TUTUP

Ini adalah Styx, Anti Hero Berumur Dua Abad yang Bahkan Lebih Jago dari Solid Snake

Styx membuktikan, bahwa usia tua tidak akan menghalanginya beraksi ekstrem layaknya para spionase modern.

[read_more id="155751"] Sosok anti hero akhir-akhir ini memang makin diakui berkat suksesnya game dan film yang dibintangi karakter yang jauh dari kesan seorang pahlawan (yang bertampang rupawan). Seperti Styx: Master of Shadows dari Cyanide. Game yang sudah dirilis Oktober 2014 lalu tersebut berjenis action serta tersebut terfokus pada mekanis stealth. Game yang menjadi prekuel secara cerita, atau sekuel secara kontinuitas dari Of Orcs and Men itu juga telah dikonfirmasikan sekuelnya 14 Oktober 2015 lalu, berjudul Styx: Shards of Darkness, dan kini dikembangkan menggunakan engine yang selevel lebih tinggi, Unreal Engine 4. Dengan budget yang lebih besar, Cyanide dan penerbitnya, Focus Home Interactive sepertinya ingin menarget sasaran yang lebih besar dibandingkan Master of Shadows. Game ini memang belum diungkapkan tanggal rilis pastinya, hanya 2016 ini untuk PC Windows, PlayStation 4 dan Xbox One. Selama E3 2016 mereka juga memberikan demo gameplay-nya, selain video trailer pertamanya yang sudah muncul beberapa jam yang lalu, dan bisa kalian lihat di bawah ini:

Styx: Shards of Darkness - E3 Trailer

Kalian kembali mengendalikan Styx, sosok goblin pertama yang ahli dalam bidang penyusupan, pencurian, dan juga, pembunuhan. Sebagai seorang (atau seekor ya!?) goblin, tampangnya mungkin tidak akan membuat kalian nyaman memainkan game ini. Namun jika mempertimbangkan kemampuan menyusupnya yang bahkan lebih jago dibandingkan Sam Fisher, atau bahkan Solid Snake sekalipun (ya, dalam prekuelnya dia bisa memanjat menara tinggi dengan mudah), Styx bisa masuk jajaran anti hero terbaik. Lihat saja target="_blank">aksi stealth-nya di sini! Dalam Styx: Shards of Darkness, goblin berusia dua abad ini melanjutkan petualangannya langsung dari event yang mengakhiri Master of Shadows, dimana Styx berusaha mencuri hati dari World-Tree, yang terkunci di dalam menara yang tinggi dan mengerikan dijaga manusia dan para elf, Tower of Akenash, dengan tujuan untuk memahami asal usulnya sebagai goblin. Kini pasca runtuhnya Akenash, sebuah kejadian yang luar biasa memaksa Styx keluar dari persembunyiannya untuk menyusup ke dalam Körangar, kotanya Dark Elf, hanya untuk mentatahui ternyata para Dark Elf telah bersekutu dengan Dwarf dengan satu tujuan, menyingkirkan para Goblin. Selain musuh dan latar permainan baru, Styx di sini dibekali dengan beberapa kemampuan baru untuk membantunya selama penyusupan di tengah kota yang banyak dipercaya tidak bisa ditembus. Styx kini bisa melemparkan grappling hook di sudut bangunan, memanjat tali, dan memanfaatkan belatinya sebagai alat untuk melakukan zip-wire dari satu titik ke titik lainnya. Sumber: Styx the Game