Siapa Bilang Jadi Gamer itu Murah? Ini Bukti Kalo Hobi Game itu Mahal

Jadi gamer itu mahal! Bahkan terkadang ada gamer yang rela hidup seirit mungkin untuk bisa membeli game kesayangan mereka. Tidak berhenti sampai di situ, menginap di warnet pun akan dilakoni oleh si gamer demi bisa memainkan game kesayangan mereka.

Siapa Bilang Jadi Gamer itu Murah? Ini Bukti Kalo Hobi Game itu Mahal

Siapa Bilang Jadi Gamer itu Murah? Ini Bukti Kalo Hobi Game itu Mahal Source: Kompasiana.com[/caption]

Jadi gamer itu mahal! Bahkan terkadang ada gamer yang rela hidup seirit mungkin untuk bisa membeli game kesayangan mereka. Tidak berhenti sampai di situ, menginap di warnet pun akan dilakoni oleh si gamer demi bisa memainkan game kesayangan.

Hobi atau pekerjaan yang satu ini memang sering mendapatkan cap negatif bagi sebagian orang. Ada yang mengatakan bahwa bermain game itu adalah hobi yang sangat buruk.

Padahal, bermain game terbukti tidak melulu berdampak negatif. Game bagi sebagian orang justru akan berdampak positif, misalnya bikin jago bahasa inggris atau pergaulan semakin bertambah banyak.

[read_more link="https://www.duniaku.net/2017/10/12/dampak-positif-bermain-game/" title="Inilah Beberapa Dampak Positif Bermain Game"]

Saya sendiri beranggapan bahwa main game itu adalah hobi yang positif dan tentu saja keren. What? Keren? Ya, menurut saya bermain game adalah hobi yang keren dan tidak kalah keren dengan orang yang hobi otomotif atau traveling.

Kenapa saya bilang hobi bermain game keren? Jawabannya sederhana, karena jadi gamer itu mahal. Banyak harga yang harus ditebus untuk bisa main game mulai dan finansial sampai fisik.

[read_more link="https://www.duniaku.net/2017/12/04/game-terbaik-di-playstation-2/" title="4 Game yang Punya Konsep Terbaik di PlayStation 2"]

Nah, kira-kira semahal apa sih untuk jadi seorang gamerDuniaku.net kali ini akan membahasnya untuk kalian para pencinta game. Mungkin setelah membaca artikel ini kalian sebagai gamer akan lebih percaya diri dilingkungan sosial ataupun untuk meraih cinta, hahaha.

Yuk langsung saja kita masuk ke pembahasan yang sangat seru ini. Kalo bisa sih baca artikel ini hingga habis ya.

[page_break no="1" title="Beli Konsol"]

Siapa Bilang Jadi Gamer itu Murah? Ini Bukti Kalo Hobi Game itu Mahal

Bukti pertama jadi gamer itu mahal adalah kalian harus beli konsol. Sebagai gamer, kalian tentu saja tidak afdol rasanya apabila tidak memiliki konsol, apalagi konsol terbaru mungkin sangat dibutuhkan oleh orang yang hobi main game.

Seperti yang telah saya singgung tadi, konsol merupakan salah satu bukti jadi gamer itu mahal. Bila kalian ingin membeli konsol, kalian harus mengeluarkan uang paling tidak sebesar 5 juta rupiah untuk beli konsol PlayStation 4.

Apalagi saat ini PlayStation 4 sedang mengalami kenaikan harga yang signifikan. Adik saya beberapa waktu lalu harus merogoh kocek sebesar 5,5 juta rupiah untuk membeli sebuah konsol PlayStation 4 dengan bundling kaset Tekken 7 dan Mortal Kombat X.

[read_more link="https://www.duniaku.net/2017/11/24/mobil-favorit-di-nascar-rumble/" title="5 Mobil Favorit di Nascar Rumble yang Sering Digunakan Gamer!"]

Bila ingin menambah satu Dualshock 4, kalian harus menambah uang sebesar 650 ribu rupiah! Masih bilang jadi gamer kurang keren?

"Tapi bro, kan kita bisa beli second?" Ya, memang itu adalah pilihan yang kita miliki bila kita tidak memiliki cukup uang untuk membeli konsol baru. Kita bisa ke tempat jual-beli online kemudian mencari konsol yang kita inginkan.

Masalahnya, konsol second itu harganya juga lumayan mahal. Untuk beli PlayStation 4 second, kalian harus merogoh kocek setidaknya 3 juta rupiah. Mungkin bila kalian menelusuri jual-beli online lebih dalam, kalian akan menemukan konsol second dengan harga di bawah itu.

[read_more link="https://www.duniaku.net/2017/11/23/kartu-grafis-legendaris/" title="5 Kartu Grafis Legendaris dalam Sejarah Perakitan PC"]

Tapi masalahnya, hal itu jarang terjadi. Belum lagi kita tidak tahu apakah kualitas konsol second yang kita beli masih bagus dan tahan lama. Bila ternyata baru satu minggu sudah rusak, kita akan mengeluarkan uang untuk biaya servisnya terkecuali konsol tersebut masih garansi.

Coba bila dirinci, uang 5,5 juta rupiah bisa kalian gunakan traveling ke bali dan lombok naik pesawat sekelas Garuda Indonesia pulang pergi.

[page_break no="2" title="Main di PC Juga Mahal"]

Siapa Bilang Jadi Gamer itu Murah? Ini Bukti Kalo Hobi Game itu Mahal

"Bos, kalo tidak bisa main di konsol, kita pindah aja ke PC" Ungkapan tersebut memang ada benarnya apalagi PC dikenal dengan jargon PC Master Race. Tapi, tidak semurah itu main game di konsol.

Bila 5,5 juta rupiah kita sudah bisa dapat konsol yang pasti bisa menjalankan game dengan nyaman, di PC kita tidak akan mendapatkan hal itu. Di PC, dengan uang 5,5 juta rupiah kita hanya akan dapat spek standar A10 atau A8 Bristol Bridge, RAM 8GB, dan VGA sekelas GT 1030 atau di bawahnya.

Itu belum termasuk monitor yang harganya lumayan mahal. Bila ingin diakali, kita bisa menggunakan part PC second. Mungkin diharga 5,5 juta rupiah sudah bisa dapat spek PC yang standaran yang sanggup menjalankan game di resolusi 1080p dengan settingan medium paling tidak.

[read_more link="https://www.duniaku.net/2017/11/23/suka-duka-punya-ps1/" title="Generasi 90-an Pasti Tahu Suka Duka Punya PlayStation 1"]

Kegilaan tak berhenti sampai disitu, karena sebagai gamer PC, tentu saja kita membutuhkan upgrade komponen apabila mulai tidak bisa menjalankan game. Nah, untuk upgrade komponen, kita butuh keluar uang yang tentu saja tidak sedikit.

Bahkan bagi para orang-orang berbujet besar, mereka bisa mengeluarkan uang dari puluhan hingga ratusan juta untuk mendapatkan PC idaman mereka dan bermain game dengan semaksimal mungkin.

[read_more link="https://www.duniaku.net/2017/11/23/karakter-wanita-terkuat-di-dunia-game/" title="Daftar 5 Karakter Wanita Paling Tangguh di Dunia Game, Siapa Saja Mereka?"]

Sampai di sini, masih bilang bermain game itu hobi yang buruk dan kurang keren? Misalnya merakit PC seharga 100 juta, uang tersebut sama nilainya dengan harga sebuah mobil.

Oiya, selain PC, kalian juga bisa main game di laptop. Namun, untuk bisa memainkan game secara maksimal dan nyaman kalian butuh laptop seharga belasan juta atau seharga dua sampai tiga buah PlayStation 4.

Apalagi sih yang membuat jadi gamer itu mahal? Silahkan lanjut baca ke halaman selanjutnya.

[page_break no="3" title="Harga Gamenya"]

Siapa Bilang Jadi Gamer itu Murah? Ini Bukti Kalo Hobi Game itu Mahal

Jadi gamer itu mahal. Ya, karena harga sebuah game itu sangat mahal dan bisa membuat kita bokek dalam hitungan menit. Bagi gamer yang memainkan game di konsol, kalian butuh mengeluarkan uang sekitar 300 ribu rupiah hingga jutaan rupiah untuk bisa membeli sebuah kaset video game.

300 ribu itu harga sebuah game yang sudah lama terbit ataupun game second. Bila beruntung, kalian mungkin bisa mendapatkan kaset second murah yang masih layak untuk digunakan.

Untuk game baru, kita setidaknya harus menyiapkan uang sekitar 800 ribu rupiah. Assassin's Creed: Origins dan The Evil Within 2 yang jadi primadona tahun ini memiliki harga nyaris 800 ribu rupiah.

[read_more link="https://www.duniaku.net/2017/11/22/apakah-ps4-masih-layak/" title="Apakah PS4 Masih layak Dibeli Saat ini?"]

Bagi gamer PC, kalian juga pasti mengeluarkan uang yang tidak sedikit bukan? Meskipun masih ada Steam, tapi Steam Sale itu tidak selalu diskon meskipun intensitas diskonnya cukup sering.

Bila ada game baru di Steam, kalian juga harus merogoh kocek sekitar 500 hingga 800 ribu rupiah untuk membeli game. Apalagi, game terbaru di Steam hanya mengalami diskon kecil. Contohnya saja di autumn sale kemarin, Assassin's Creed: Origins hanya diskon sebesar 17% yang meskipun diskon harganya masih menginjak 500 ribuan.

Untuk mengakalinya tentu saja kalian harus nabung. Untuk menabung, siapkan mental kalian untuk hidup sesederhana mungkin. Mahal bukan?

Oiya kan bisa main versi pak tani? Maaf, seorang gamer sejati tentunya tidak main versi pak tani dan lebih memilih untuk mensupport developer dengan membeli karya mereka secara legal.

[page_break no="4" title="Peripheral Gamenya"]

Siapa Bilang Jadi Gamer itu Murah? Ini Bukti Kalo Hobi Game itu Mahal

Di atas saya sudah menyinggung sedikit soal peripheral game yaitu Dualshock 4. Nah, jadi gamer itu mahal karena harga peripheralnya juga mahal! Ingin menikmati VR, siapkan uang yang banyak.

Stik rusak saja kalian harus merogoh kocek sebesar 650 ribu rupiah, bagaimana dengan harga VR. Belum lagi bila kalian ingin lebih intens suasana bermain gamenya, kalian butuh headset yang bagus kualitasnya dengan harga yang mahal.

Bagi yang suka main game online, kalian tentu saja harus menyiapkan uang untuk membeli cash. Saya sendiri sampai rela untuk menahan jajan untuk membeli cash ketika masih bermain Dragon Nest.

Bila dihitung-hitung, mungkin kalian akan menghabiskan uang hingga jutaan rupiah hanya demi membeli sebuah perlengkapan sampingan untuk main game, baik itu dualshock ataupun cash.

Di laman selanjutnya kita tidak membahas soal materi. Faktor non materi ini juga menjadi bukti jadi gamer itu mahal.

[page_break no="5" title="Menginap di Warnet atau Rental"]

Siapa Bilang Jadi Gamer itu Murah? Ini Bukti Kalo Hobi Game itu Mahal

Nah pembahasan selanjutnya tidak soal materi melainkan waktu dan fisik. Seorang gamer tentu saja pernah menginap di warnet ataupun rental PlayStation bukan? Fisik kalian akan terkuras di sini.

Bagi seorang gamer addict, kita akan merelakan waktu kita terbuang sia-sia demi menginap di warnet. Waktu dengan keluarga ataupun pdktan akan berkurang dan membuat kita kehilangan momen berharga.

Momen berharga yang hilang ini merupakan sesuatu yang harus dibayar seorang gamer. Belum lagi jika tubuh kalian sakit akibat begadang. Jadilah kalian harus mengeluarkan biaya untuk ke dokter.

Selama bermain game, menurut saya waktu dan fisik merupakan bayaran yang paling mahal. Namun, bila sudah tahu waktu dan fisik itu bayaran yang mahal untuk main game. Kalian harus pintar mengatur waktu dan tidak berlebihan.


Mungkin itulah beberapa hal yang membuat menjadi gamer itu mahal. Oleh sebab itu, sebagai gamer, kalian tidak seharusnya minder karena hobi kalian dianggap buruk. Sebaliknya, setelah membaca artikel ini kalian harus percaya diri dengan hobi kalian.

Diedit oleh Doni Jaelani

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU