TUTUP

7 Game Premium yang Hilang Tajinya, Bukan Mobile Legend Tapi..

Daya jual mereka tinggi tapi tiba-tiba hilang begitu saja!

Sama seperti industri lainnya, industri game juga merupakan salah satu industri yang sulit untuk diprediksi. Apalagi dengan arus perkembangan teknologi yang begitu cepat membuat industri game cepat berubah. Perubahan ini bisa menjadi hal yang baik namun juga bisa menjadi hal yang buruk. Salah satu game yang mengalami ke arah yang lebih baik adalah Tom Clancy's Rainbow Six: Siege yang begitu dielu-elukan saat ini. Tapi sebaiknya kita tinggalkan dulu Rainbow Six: Siege karena kali ini yang bakal kita bahas adalah game premium yang hilang tajinya. Ada banyak faktor yang tentu mempengaruhi sebuah game kehilangan daya jual tertinggi mereka dan kali ini kita bakal membahasnya satu per satu. Mungkin tanpa basa-basi lagi langsung saja yuk kita bahas mengenai game premium yang hilang tajinya! Source: Double Fine[/caption] Brutal Legend menjadi game premium yang hilang tajinya pertama. Game yang satu ini sangat luar biasa karena membawa unsur rock dan juga banyak melibatkan musisi papan atas seperti Ozzy Osborne. Membawa elemen rock bukan berarti menjadikan game ini sebagai game seperti Guitar Hero. Di awal-awal trailer, Brutal Legend diperkenalkan sebagai game hack and slash. Tapi alih-alih menjadi game hack and slash sebrutal God of War, justru Brutal Legend malah banyak memasukkan unsur strategi. Hal inilah yang kemudian disayangkan para gamer, padahal memasukkan unsur rock adalah salah satu hal yang sudah tepat. Tapi bila implementasi gameplay-nya kurang baik, justru bakal membuat game tersebut kehilangan taji. Padahal Brutal Legend berpotensi menyamai Devil May Cry atau God of War ya. Tony Hawk's Pro Skater 5 menjadi game selanjutnya yang dianggap sebagai game premium yang hilang tajinya. Di era PlayStation 1, Tony Hawk's Pro Skater merupakan sebuah franchise yang luar biasa wajib dimainkan. Diperkuat dengan grafis luar biasa dan gameplay yang sulit untuk dikuasai menjadikan Tony Hawk's sebagai game yang mantap. Oiya, fitur kustomisasi dan freestyle yang ajib juga membuat kita betah berlama-lama di depan layar televisi. Tapi kemudian franchise ini tenggelam tergilas game-game baru hingga akhirnya wacana Tony Hawk's Pro Skater 5 mencuat ke permukaan. Memegang nama besar franchise yang satu ini bisa dibilang sudah menjadi daya tarik tinggal bagaimana pengaplikasiannya. Tapi sayangnya Robomodo selaku developer dianggap gagal memanfaatkan nama besar franchise ini sehingga akhirnya Tony Hawk's Pro Skater benar-benar kehilangan tajinya. Apalagi ya game premium yang hilang tajinya? Yuk langsung ke halaman selanjutnya! Sumber: YouTube[/caption] Tomb Raider: The Angel of Darkness seharusnya menjadi sesuatu yang luar biasa. Ini merupakan seri pertama yang membawa Lara Croft ke platform next gen dan seharusnya ia bisa menjadi sesuatu yang punya daya tarik. Tapi justru seri ini dianggap sebagai seri yang buruk apalagi mekanisme Stealth yang ditawarkan dianggap sebagai aksi stealth kacangan. Grafisnya juga dianggap tak begitu baik. Gagal totalnya seri ini menjadi aib tersendiri untuk Crystal Dynamic sendiri bahkan mereka butuh waktu tiga tahun ini menebus dosa mereka yakni menelurkan sebuah seri bernama Tomb Raider Reboot yang sangat sukses! Sumber: The Insatiable Gamer[/caption] Awal munculnya PlayStation 4 bisa dibilang menjadi momok menakutkan bagi para developer. Tumbangnya game-game kelas satu seperti Assassin's Creed: Unity, Batman Arkham Knight, dan game-game lainnya membuat para developer seperti sedang menghadapi mimpi buruk. Meski begitu, ada juga beberapa game yang sukses di pasaran, misalnya The Witcher 3. Bertekad untuk mengikuti game-game yang sukses, The Order 1886 akhirnya tercipta. Game ini menghadirkan grafis yang sangat bagus dan berpotensi untuk menjadi sebuah game yang memorable. Tapi ternyata seluruh potensi yang dimilikinya hilang begitu saja. The Order 1886 mengalami degradasi konten seperti pertempuran boss yang repetitif dan juga jalan ceritanya yang pendek. Mekanismenya juga hanya seputar pada tembak menembak yang bakal membuat orang kebosanan. Padahal dengan apa yang dimilikinya, game ini sejatinya mampu membuat sesuatu yang lebih baik terutama di gameplay dan cerita. Di halaman ketiga masih ada nih game premium yang hilang tajinya, kira-kira apa saja ya? Source: EA[/caption] Titanfall harus diakui menjadi salah satu game dengan ide yang sangat menarik. Di sana kalian bakal dihadapkan pada sebuah robot besar yang tentu saja membuat pertempuran menjadi sesuatu yang luar biasa. Tapi kenyataannya, Titanfall tidak sebagus yang dipikirkan oleh orang-orang. Dibangun oleh mantan studi Call of Duty, Respawn Entertainment, Titanfall justru tak mengikuti jejak sang pendahulu. Game tersebut malah menyajikan cerita yang sangat sulit untuk dicerna karena berliku-liku. Mekanisme berlarinya juga serupa dengan Mirror's Edge yang memungkinkan kalian berlari di dinding. Game peperangan sejatinya lebih asyik jika lebih mengandalkan kepekaan dari para gamer sendiri dibanding dengan hal-hal berlebihan. Titanfall yang sudah punya modal cukup besar untuk menjadi sesuatu yang menarik justru gagal. Batman Arkham Knight memiliki potensi untuk menjadi game yang meledak sebenarnya. Modal awal mereka adalah dua buah game yang mendapatkan gelar game of the year yakni Batman Arkham Asylum dan Batman Arkham City. Selain itu gamer juga sudah mendapatkan hype yang luar biasa ketika game ini dirilis. Mengapa? Game Batman Arkham Knight menjadi game deretan awal yang keluar untuk platform next gen. Tapi semua modal dan potensi yang dimiliki oleh Rocksteady justru malah ternoda dengan keteledoran mereka sendiri. Dari segi cerita game ini terkesan biasa saja, gameplay juga biasa saja malah cenderung membosankan, dan mode yang lainnya masih sama seperti dulu. Tapi yang paling fatal adalah ketika mereka mengatakan sosok Arkham Knight dalam game ini adalah karakter baru! Memang untuk trilogy game ini sendiri, karakter Arkham Knight adalah karakter yang belum diperkenalkan sama sekali. Tapi untuk semesta Batman sendiri, Arkham Knight merupakan sosok Jason Todd yang tak lain adalah salah satu sosok Robin. Itulah yang akhirnya membuat fans agak kecewa dengan apa yang dilakukan oleh Batman Arkham Knight. Game premium yang hilang tajinya paling terakhir di artikel ini adalah Far Cry 3LhoFar Cry 3 ini keren kok? Memang harus diakui Far Cry 3 ini luar biasa dari segi cerita maupun karakter. Tapi ada satu hal yang membuat game ini benar-benar kehilangan tajinya. Di awal permainan kita ditekankan bahwa karakter Vaas Montenegro merupakan seorang penjahat utama di seri ini. Ia keren, punya segudang anak buah, dan punya sifat yang sangat jahat. Seharusnya memang Vaas itu cocok menjadi musuh terakhir. Tapi justru Ubisoft malah menjadikan Vaas seorang pesuruh semata karena adalagi sosok yang merupakan boss si Vaas itu sendiri. Kematian Vaas juga cukup awal sehingga membuat game berjalan hambar setelahnya dan cenderung dipaksakan. Yang lebih kocak adalah bagaimana cara Vaas tewas itu sendiri. Kalian bakal menghadapinya di dunia halusinasi dan tiba-tiba Vaas tewas! Bila tidak melakukan hal tersebut bukan tidak mungkin Far Cry 3 malah menjadi game yang lebih keren.


Sepertinya itulah tujuh game premium yang hilang tajinya. Game-game tersebut memang memiliki potensi yang besar tapi seperti yang telah saya bilang di awal bahwa eksekusi yang dilakukan sang developer malah bisa membenamkan potensinya itu sendiri.
Mau dapat PS4 dan Nintendo Switch? Kunjungi BEKRAF Game Prime 2018, event industri game terbesar se-Indonesia pada tanggal 13-15 Juli 2018 di Balai Kartini, Jakarta! Kunjungi laman ini untuk mendaftarkan dirimu GRATIS!