Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bermain game memang menjadi aktivitas paling mengasyikan. Jika sudah lelah berpikir, game bisa menjadi solusi untuk mengembalikan pikiran kita untuk menjadi fresh kembali. Namun bila berlebihan, game bisa menjadi sangat buruk. Bahkan di antaranya menjadi lima kasus kecanduan game paling fatal.
Bagi yang suka bermain game, game bisa menjadi alat untuk kembali menyegarkan pikiran dan otak kita bila sudah jenuh berpikir. Keasyikan bermain game bisa dilihat dari industri game yang semakin besar dari tahun ke tahun.
[read_more link="https://www.duniaku.net/2018/01/21/fakta-kitana-mortal-kombat/" title="Inilah 5 Fakta Kitana Mortal Kombat, Putri Angkat Shao Kahn yang Cantik dan Mematikan!"]
Namun banyak orang yang menganggap bermain game dengan waktu yang lama maka akan semakin menyegarkan pikiran. Justru, itu adalah anggapan yang salah. Bermain game secara efektif dan secukupnya adalah hal yang mampu menyegarkan pikiran, bukan bermain game yang lama.
Bermain game yang berlebihan justru akan membuat produktivitas kita menurun, baik para pekerja maupun yang masih sekolah. Meskipun sudah banyak imbauan untuk tidak bermain game berlebihan, banyak yang menghiraukannya. Bahkan banyak sekali kasus kecanduan game dan diantaranya menjadi yang paling parah.
Kecanduan game ini hadir karena orang tersebut tidak lagi bisa memilih mana yang menjadi prioritas dan lebih mementingkan game. Bahkan ada juga gamer yang merasa dirinya adalah karakter game yang dimainkan, sehingga hal tersebut terbawa dalam kehidupan sehari-hari hingga akhirnya merugikan orang lain.
Oiya, saat ini kasus kecanduan game (Gaming Disorder) telah resmi terdaftar di WHO lho.
[read_more link="https://www.duniaku.net/2018/01/20/martial-artist-terbaik-di-mortal-kombat/" title="Tak Hanya Kung Lao dan Liu Kang, Ini 5 Martial Artist Terbaik di Mortal Kombat!"]
Berbicara soal kasus kecanduan game, saya ingat ketika salah satu teman saya bolos sekolah hingga 29 hari karena bermain salah satu game online. Namun urusan bolos sekolah ini masih terbilang biasa bila dibandingkan dengan kasus kecanduan game berikut ini.
Yuk, langsung saja kita bahas inilah lima kasus kecanduan game yang paling parah! Cekidot.
[page_break no="1" title="Tewas Setelah Bermain Game 3 Hari"]
Kasus kecanduan game paling parah pertama adalah gamer yang bermain game secara marathon. Meskipun sudah banyak yang tewas karena bermain game marathon, hingga saat ini masih banyak orang yang melakukannya. Alasannya sederhana entah ingin meningkatkan rankingnya di dalam game, melakukan farming di dalam game, atau sekadar menghabiskan waktu luang.
Salah satu kasus yang miris dan paling menyita perhatian adalah soal salah satu gamer di Taiwan bernama Hsiesh yang tewas setelah melakukan marathon bermain game selama tiga hari! Saya pribadi saja yang bermain game hanya beberapa jam begadang akan langsung pusing, apalagi tiga hari, hahaha.
[read_more link="https://www.duniaku.net/2018/01/20/senjata-paling-lemah-di-game/" title="5 Senjata Paling Lemah yang ada di Game, Kalian Perlu Tahu!"]
Saat itu Hsiesh sedang bermain di salah satu warnet Taiwan tiba-tiba saja tidak sadarkan diri. Bahkan dirinya terlihat tidur di meja warnet tersebut dan hingga akhirnya diketahui bahwa Hsiesh telah tewas.
Penjaga warnet tersebut memang awalnya tidak curiga karena Hsiesh memang biasa tidur dalam posisi seperti itu. Diketahui juga bahwa Hsiesh merupakan langganan tetap warnet tersebut. Hsiesh juga diketahui merupakan seorang pengangguran karena telah kehilangan pekerjaannya.
Bukan hanya Hsiesh, sebenarnya banyak juga gamer yang tewas akibat hal ini. Tapi menurut saya pribadi, Hsiesh adalah yang terparah karena dia benar-benar nonstop bermain game dan menghabiskan waktunya selama tiga hari di depan monitor.
[page_break no="2" title="Membakar Teman Sendiri"]
Game bisa membuat persahabatan semakin menyatu dan juga bisa membuatnya semakin renggang. Saya sendiri banyak menjadi saksi soal persahabatan yang hancur karena terlampau kecanduan bermain game, bahkan hingga berkelahi.
Tapi ini bukan saya lho, ya! Salah satu yang sering menjadi pemicunya adalah karena jual beli di dalam game. Kasus kecanduan game paling parah berikut ini berkaitan dengan pertemanan yang rusak karena game. Selain pertemanan yang rusak, salah satu di antara gamer ini merasa seperti seorang penyihir api.
[read_more link="https://www.duniaku.net/2018/01/20/goro-mortal-kombat/" title="Tak Terkalahkan Selama 500 Tahun, Ini Fakta Lengkap Goro Mortal Kombat!"]
Penyihir api? Ya, penyihir api. Salah satu gamer ini merasa dirinya seperti penyihir api di game World of Warcraft. Dalam perkelahian ini, si gamer yang merasa seperti seorang penyihir api ini tanpa belas kasihan membakar temannya ketika berkelahi. Inilah dampak kecanduan game yang lebih parah tingkatnya dari kasus yang pertama.
Mengapa saya menyebutnya lebih parah? Karena kasus kali ini melibatkan bahkan hingga mencelakakan orang lain! Sedangkan kasus yang pertama sama sekali tidak melibatkan orang lain dan hanya buruk untuk dirinya sendiri. Kejadian ini sendiri terjadi di Beijing.
Kasus kecanduan game paling parah apalagi ya yang pernah terjadi di dunia ini? Yuk langsung simak halaman berikutnya!
[page_break no="3" title="Membuat Anak Kelaparan Hingga Tewas"]
Di antara kedua kasus di atas, kasus ketiga ini mungkin yang paing parah sekaligus paling memilukan. Terlihat jelas bahwa kecanduan game bisa membuat nalar seseorang rusak bahkan tidak lagi memperhatikan kondisi lingkungan dan orang sekitar. Seperti apa yang terjadi di Korea Selatan ini.
Sebuah pasangan suami istri membiarkan anak mereka kelaparan bahkan hingga tewas karena si orang tuanya kecanduan game. Kedua orang tua ini bermain sebuah game bernama Prius Online di mana game ini menuntut gamer untuk membesarkan karakter komputer bernama Anima hingga dewasa.
[read_more link="https://www.duniaku.net/2018/01/20/game-fps-paling-ditunggu/" title="Siapkan Uang! Ini 5 Game FPS Paling Ditunggu Tahun 2018"]
Usaha gigih keduanya pun berbuah hasil dan Anima menjadi karakter yang kuat. Akan tetapi, masalah justru datang ketika anak mereka tidak lagi bernafas dan telah tewas karena kelaparan. Menurut laporan polisi, si orang tua hanya memberikan makan satu kali sehari sejak usia anak tersebut tiga bulan.
Jam makannya pun tidak jelas karena makan baru diberikan si orang tua ketika mereka sedang beristirahat bermain game. Itu artinya, si anak mendapat jam makan yang tidak beraturan. Pada akhirnya pasangan suami istri ini tertangkap lima bulan setelah polisi menemukan bayi tersebut.
[page_break no="4" title="Membunuh Ibu Sendiri"]
Kasus selanjutnya juga soal pembunuhan. Namun kali ini adalah seorang anak yang tega membunuh ibunya dan melukai ayahnya karena masalah sepele. Ditentang untuk bermain game! Anak itu bernama Daniel Petric yang saat itu berusia 17 tahun.
Daniel tega membunuh ibu dan melukai ayahnya karena orang tua mereka melarang Daniel untuk terus bermain game, saat itu Daniel sudah kecanduan game Halo 3. Bahkan sebelum melakukan aksi jahat tersebut, Daniel berteriak sangat menyeramkan dan sempat mengatakan agar kedua orang tuanya menutup mata.
Tentu hal yang dilakukan Daniel adalah hal yang gila, bahkan menurut saya, kondisi psikologis Daniel sudah masuk ke dalam kategori psikopat. Saya yang membaca berita ini saja sampai merinding karena kegilaan yang dilakukan Daniel atas orang tuanya.
[page_break no="5" title="Bunuh Teman Karena Item Gamenya Dijual"]
Seorang bernama Qiu Chengwei tega membunuh rekannya yang bernama Zhu Caoyuan karena Caoyuan melakukan kecurangan dengan menjual pedang virtual milik Chengwei di game The Legend of Mir 3. Saat itu Caoyuan memberikan pilihan agar Chengwei menebus pedang virtualnya dengan sejumlah uang.
Namun bukan uang yang didapat, justru Chengwei memberikan tikaman kepada Caoyuan ketika sedang tidur. Kasus ini menjadi salah satu kasus kecanduan game yang paling mengerikan dalam game.
Terkait kasus ini, akhirnya Chengwei mendapatkan hukuman yang sangat berat di pengadilan. Bahkan dirinya harus menerima sanksi hukuman mati karena masalah yang telah diperbuatnya.
Nah, mungkin itulah lima kasus kecanduan game paling parah yang pernah terjadi di dunia ini. Saya sendiri ingin mengingatkan agar kalian lebih menggunakan nalar ketika bermain game dan menjadi kesehatan ketika bermain game. Karena menurut saya sendiri, kasus-kasus di atas terjadi karena gamer tak mampu lagi mengendalikan dirinya dan lebih menurut kepada game.
Padahal, game tidak pernah salah dan developer pun tidak salah untuk membuat game. Bahkan mereka sendiri telah memasukkan game-game ke dalam rating-rating usia agar gamer lebih memilah mana game yang layak dan tidak sesuai kategori usia.
Buat saya, game tidak pernah salah karena yang salah adalah si pemain sendiri. Jika tidak ingin terlihat konyol, mengapa harus memainkan game hingga kecanduan?