiap saya harus pindah dari satu tempat ke tempat lain, saya jadi penasaran akan seperti apa kota selanjutnya yang saya datangi.

Wilayah-wilayah yang tersaji di Metaphor: ReFantazio  pun selalu menjadi panggung menarik untuk cerita epik yang dihadirkan. 

7. Gaya visual yang unik, serta musik yang bombastis dan berkesan

(©Studio Zero ©ATLUS ©SEGA/Metaphor: ReFantazio)

Hal lain yang saya sukai dari Metaphor: ReFantazio adalah visual dan musiknya.

Visualnya secara keseluruhan terasa begitu berkesan, baik dari desain karakter maupun latar.

Metaphor: ReFantazio  memiliki tim yang tergolong all-star dalam pengembangannya, dengan Shigenori Soejima (pernah terlibat Persona 3, 4, 5) sebagai character designer dan Kazuma Koda (pernah terlibat dalam pengerjaan NieR: Automata) sebagai concept artist, dan hasilnya adalah gaya art yang luar biasa.

Lalu art karakter dan dunia itu disajikan dalam grafis in-game dengan bagus.

Untuk musik, komposer Metaphor: ReFantazio adalah Shoji Meguro (pernah mengerjakan Shin Megami Tensei III Nocturne, Persona 3, 4, 5) dan banyak musiknya benar-benar berkesan bagi saya. Terutama musik battle-nya yang sejak pertama saya dengar sudah terasa epiknya.

8. Kesimpulan

(©Studio Zero ©ATLUS ©SEGA/Metaphor: ReFantazio)

Metaphor: ReFantazio memiliki cerita menarik. Bukan hanya cerita utama, bahkan cerita yang disajikan dalam event Bonds pun banyak yang memikat. 

Alasan utama cerita Metaphor: ReFantazio  bisa terasa begitu bagus bagi saya adalah karakter-karakternya. Penokohan setiap karakter ini terasa bagus. Semua party member dan beberapa NPC memiliki karakterisasi yang bisa memikat pemain, dan beberapa antagonis pun terasa bagus penyajiannya.

Secara gameplay, sistem battle yang menantang tapi asyik ketika dikuasai, serta Fast Battle yang terasa mempermudah mengatasi dungeon karena kamu tak perlu buang waktu masuk ke Squad Battle untuk menyelesaikan musuh yang lebih lemah terasa bisa memuaskan pemain turn-based battle. Terutama kalau kamu sudah menggemari Shin Megami Tensei atau Persona.

Mekanik mirip Persona, yaitu pembagian waktu dan juga sistem Bonds (yang mirip Social Link) bisa menguras waktu kamu jika kamu ingin terus main untuk melihat apa yang akan terjadi. 

Didukung pula dengan musik yang epik serta gaya visual yang unik dan berkesan, Metaphor: ReFantazio  terasa sebagai paket komplet untuk game RPG.

Sama seperti Persona 3 Reload, game ini berpotensi masuk salah satu kandidat game RPG terbaik 2024 versi Duniaku.com.

Saya akan memberikan Metaphor: ReFantazio nilai 4,5 dari 5 bintang.

Nah itu review saya soal Metaphor: ReFantazio. Bagaimana pendapatmu? Sampaikan di kolom komentar! 

Baca Juga: Interview Developer Metaphor: ReFantazio, Bahas Konsep dan Desain!