Di Dota 2 banyak hal yang perlu diperhatikan seperti penggunaan disable. Untuk lebih jelasnya yuk simak pengertian dan macam disable di Dota 2 berikut ini.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Dalam Dota 2 banyak hal yang perlu diperhatikan seperti penggunaan spell. Beberapa spell memiliki efek disable ke musuh, lalu apa sih yang dimaksud dengan disable ? yuk simak pengertian dan macam disable di Dota 2 berikut ini.
[read_more link="http://www.duniaku.net/2017/02/23/penjelasan-dispel-di-dota-2/" title="Mekanika Dota 2: Penjelasan Tentang Dispel di Dota 2"] Dalam memenangkan sebuah pertandingan di
Dota 2 diperlukan pemahaman tentang penggunaan
spell di setiap
hero. Beberapa
hero memiliki
spell yang dapat menghentikan pergerakan musuh (
disable).
Disable di
Dota 2 memiliki banyak macam bentuk, untuk lebih jelasnya simak pembahasan di bawah ini.
Stun
Stun adalah salah satu
disable yang paling sering dipakai dan merupakan
disable yang paling bagus di
Dota 2. Saat terkena
stun musuh tidak dapat bergerak, menyerang, menggunakan item, menggunakan
spell serta mengganggu
channeling musuh seperti saat menggunakan
Town Portal Scroll.
Mini-stun merupakan versi lain dari
stun, mini-stun hanya membuat musuh ter-
disable dibawah 1 detik (dibaca nol koma sekian detik).
Mini-stun juga menghentikan
channeling musuh, saat musuh terkena
stun akan muncul sebuah animasi di atas kepala musuh yang terkena
stun. Contoh dari
stun yaitu
Wraithfire Blast, Split Earth, and Slithereen Crush. Sedangkan contoh dari
mini-stun yaitu
Battery Assault and
Lightning Bolt. Shackle
[duniaku_adsense] Cara kerja
Shackle mirip dengan
stun yaitu benar-benar menghentikan pergerakan musuh yang membuatnya tidak dapat menggunakan
spell, item serta tidak dapat menyerang. Perbedaannya ialah saat menggunakan
shackle hero yang memiliki
spell ini akan melakukan
channel ke musuh atau memberikan efek negatif (
debuff) ke pengguna. Contoh
spell yang memiliki efek
shackle yaitu
Black Hole, Dismember, Fiend's Grip, Shackles, Flaming Lasso (memberikan efek
disarm ke pengguna)
and Electric Vortex (memberi efek
slow ke pengguna).
Sleep
Selanjutnya ada
sleep, cara kerja
sleep sama seperti
stun. Musuh yang terkena efek
sleep tidak dapat bergerak, menggunakan
item, menyerang dan menggunakan
spell. Letak perbedaannya adalah ketika musuh yang terkena efek
sleep musuh tersebut akan terkena efek
invulnerable (tidak dapat dapat menerima
damage/diserang). Tetapi beberapa
spell sleep tidak memberikan efek
invulnerable tetapi saat diserang efek
sleep-nya akan hilang. Contoh
spell yang memberikan efek
sleep adalah
Nightmare (memberikan 1 detik efek
invulnerable),
Echo Stomp (tidak memberi efek
invulnerable, tetapi musuh yang terkena efek
spell ini tidak akan bangun ketika diserang saat 0.8 detik pertama) dan
Song of the Siren (memberi efek
invulnerable sepenuhnya selama
spell berlangsung)
Cyclone
Cyclone juga memiliki cara kerja yang sama seperti
stun, tetapi saat terkena efek
cyclone musuh akan terangkat keatas oleh angin puyuh yang muncul. Kebanyakan efek
cyclone akan memberikan efek
dispel juga kemusuh, kecuali efek
cyclone yang diberikan oleh
Cyclone. Musuh yang terkena efek
cyclone tidak dapat diserang selama efeknya berlangsung. Contoh
spell yang memberikan efek
cyclone adalah
Tornado, Cyclone dan
Eul's Scepter of Divinity. Slow
Slow juga termasuk sebagai salah satu efek
disable yang ada di
Dota 2, efek
slow terbagi menjadi dua yaitu
movement speed slow dan
attack speed slow. Movement speed slow maksudnya adalah musuh yang terkena efek ini akan menjadi lambat dalam berjalan. Banyak
hero yang mempunyai
spell yang memberi efek
movement slow ke musuh. Ketika
hero mendapatkan efek
haste maka ia akan menjadi kebal terhadap
spell movement slow. [duniaku_baca_juga] Contoh
spell yang memberi efek
movement speed slow yaitu
Thunder Clap, Gush dan
Poison Sting. Attack speed slow akan memperlambat kecepatan serangan musuh, contoh dari
spell yang memberikan efek ini adalah
Untouchable, Fire Spirits, dan
Liquid Fire. Sumber : Dota2.gamepedia.com. Diedit oleh Febrianto Nur Anwari