Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap kali Nintendo menunjukkan Xenoblade Chronicles X, kami makin terpukau. Bahkan seorang anggota inti tim pengembang Square Enix pun sampai harus mengakui RPG yang banyak ditunggu dari Monolith Soft tersebut. Penulis juga demikian. Xenoblade Chronicles X menjadi satu game yang penulis pribadi memiliki ikatan masa lalu yang kuat, karena menjadi penerus spiritual Xenogears (lebih tepatnya sih, penerus spiritual Xenoblade Chronicles). Meskipun mungkin tidak akan mendapatkan kualitas cerita megah seperti salah satu game legendaris untuk PSOne tersebut, namun dukungan nama-nama yang membesarkan game pertamanya membuat kami yakin Xenoblade Chronicles X bukan sekadar mendompleng nama Xeno saja. Bahkan tidak jarang kami mendapati banyak thread di media sosial yang membandingkan Xenoblade Chronicles X ini dengan Final Fantasy XV-nya Square Enix. [youtube_embed id="t-C7O-8KKgQ"] [baca: Yang Bikin Final Fantasy XV Aja Udah Gak Sabar Mainin Xenoblade Chronicles X] Thread "Xenoblade Chronicles X Better Than Final Fantasy XV" tidak satu dua kali penulis dapati. Wajar sebenarnya keduanya disandingkan, karena setidaknya keduanya memiliki banyak kesamaan. Serial Xeno merupakan "anak tiri" Squaresoft (sebelum bergabung dengan Enix), dan kini mengajukan dunia open world yang seamless tanpa jeda/loading, hingga pertarungan pertarungan yang terfokus pada gerakan action cepat. Selama live stream sepanjang 24 menit yang digelar kemarin, Nintendo memberikan banyak update untuk game yang bakal dirilis 29 April 2015 mendatang ini. Kalian bisa melihatnya kembali melalui video di artikel sebelumnya, atau, langsung saja streaming di bawah ini, yang memperlihatkan sebagian besar fitur yang bisa kalian harapkan ada dalam gamenya nanti ketika dirilis, dan sekaligus juga menjadi poin yang banyak mengunggulkan game ini dibandingkan RPG PHP-nya Square Enix, Final Fantasy XV. So, is it true that Xenoblade Chronicles X better than Final Fantasy XV? [youtube_embed id="6tpzCdnCFNM"] [Baca: Yang Bikin Final Fantasy XV Aja Udah Gak Sabar Mainin Xenoblade Chronicles X] Lanjut ke halaman 2, untuk melihat apa saja keunggulan Xenoblade Chronicles X dibandingkan FFXV....
[page_break no="" title="Ceritanya Sudah Tampak Jelas, dan Menjaga Ciri Khas Xeno"]
Beberapa poin yang diungkapkan Nintendo selama live stream seperti setting game ini, yang berada di planet Mira, sebuah planet yang diduga tidak berpenghuni, dimana manusia terakhir Bumi mendarat darurat di sana (kalian pemain Xenogears pasti ingat pemicu awal lahirnya manusia di planet yang menjadi setting-nya). Mira terbagi menjadi lima benua, Primal Wilderness, Luminous Forest, Forgotten Canyon, White Tree Continent, dan Black Steel Continent. Di planet ini, manusia membangun koloni baru dengan pusat New Los Angeles. Seperti Los Angeles yang mungkin kalian kenal di dunia nyata, ada area yang terfokus pada kegiatan industri, perdagangan, tempat tinggal penduduk dan juga area militer. Baca kembali artikel kami sebelumnya untuk mengetahui latar belakang sampainya manusia di planet Mira. [Baca: Bumi Ditinggalkan Dalam Xenoblade Chronicles X, Manusia Pun Mulai Bangun Koloni Angkasa]
[page_break no="" title="Monolith Soft Anti PHP, Gak Perlu ada Adegan Setir Menyetir Mobil"]
Dalam video live stream di atas, kalian untuk pertama kalinya bisa mengetahui seperti apa sistem dasar game ini, termasuk itu bagaimana mekanis eksplorasi dunianya yang open world yang begitu luas. Menggunakan apa yang disebut Navigation Ball, kalian dituntun untuk menentukan tujuan selanjutnya, dan juga ada Hopper Camera, yang membantu untuk melihat keadaan sekeliling melalui sudut pandang udara. Kalian bebas menjelajahi permukaa Mira melalui darat, udara dan juga laut. Mau menghitung banyaknya langkah, cukup dengan berlarian menggunakan kaki, atau jika mau yang lebih instan, gunakan mecha bernama Doll yang begitu unik karena mampu berubah bentuk menjadi seperti mobil dari wujud robot yang bisa terbang (layaknya Transformers), membantu karakter untuk mengakses area yang sebelumnya tidak bisa diakses. [Baca: Bukan Xenogears, Namun Xenoblade Chronicles X Ini Akan Menjadi Seri Xeno Terluas!] Lanjut ke halaman 3...
[page_break no="" title="Ini Juga Bukan Hoax, Mode Multiplayer Sudah Dipastikan!"]
Selama live stream, Nintendo juga mengungkapkan jika game ini ditawarkan dalam bentuk bundle bersama mesin Wii U, yang berisi kopian Xenoblade Chronicles X, an original design 1,000 yen pre-paid card Nintendo dengan desain orisinal senilai 1,000 yen, peta game ini, dan juga art book, yang mana bundle ini muncul bersamaan ketika gamenya dirilis di Jepang 29 April 2015 mendatang. Harga bundle tersebut 35,000 yen, atau sekitar Rp. 3,8 jutaan. Penggemar Xeno pasti susah menolak tawaran ini, Selain itu, Nintendo juga mengungkapkan jika kalian yang lebih menginginkan versi digital game ini, bisa mengunduh sebagian datanya sebelum gamenya benar-benar dirilis nanti (hanya untuk mereka yang tinggal di Jepang). Pre-order versi digital dimulai kemarin melalui Japanese Nintendo eShop. Bersamaan dengan pre-order tersebut, juga diketahui bahwa selain mode Single Player RPG, kalian juga bisa bermain dalam mode Online Quest dengan 4 Players, kemudian juga ada mode Indirect Online yang mendukung 32 pemain, dengan fungsi semacam untuk pertukaran informasi serta juga memperdagangkan item yang didapat selama permainan --ya, open world-nya game ini sekaligus juga memasukkan sedikit unsur game MMO ke dalamnya. [Baca: The Witcher 3 Wild Hunt Puaskan Dengan 100 Jam Permainan dan Dunia Seluas Skyrim] [Baca: Fakta Terbaru Final Fantasy XV yang Belum Kalian Ketahui!]
[page_break no="" title="Bahkan Dunianya Jauh Lebih Luas Dari The Elder Scrolls V Skyrim"]
Bicara dunia yang luas, lihat saja trailer yang memperlihatkan eksplorasi dunianya di bawah ini, sebuah dunia yang sepertinya untuk saat ini kami bisa menilainya jauh lebih luas dari apa yang mampu diberikan Square Enix dalam Final Fantasy XV, atau CD Projekt RED melalui The Witcher 3 (baca kembali ulasannya pada tautan di atas). Pencipta serial Xeno, Tetsuya Takahashi, bahkan berani memastikan sendiri jika konten dalam game ini nanti bakal bisa menyita waktu kalian cukup lama, bisa mencapai 300 jam! Hal itu bisa dicapai karena kali ini keseluruhan map ukurannya lima kali lebih besar dari map dalam prekuelnya, atau sekitar 400 Km persegi. Itu 10 kali lebih besar dari map-nya The Elder Scrolls V Skyrim yang hanya 41 Km persegi, dan juga tetap lebih luas dari klaim luas map The Witcher 3 pada 150-an Km persegi. Peta yang luas menjadi salah satu yang penulis sukai dari Xenoblade Chronicles. Seperti ketika kami melihat sebuah siluet samar di kejauhan, itu hanya sekadar tampilan beresolusi rendah yang terpisah dari karakter dengan semacam dinding tak terlihat, yang maka ketika kami berjalan terus ke arah siluet tersebut, ternyata makin membesar / jelas bentuknya, dan itu ternyata benar obyek yang sangat besar yang kami lihat dari kejauhan. Dunia pada prekuelnya begitu luas dan sangat mendetail sepanjang mata memandang, dan sepertinya kami juga menjumpai keadaan yang sama dari beberapa trailer Xenoblade Chronicles X ini. Oke, itu untuk kelas RPG, dibandingkan game lainnya, masih ada banyak peta yang jauh lebih luas, seperti Just Couse 3 yang mencapai 1000 Km persegi, sama seperti Just Couse 2 [Baca: Dalam Just Cause 3 Kalian Bisa Terbangkan Mobil, Tanpa Kode Cheat!]. Ok oke, kita kembali kepada Final Fantasy XV, pernyataan developer sebelumnya hanya menyebutkan jika kalian butuh waktu seharian untuk menyusuri bagian peta demonya saja. Belum ada klaim angka yang pasti di sini. So, gak ada bukti, anggap saja luasnya dunia Final Fantasy XV itu masih sekadar rumor, ok! Wii U - Xenoblade Chronicles X Exploration Trailer [youtube_embed id="AvpNXhzscjQ"] Lanjut le halaman 4...
[page_break no="" title="Ceritanya Sudah Pasti Bakal Bercabang, dan Butuh Waktu 300 Jam!"]
Di awal permainan, kalian sudah dijelaskan bahwa tujuan utama adalah selamat di planet Mira. Setelah bertemu dengan organisasi militer swasta Blade, kalian bisa memilih salah satu dari delapan faksi yang berkuasa di sini (disebut sebagai “Union” Sound), dan mereka memiliki tujuannya masing-masing, serta meminta kalian melakukan quest untuk mencapainya. Kalian juga bisa berpindah bergabung dengan faksi lainnya nanti. Tidak seperti progress permainan yang linear dalam Xenoblade Chronicles pertama, sekuelnya ini tidak terfokus pada satu faksi saja ceritanya terungkap, namun bakal terungkap dari beragam arah.
Sebagai salah satu anggota Blade, tugas utama karakter berperan untuk menemukan “Life,” karena masih banyak manusia yang dibekukan secara cryogenesis dan bertebaran di Planet Mira akibat pesawat dari Bumi yang jatuh ke permukaan planet ini (baca kembali ulasan sebelumnya kenapa ada banyak manusia yang dibekukan). Misi-misi seperti tersebut ternyata berbeda tergantung dari 8 faksi yang ada, yang penjelasannya sebagai berikut:
- Path Finder: Faksi ini bertugas dalam memasang probe data yang berfungsi untuk memperluas Frontier Net, yakni sistem informasi mengenai data-data Planet Mira.
- Intercepter: Faksi ini bertugas sebagai pelindung tim surveyor Planet Mira, dan juga menjadi bagian dari penyelamat penduduk New Los Angeles.
- Avalanche: Berlawanan dengan Intercepter, tugas faksi ini untuk menyerang. Merekalah yang berhadapan makhluk-makhluk berbahaya.
- Testament: Faksi ini bertugas untuk mencari sisa-sisa pesawat luar angkasa White Whale. Mereka juga bertanggungjawab mendapatkan kembali barang-barang yang hilang di medan pertempuran.
- Colepedian: Tugasnya mirip dengan Path Finder, tetapi faksi ini pergi lebih jauh ke penjuru Planet Mira untuk melakukan survei dan mengumpulkan material-material.
- Land Bank: Mereka bertanggungjawab dalam mempertahankan keberlangsungan hidup manusia. Mencari kebutuhan hidup dan mengumpulkan mineral adalah salah satu tugas mereka.
- Arms: Faksi ini bertugas membantu Arms Company dalam mengembangkan senjata untuk Dolls dan tentara.
- Companion: Mereka berperan layaknya mediator dan tugas mereka adalah untuk memperbaiki setiap permasalahan di antara penduduk New Los Angeles.
Untuk para karakter game ini, kami sudah mengulas dalam artikel sebelumnya:
- Elma, Lynlee dan Tatsu: Xenoblade Chronicles X Perkenalkan Tiga Karakternya!
- CVan Damme dan Irina: Perkenalkan Van Damme dan Irina dari Xenoblade Chronicles X!
- Guin dan Nagi: Giliran Karakter Guin dan Nagi di Xenoblade Chronicles X!
Dibandingkan Final Fantasy XV, meskipun ini juga subyektif banget, namun para pemain Xenoblade Chronicles pasti juga tahu seperti apa cerita game tersebut. Setidaknya jauh dari kata membosankan seperti pada Final Fantasy XIII. Banyak yang lebih berharap pada Xenoblade Chronicles X untuk segi cerita ini, termasuk penulis. Meskipun kami juga menyukai mekanis action dalam Final Fantasy XV. Maka kita pending saja dulu penilaian dari sisi cerita ini, sampai gamenya sudah dirilis. Hanya satu yang pasti, Xenoblade Chronicles X masih ditangani Tetsuya Takahashi (meskipun kini tanpa istrinya Soraya Saga/Kaori Tanaka), pria yang begitu hebat menciptakan cerita yang mungkin tidak akan lekang oleh waktu diangkat dalam sebuah perdebatan (ya, karena memang ceritanya kontroversial banget). Jadi penulis lebih bertaruh banyak pada Xenoblade dibandingkan Final Fantasy XV dari sisi cerita.
Lanjut ke halaman 5...
Untuk bagian yang satu ini, penulis tidak membandingkannya dengan Final Fantasy XV. Namun berikut ini adalah resume apa saja yang diungkapkan Nintendo selama sebulan belakangan, detail yang belum kami tuliskan dalam ulasan sebelumnya, dan mencakup gameplay Xenoblade Chronicles X.
- Konsep mode onlinenya adalah memberi kelonggaran selama berhubungan dengan pemain lain, memberi rasa solidaritas tanpa harus terus terganggu kehadiran pemain lain. Karena hal itu juga mereka menggunakan huruf ‘X [Cross]’ yang memiliki implikasi pada fungsi online-nya.
- Desainer karakter ditangani oleh Kunihiko Tanaka, dan avatar karakter kalian dalam game (ya, kalian bebas membuat avatar karakter, dengan banyak opsi kustomisasi, yang juga disiapkan oleh Tanaka).
- Map-nya yang berukuran 400 kilometer persegi dibuat seamless, alias tidak ada batas selama kalian menjelajahinya. Loading hanya terjadi selama pergantian cut-scene.
- Peta bisa dipantau melalui Wii U GamePad. Setiap area dibagasi dengan kotak segi enam, menyentuh setiap kotak membantu kalian seperti dengan akses cepat ke lokasi tersebut, atau memeriksa event. Seperti apa interface-nya, baca di sini.
- Pertarungan menjadi lebih action sekarang, lebih cepat, dan kalian bisa bebas berganti serangan antara serangan jarak dekat dan jauh.
- Tidak ada karakter yang secara eksplisit diposisikan sebagai penyembuh, sehingga sangat penting mengukut kemampuan karakter terhadap musuh sebelum bertarung frontal.
- Diperkenalkan sistem “Soul Voice” yang bisa dipicu sebagai reaksi terhadap anggota tim yang bisa menggabungkan serangannya. Dengan timing menekan tombol, HP bisa dipulihkan berkat gerakan gabungan semacam itu, menjadi satu trik untuk terus menyerang sambil memulihkan HP.
- Satu party terdiri empat karakter: satu kalian kendalikan, sisanya dikuasai AI.
- Doll, mecha dalam game ini menjadi media transportasi sekaligus pertarungan yang kuat. Namun sebagai gantinya, mereka tidak bisa dikendalikan dengan bebas, seperti melumpuhkan bagian tubuh tertentu musuh. Hal itu berguna, karena menyerang bagian tertentu tubuh musuh bisa melemahkan mereka, sekaligus memberi kalian item tertentu (hmm, apa ini sejenis game Monster Hunter?). Karena itulah, kalian perlu turun dari Doll dan bertarung sendiri (di luar Doll) melawan musuh. Doll sangat keren, dan kalian bisa melihatnya di bawah betapa kerennya salah satu media transportasi dalam game ini.
- Sejumlah “Unique Monsters” ditambahkan dibandingkan prekuelnya, ada yang sangat kuat sehingga kalian hanya bisa menghadapinya menggunakan Doll.
- Waktu permainan diperkirakan bisa melebihi 300 jam dengan semua hal dipenuhi, serta ada juga elemen yang sifatnya bisa terus kalian mainkan tanpa ada akhirnya.
- Dibandingkan Xenoblade yang berjenis RPG tradisional, Xenoblade Chronicles X lebih ke arah open world RPG, Xenoblade juga linear meskipun dunianya luas, namun dalam Xenoblade Chronicles X kalian mendapatkan quest dari lokasi berbeda, dan juga lebih bebas.
- Ada 90 lagu baru yang digubah untuk game ini, dan semuanya dikerjakan oleh komposer Hiroyuki Sawano, yang baru memulai debut musik gamenya melalui game ini (sebelumnya dialah yang menangani musik anime Attack on Titan serta Mobile Suit Gundam Unicorn). Xenoblade Chronicles hanya memiliki 1 lagu vocal di akhir game, namun untuk Xenoblade Chronicles X developer menyiapkan banyak lagu vocal (disebutkan banyak untuk ukuran RPG). Salah satu contoh musik Sawano dalam game ini (termasuk lagu vocalnya) bisa kalian dengarkan melalui tautan di bawah ini: