Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Saat ini banyak sekali developer game yang membuat franchise menarik, game menarik ini pada akhirnya menjadi sebuah franchise yang memiliki banyak seri. Dari banyaknya sebuah franchise game, hanya beberapa yang pada akhirnya sukses di pasaran.
Sisanya malah melempem dan pada akhirnya ditinggalkan oleh para gamer. Melempemnya sebuah
franchise ditandai dengan kehilangannya identitas sang game sehingga dianggap kurang menarik. Meski banyak developer yang
franchise-nya dikritik habis-habisan, beberapa di antaranya justru tak bergeming dan tidak segera menghentikan
franchise game mereka, padahal menghentikan
franchise game merupakan hal yang harus dilakukan. Banyaknya developer yang mengeksploitasi
franchise kelas wahid secara berlebihan membuat saya sebagai gamer sedih. Kali ini
Duniaku.net akan membahas soal kapan developer sebaiknya menghentikan
franchise mereka. [page_break no="4" title="Kehilangan Ciri Khas"]
Sang developer seharusnya menghentikan
franchise mereka bila sudah kehilangan ciri khas dari
franchise game yang mereka buat. Kehilangan ciri khas sama saja menghilangkan fans berat dari sebuah game.
Resident Evil dulu banyak ditinggalkan oleh para penggemarnya dikarenakan mereka telah keluar dari akar
survival horor yang menjadi identitas mereka, tapi mereka akhirnya berbenah diri dan berhasil menelurkan
Resident Evil 7 yang dianggap cukup sukses. Tapi menurut saya pribadi, bila sebuah game telah melenceng dari akar, itu tandanya mereka harus segera menutupnya karena semakin banyak seri yang dibuat akan semakin menurunkan kualitas dari sebuah karya meskipun di seri terbaru sang developer telah mengembalikan
franchise tersebut kembali ke akarnya. [page_break no="3" title="Setelah Ceritanya Berantakan"]
Sebuah developer pada awalnya membangun sebuah
franchise dengan konsep yang menarik, tapi lambat laun, banyak developer yang tidak memiliki konsep yang paten dan membuat mereka kehilangan ide untuk mengembangkan cerita. Seperti
Assassin's Creed yang di seri-seri awal dibangun dengan cerita dan tujuan yang jelas, namun selepas dari seri ketiga dan tokoh sentral dalam seri tersebut, Desmond Milles tewas,
Assassin's Creed seolah-olah kebingungan untuk melanjutkan cerita. Mungkin akan sangat bijak bila mereka menghentikan
Assassin's Creed di seri ketiga dan membiarkan game tersebut menjadi sebuah
master piece. [page_break no="2" title="Setelah Sekuel-sekuel mereka ditolak"]
Langkah untuk mematikkan sebuah
franchise mungkin bisa dianggap sebuah solusi ketika sebuah sekuel dari sebuah game ditolak atau mendapatkan kritik yang berlebihan terus menerus. Mengambil contoh
Call of Duty, mungkin franchise ikonik yang satu ini sudah seharusnya tutup usia dan sang developer membuat game lain. Setelah seri
Call of Duty: Modern Warfare 3 yang begitu ikonik,
Call of Duty seakan kehilangan jati diri. Mereka mengeksplorasi berbagai macam cerita demi menarik gamer, namun yang terjadi bukanlah pujian, yaitu sikap menentang dari para gamer. Sang developer masih memaksa membuat
Call of Duty: WWII tapi ternyata yang terjadi malah keadaan yang lebih parah. Di Steam, COD: WWII mendapatkan review buruk dari para gamer, bahkan sebagian dari para gamer menganggap game ini tak layak untuk dimainkan. [page_break no="1" title="Setelah Ada 3 atau 4 Seri"]
Sebuah
franchise yang sudah ada 3 atau 4 seri seharusnya bisa langsung ditamatkan atau dihentikan. Hal ini mencegah terlalu banyaknya eksplorasi sehingga game yang sudah solid di awal malah melenceng jauh dari apa yang diharapkan. Keputusan Naughty Dogs menamatkan
Uncharted di seri keempat adalah keputusan yang keren, saat ini
Uncharted bisa dibilang menjadi salah satu game dengan cerita terbaik, saya juga mengharapkan Square Enix mengambil langkah sama di
Tomb Raider reboot. [read_more id="336035"] Mungkin itulah empat hal yang bisa menjawab kapan developer seharusnya menghentikan
franchise game mereka, intinya bagi seorang gamer, menamatkan sebuah cerita lebih baik daripada melakukan eksplorasi namun malah merusak kesolidan game yang telah dibangun sejak awal.
Diedit oleh Doni Jaelani