Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baldur adalah antagonis utama yang diperkenalkan dalam God of War (2018) yang berpindah lokasi ke tanah Nordik. Ia sendiri sempat menjadi lawan tanding Kratos dan Atreus dalam petualangan mereka menuju ke Jotunheim.
Apa saja fakta menariknya? Simak pembahasannya berikut ini!
Baca Juga: Semuanya Penting! Inilah 7 Relik Milik Kratos di God of War
1. Putra kesayangan Freya dan saudara tiri Thor
Dalam ceritanya sendiri, Baldur lahir dari pernikahan Odin dan Freya. Dengan begitu, ia dianggap sebagai ras campuran Aesir dan Vanir.
Hal ini lah yang membuatnya menjadi saudara tiri Thor yang lahir dari ibu yang berbeda.
Kelahiran Baldur dianggap sebuah anugerah yang tak ternilai harganya bagi Freya. Ia bahkan rela melakukan segala hal untuk melindungi putranya tersebut dari berbagai macam bahaya.
Masalahnya, tindakan Freya tersebut malah membuat hubungan dengan putranya tersebut menjadi renggang.
2. Kepribadian dalam versi gamenya berbanding terbalik dengan versi mitologinya
Sudah menjadi tradisi bahwa dalam seri God of War, pihak dewa selalu dianggap menjadi antagonis meski tak semuanya seperti itu.
Hal itu berlaku juga pada Baldur. Dalam mitologi aslinya, Baldur diceritakan sebagai dewa cahaya yang penuh kasih dan sangat mencintai kehidupan dan juga para makhluk fana.
Dalam versi gamenya, pribadi Baldur justru ditampilkan sebaliknya. Ia muncul sebagai sosok kejam yang tak kenal ampun terhadap musuh-musuhnya.
Meskipun terlihat jahat, nyatanya Baldur juga memiliki rasa sakitnya sendiri karena ketidakmampuannya merasakan segala sesuatu yang harusnya membahagiakan dirinya.
3. Mampu memanipulasi beberapa elemen alam
Selain kemampuan pertarungan tangan kosong, Baldur juga memiliki kemampuan manipulasi elemen alam.
Ia bisa mengendalikan elemen es dan mampu menembakkannya dalam bentuk gelombang yang akan menerjang Kratos. Baldur juga bisa mengendalikan api dan menggunakannya untuk meledakkan musuh-musuhnya.
Kemampuan inilah yang membuat Baldur kebal terhadap senjata-senjata sihir yang elemennya sama. Hal inilah yang membuat Kratos harus sering beralih senjata untuk mengantisipasi serangan putra Freya tersebut.
4. Sempat bersama Magni dan Modi dalam menjalankan misinya
Dalam perjalanannya mencari Laufey, Baldur tidaklah sendiri. Ia ditemani Magni dan Modi yang merupakan putra dari Thor.
Paman dan dua keponakannya satu ini sempat mengunjungi Mimir yang masih terbelenggu dalam pohon yang diciptakan oleh Odin. Mereka sendiri sempat menawari kebebasan untuk dewa terpintar tersebut jika mau membantu menemukan Kratos dan Atreus.
Sayangnya, Mimir menolak mentah-mentah karena ia tahu Odin tak akan membiarkannya bebas atau mati di tangan orang lain.
Ironisnya, Kratos dan Atreus saat itu tepat berada di bawah lokasi pohon Mimir tersebut. Mereka sendiri lolos karena mantera perlindungan dari Freya.
5. Salah mengira Kratos adalah Laufey yang diburunya
Selain kemampuan tempurnya, Baldur juga dikenal sebagai pelacak terbaik di Asgard.
Akan tetapi, ia sempat melakukan satu kesalahan di mana ia mengira Kratos adalah Laufey yang diburunya selama ini.
Gara-gara itu, keduanya sempat terlibat pertarungan sengit. Karena hal itu juga, Kratos juga terpaksa mengajak Atreus yang masih belum siap untuk pergi meninggalkan kediaman mereka.
Dalam akhirnya ceritanya sendiri terungkap bahwa alasan Baldur mengejar Kratos karena aslinya dia mengincar Laufey tanpa tahu bahwa perempuan tersebut telah dikremasi menjadi abu.
6. Kekebalannya hampir tanpa tanding
Selain teknik bertarung dan manipulasi elemen alamnya, kekuatan terbesar Baldur adalah kekebalannya.
Kemampuan ini sendiri berasal dari mantera yang ditanamkan Freya untuk mencegahnya mati sehingga Ragnarok diharapkan tak pernah terjadi. Berkah hal itu, Baldur hampir kebal dari segala macam serangan atau mantera sihir.
Ia bahkan masih bisa hidup lagi meski mendapat luka fatal seperti waktu kepalanya dipelintir oleh Kratos saat mereka pertama kali bertarung.
Sayangnya, kekuatannya tersebut memiliki satu kelemahan: mistletoe. Sekali Baldur terluka oleh benda tersebut, kekebalannya akan menghilang dan dia bisa dibunuh secara permanen.
7. Membenci Freya karena tindakan overprotektifnya
Seperti yang dibahas pada poin pertama, tindakan Freya menanamkan mantera kekebalan ke Baldur membuat hubungan mereka merenggang.
Hal itu dikarenakan Baldur tak lagi bisa merasakan segala macam kenikmatan duniawi. Semuanya terasa hampa dan tak terasa olehnya.
Oleh karena itu, rasa hampa tersebut berubah menjadi kebencian yang mendalam terhadap Freya, ibu kandungnya sendiri. Kegilaannya tersebut sempat tergambarkan saat ia melihat ilusi dirinya sendiri tengah menyerang Freya saat terjebak di Hel.
8. Kematiannya menjadi pembuka Ragnarok
Meskipun mendapat kebencian dari putranya, tindakan Freya membuat mantera tersebut rupanya memiliki alasan tersendiri.
Selain kasih sayangnya yang besar terhadap putranya, Freya juga berupaya untuk mencegah Ragnarok alias kiamat para dewa Asgard terjadi. Hal itu dikarenakan kematian Baldur sendiri adalah pembuka menuju akhir era tersebut.
Dan benar saja, Baldur pun seolah ditakdirkan tetap mati saat ia dihabisi oleh Kratos. Pasca kematiannya, musim salju berkepanjangan pun benar-benar terjadi menandakan bahwa Ragnarok tak lama lagi akan terjadi.
Itulah fakta-fakta tentang Baldur, dewa cahaya yang menjadi lawan tanding Kratos.
Bagaimana pendapat kalian? Silahkan utarakan pendapat kalian di kolom komentar, yah!
Diterbitkan pertama 31 Januari 2022, diterbitkan kembali 17 Juli 2024.
Baca Juga: Inilah 8 Fakta Menarik Kratos Sang Pembantai Dewa dari God of War