Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bicara soal game FPS, hingga saat ini banyak sekali game-game FPS berkualitas di luar Battlefield dan Call of Duty tentunya. Banyaknya game FPS berkualitas membuat para gamer yang menyukai genre ini bergembira. Setelah di tahun 2017 setidaknya ada beberapa game FPS berkelas seperti Destiny 2 dan Resident Evil VII, kita dan khususnya para gamer pencinta genre FPS akan kembali kedatangan tamu istimewa di tahun 2018.
Mengapa saya menyebutnya sebagai tamu istimewa? Ya, karena tahun 2018 gamer akan kedatangan Metro Exodus. Bagi para gamer lawas, pasti mereka tidak akan asing lagi mendengar nama Metro. Ya, Metro merupakan game FPS post apocalyptic terkenal yang dibuat berdasarkan novel laris berjudul Metro 2033 karangan Dmitry Glukhovsky yang dibuat tahun 2005 silam. Bisa dibilang, seluruh game Metro didasari dari novel milik Dmitry ini.
Nama besar Metro di tahun 2010 hingga 2013 memang bak hilang ditelan Bumi. Namun dengan kemunculan Metro Exodus, tentunya ini akan menandai kembalinya 4A Games meramaikan industri gaming dunia. Yang menjadi pertanyaannya, kenapa gamer harus menunggu Metro Exodus? Untuk menjawab pertanyaan ini, saya akan membahasnya satu per satu!
Kesedihan, keputusasaan, dan sikap serakah manusia menjadi faktor utama di dua game Metro sebelumnya, yakni: Metro 2033 dan Metro Last Light. Di game sebelumnya, kita disuguhkan oleh petualangan-petualangan karakter utama bernama Artyom pasca selamat dari perang nuklir yang menghancurkan tempat tinggalnya.
Pasca kejadian itu, Artyom harus bertahan hidup di sebuah stasiun bawah tanah bernama Metro. Bagi orang-orang yang selamat, Metro hanyalah tempat berisi keputusasaan karena tempatnya yang kumuh tentu tidak akan membuat semua orang nyaman, termasuk Artyom.
Namun, pilihan untuk hidup di Metro adalah pilihan bijak karena bila mereka ke luar dari sana, akan banyak mutant hasil mutasi nuklir yang siap mencabik-cabik mereka. Di dunia game tersebut, kita akan diperlihatkan bagaimana Artyom berusaha menghancurkan para mutant itu dan tentu saja berhadapan dengan manusia lain yang ingin mencelakakan hidupnya di dalam Metro.
Akan tetapi, di Exodus, jalan cerita akan sedikit berbeda. Artyom kini diperlihatkan tidak lagi bertahan hidup di Metro karena di dalam trailer-nya diperlihatkan bahwa Artyom kini mencoba untuk mencari peruntungan baru di wilayah Timur Russia dan bersiap meninggalkan Metro. Oiya, game ini berlatar di tahun 2036.
Melihat sinopsis yang seperti itu, sudah dipastikan bahwa Metro Exodus diplot sebagai sekuel dari Metro Last Light. Diperlihatkan di trailer bahwa Artyom dan kawannya menaiki kereta untuk pergi ke wilayah Timur tersebut.
Entah nantinya game ini akan berfokus pada perjalanan Artyom hingga ke wilayah Timur atau berfokus pada perjalanan Artyom sekaligus bertahan di wilayah Timur itu sendiri. Yang jelas, akan ada banyak hal yang mengejutkan di seri yang satu ini pastinya. Bisa saja ketika sudah sampai di wilayah Timur, justru Artyom akan menghadapi bahaya lagi seperti ada sebuah tentara jahat atau banyak para mutant yang lebih kuat.
Atau yang paling gila adalah siapa tahu game ini menjadi penutup atau konklusi dari petualangan Artyom selama ini? Siapa tahu...
Bagaimana? Tidak sabar menunggu kehadiran Metro Exodus? Apalagi yang membuat kalian harus menunggu? Alasan selanjutnya di halaman berikutnya ya!
Selain jalan cerita, apalagi yang membuat gamer layak untuk menunggu seri terbaru dari Metro ini? Sudah pasti grafisnya yang ciamik dan luar biasa. Seperti yang sudah diketahui, seri Metro merupakan seri yang sudah dikenal memiliki grafis ciamik. Ketika baru pertama kali dirilis, game ini dianggap berat karena butuh spek minimum yang cukup tinggi untuk dimainkan di PC. Seingat saya, dulu Metro 2033 adalah game yang menggunakan DirectX 11 di mana saat itu masih banyak game yang menggunakan DirectX 9.
Hasilnya, game ini bisa menghasilkan efek Phsyix yang halus dan saat itu terlihat sangat keren. Hal ini kemudian berlanjut di Metro Last Light yang lagi-lagi tampil ciamik. Tentu saja tren grafis keren dari seri Metro berlanjut di seri ketiga.
Di trailer-nya, terlihat bahwa game ini memiliki efek dan tata cahaya yang luar biasa halus. Sorotan matahari, debu, asap, dan reruntuhan tanah divisualisasikan sangat baik. Tapi yang paling saya kagumi adalah efek debu yang sangat halus ketika Artyom menyusuri lorong. Very Amazing!
Grafis yang ciamik ini semakin mempresentasikan Moscow yang sesungguhnya dan meskipun digambarkan hancur berantakan, Moscow terlihat sangat keren. Bagi para gamer konsol, tentu saja ini akan menjadi angin segar namun bagi gamer PC, siap-siap kalian akan kesulitan dan membutuhkan RIG yang cukup mumpuni sepertinya.
Oiya, visualisasi di game ini terlihat sangat futuristik, maklum karena game ini diperuntukan untuk engine konsol generasi saat ini yang cukup bertenaga.
Grafis yang ciamik otomatis akan membuat permainan semakin real suasananya. Hawa nafas kalian akan menempel di masker bila kalian kedinginan lho. Selain itu siklus siang/malam dan perubahan cuaca akan terjadi dengan dinamis. Cool!
4A Games menyuntikkan formula baru di game Metro Last Light, yakni adanya pilihan moral. Ya, pilihan moral akan mempengaruhi ending cerita. Di Metro Last Light, pilihan moral baik akan membuat Artyom selamat dan pilihan moral yang buruk sepanjang permainan akan membuat Artyom tewas.
Formula ini kenyataannya mendapatkan banyak pujian dari gamer karena mereka merasa pilihan moral membuat game berjalan tidak monoton. Di Metro Exodus, formula tersebut kembali.
Yang tertulis di Steam adalah "Your choices determine your comrades’ fate - not all your companions will survive the journey; your decisions have consequence in a gripping storyline that offers massive re-playability."
Artinya, game ini akan memaksa kalian untuk menentukan pilihan. Setiap pilihan yang dipilih tentunya akan memunculkan konsekuensi terhadap rekan kalian. Intinya, bila kalian salah pilih, maka rekan kalian bisa tewas dan menjadi korban. Sebaliknya, bila kalian berhasil memilih pilihan yang baik, maka bukan tidak mungkin rekan kalian akan terus bertahan hidup hingga akhir game.
Formula seperti ini harus diakui memang bisa membuat permainan menjadi semakin seru dan menegangkan. Bila boleh berkomentar, mungkin akan terasa seperti menonton sebuah film hollywood ketika bermain game yang satu ini.
Nah, mungkin itulah beberapa hal yang membuat kalian harus menunggu Metro Exodus. Game yang satu ini tampil menjanjikan di trailer. Selain itu, jalan cerita yang bagus di dua seri sebelumnya juga menjadi daya jual di seri ketiga ini. So, tidak ada alasan lagi untuk tidak menunggunya guys.
Diedit oleh Snow