Keren! Bahkan pertarungan paling greget dari film Indonesia The Raid: Redemption juga menjadi referensi untuk menciptakan adegan pertarungan dalam game yang bakal membawa kalian masuk ke neraka ini!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
[read_more id="206687"] Sudah setahun, dan mungkin kalian sudah melupakan Hellblade, yang awal tahun ini mendapatkan judul pastinya, Hellblade: Senua's Sacrifice. Game ini pertama kali dikonfirmasikan selama event Gamescom 2014 pertengahan Agustus 2014 lalu oleh Ninja Theory juga menjelaskan, dengan musuh-musuhnya yang mayoritas orang Viking berbadan tegap dan kekuatan yang melebihi Senua sebagai seorang wanita, maka gerakan Senua pun dibuat lebih cepat (ada serangan light dan heavy), tidak terlalu besar kekuatan serangannya, serta juga diselingi gerakan untuk bertahan dan menghindari serangan musuh. Dalam video tersebut juga disebutkan jika Ninja Theory juga mendapatkan ide dari adegan pertarungan dalam beberapa film aksi (khususnya yang banyak menggunakan pertarungan melee atau jarak dekat), seperti The Raid: Redemption dan Crouching Tiger, Hidden Dragon. Sehingga setiap serangan dalam Hellblade: Senua's Sacrifice bisa kalian rasakan efeknya walaupun game ini sama sekali tidak memiliki HUD yang menghiasi layar. [read_more id="158146"] Setiap serangan memiliki kekuatan serangannya sendiri, dan juga efek kerusakannya berbeda beda. Untuk mengantisipasi tidak adanya HUD, layar akan dihiasi dengan percikan darah ketika Senua mendapat serangan frontal dan terluka. Berlanjut dengan tampilan layar yang seakan mulai meredup cahayanya, dan beruba warnanya. Untuk musuh, efek kerusakan dari serangan Senua terlihat pada tubuhnya (yang memang sebagian besar musuh dalam demo game ini bertelanjang dada), yang menderita bekas luka tebasan pedang serta darah yang mengucur dari lukanya. Kemudian karena pertarungan difokuspan 1 lawan 1, tidak ada senjata "super" seperti dalam DmC Devil May Cry yang mampu meluluh-lantakkan banyak musuh sekaligus, maka kalian bisa juga bebas memilih mau terkonsentrasi pada satu musuh ketika ada beberapa musuh yang mendekati Senua. Berhubungan dengan hal itu, menggabungkan dengan efek suara, Senua juga bisa mengantisipasi serangan yang datang ke arahnya, walaupun itu dari belakang, karena ada suara serangan yang menandai serangan tersebut mengarah padanya. Hellblade: Senua's Sacrifice mengisahkan Senua, seorang pejuang Celtic, suku yang banyak ditemui di Eropa Utara / Barat (sekarang daratan di Skotlandia, Irlandia dan Wales). Mitologi mereka ini pasti juga sudah dipahami dengan baik oleh Ninja Theory, yang memang bermarkas di Cambridge, Inggris Raya, yang dekat dengan negara asal mitologi tersebut. Senua menderita trauma berat setelah Viking menyerang. Selama permainan dia melakukan perjalanan menuju tempat yang digambarkan sebagai perwujudan Neraka. Namun gambaran tersebut sebenarnya hanya perwujudan dari penyakit kejiawaan yang dideritanya pasca penyerangan Viking. Untuk menggambarkan kondisi kejiwaannya, Senua bakal mengalami psychosis, termasuk itu halusinasi dan delusi / paranoid, sekaligus juga menderita karena terus-menerus dihantui rasa cemas dan depresi. Sepertinya game ini bakal mengeksplorasi keadaan kejiwaan Senua nantinya. Untuk mengatasi hal itu, Ninja Theory menggunakan bantuan Paul Fletcher, seorang psikiater dan profesor dalam bidang Kesehatan Neuroscience dari Universitas Cambridge, kota dimana Ninja Theory bermarkas. Selain itu, developer juga menggunakan bantuan banyak nara sumber yang sebelumnya pernah mengalami gangguan mental. Bahkan game action Ninja Theory ini juga didukung oleh Wellcome Trust, yayasan global yang bertujuan membangun pemahaman publik yang lebih besar terhadap ilmu pengetahuan dan kesehatan. Hellblade: Senua's Sacrifice - Senua Trailer
Kalian bisa melihat semilas seperti apa keadaan psikologis, emosi dan pencobaan metal yang dialami Senua dalam gamenya melalui video di atas. Suara yang terdengar berbicara pada Senua itu, seandainya kalian dengarkan menggunakan headphone, akan terdengar seakan-akan muncul dari berbagai arah di sekeliling kalian. Sedangkan video di bawah memperlihatkan teknologi baru yang mereka gunakan, dan memungkinkan aktris yang memerankan Senua melakukan adegan selama motion capture secara langsung dan real-time di dalam dunia gamenya. Lanjut ke halaman 2... Menurut creative partnerships manager Wellcome Trust, Iain Dodgeson, “Bukanya menjadi game yang mengajari kita mengenai kejiwaan, Hellblade justru memungkinkan kita untuk menjelajahinya melalui karakter yang menarik dan kompleks, serta dunia yang dia tinggali.” Hellblade juga akan menjadi debut Ninja Theory dalam jalur indie, karena untuk pertama kalinya mereka akan mempublikasikan sebuah game sendiri tanpa menggunakan publisher. “Kami menyebut Hellblade sebagai game AAA independen, yang artinya game ini akan dikembangkan dan dipublikasikan secara independen, tetapi dengan semua kualitas dan nilai produksi yang setara dengan game AAA yang ada di pasaran,” ujar Dom Matthews, Product Development dari Ninja Theory. Matthews juga mengungkapkan bahwa mereka ingin membuat sebuah game yang lebih kecil dan terfokus, yang nantinya akan didistribusikan secara digital untuk menekan harganya. Ninja Theory juga mengaku mereka cukup menjual game ini 300 ribu kopi saja untuk balik modalnya.Keseluruhan tim yang mengembangkan Hellblade ini hanya 16 orang saja! Bahkan desain dunianya hanya ditangani oleh satu orang. Rahasianya ada pada cara cerdas mereka memanfaatkan data satelit Google yang menyorot daratan Nordik, dan mengimpor datanya ke dalam Unreal Engine 4, kemudian menggunakannya sebagai basis untuk mendesain lingkungan dalam game. Demikian juga berlaku pada bagian cutscene, hanya ada satu orang yang dibebani tugas mendesain cutscene dalam game. Informasi ceritanya sendiri tidak bergantung pada cutscene, melainkan menyatu dalam stage gamenya. Sumber: Hellblade, PlayStation