Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Codemasters baru saja mengkonfirmasikan chapter baru di tengah Saga Overlord, setelah serial Action Adventure yang mengawali debutnya tahun 2007 lalu untuk PC Windows dan Xbox 360 ini mengalami hiatus selama enam tahun. Overlord: Fellowship of Evil menjadi sekuel kedua, setelah Overlord II dan dua spinoff-dirilis dalam kurun waktu hanya dua tahun setelah game pertamanya dirilis. Overlord Fellowship of Evil dikembangkan untuk PC Windows, PlayStation 4 dan Xbox One, masih mengajukan format digital download seperti sebelumnya, serta bakal mendukung fitur multiplayer co-operative. Rencana rilisnya tahun 2015 ini juga, dan bakal dijual dengan harga US $19.99 (sekitar Rp. 260 ribuan). [read_more link="http://www.duniaku.net/2015/01/06/cukup-rp-250-ribu-melalui-playstation-now-kalian-bisa-main-100-game-ps3-sepuasnya/" title="Overlord Menjadi Game Gratisan PlayStation Now"] Rhianna Pratchett (penulis cerita Tomb Raider 2013, Heavenly Sword, dan Mirror's Edge) bakal menangani skenario game ini, dan kalian memainkan salah satu dari empat Netherghūls. Bersama dengan hingga tiga teman lainnya, bermain lokal atau online, bisa membawa kembali kejahatan ke dunia ini. Karakter juga masih didukung para minion (makhluk mirip gremlin), yang dipimpin oleh Gnarl, dan di sini sekali lagi disuarakan oleh pengisi suara asal Inggris, Marc Silk. [gallery columns="2" size="large" ids="198785,198782,198783,198784"] Dalam seri Overlord sebelumnya, apa yang kami sukai adalah karakter utama kalian yang berada di pihak antagonis. Bisa menjadi hiburan bagi kalian yang sudah bosan dengan tipikal RPG ber-setting fantasi yang lebih suka mengajukan karakter dari sisi yang baik. Dan kini unsur corruption dari game sebelumnya, yang juga begitu disukai dalam serial Fable, bakal kembali di sini. Bergantung pada aksi dan pilihan yang diambil selama permainan mempengaruhi cerita dan gameplay, kalian bisa mengarahkan karakter untuk menjadi “evil”, atau bahkan “lebih evil lagi” (ya, tidak ada rute cerita yang menjadikan mereka menjadi lebih baik di sini). Juga banyak disukai adalah konsepnya, yang memadukan Action Adventure dengan unsur RPG, serta juga RTS yang didapatkan melalui pengendalian minionnya yang bergerak otomatis. Dikonfirmasikan bersamaan dengan Total War: Warhammer yang juga mengajukan setting fantasi, sedangkan Overlord sendiri juga dikenal sering menyisipkan humor yang terkadang bernada satir serta memparodikan setting dan cerita fantasi tradisional, sepertinya kami sudah tahu maksud Codemasters dengan Overlord Fellowship of Evil ini.