Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak dirilisnya Street Fighter 3 : 3rd Strike pada tahun 1999, game fighting ini memiliki player base yang besar. Berbagai turnamen game ini diadakan di Jepang dimana salah satu yang terbesar ialah Cooperation Cup di Tokyo. Street Fighter 3 3rd Strike menghadirkan beberapa mekanik baru yang sebelumnya belum ada di Street Fighter sebelumnya yaitu sistem parry. Pemain dapat melakukan parry dengan menekan arah depan ketika serangan lawan hampir mengenai karakter. Selain itu beberapa karakter baru juga hadir bersama karakter veteran seperti Ryu, Ken dan Chun-li. Diadakan akhir pekan lalu, Cooperation Cup ke-19 berlangsung selama dua hari dan memiliki lebih dari 500 kontestan. Para kontestan bertanding dalam tim sejumlah 5 orang dan berjumlah lebih dari 100 tim. Sistem Cooperation Cup tahun ini menggunakan sistem blok, dimana satu blok berisi beberapa tim dengan format round robin. Pemenang tiap blok akan bertanding di babak top 8, sementara runner-up tiap blok akan memasuki babak playoff, sisa tim akan di eliminasi. Cooperation Cup memiliki format team versus team, dimana satu tim yang beranggotakan 5 orang harus mengalahkan setiap anggota tim lawan untuk bisa maju ke babak selanjutnya. Berbeda dengan format turnamen fighting game pada umumnya, Cooperation Cup tidak memiliki sistem double elimination dan pertandingan antar pemain hanya berlangsung satu game. Format turnamen fighting game biasanya memiliki peraturan best of 3/best of 5, hal ini dapat memberikan kesempatan kepada pemain untuk beradaptasi dengan lawannya. Format yang berbeda tentunya membuat Cooperation Cup menjadi lebih brutal karena pemain hanya memiliki 2 ronde untuk bisa beradaptasi dan mengatasi gaya permainan lawan.