Beberapa Faktor yang Membuat Game Horor Menyeramkan
Tak kalah dengan sebuah film horor, game horor juga akan tampil sangat menyeramkan bila diracik dengan sangat baik oleh sang developer
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini masyarakat Indonesia sedang ramai memperbincangkan film horor khususnya film besutan Joko Anwar, Pengabdi Setan. Banyak yang mengatakan film tersebut cukup menyeramkan dan memiliki kualitas jempolan layaknya film horor buatan luar negeri.
Bila membicarakan soal horror, sangat menarik untuk dibahas juga mengenai game-game horor.
Tak kalah dengan sebuah film horor, game horor juga akan tampil sangat menyeramkan bila diracik dengan sangat baik, bahkan saya sendiri tidak pernah melanjutkan Outlast pertama karena game horor tersebut sangat menyeramkan.
Ada banyak faktor yang membuat game horor begitu sukses menakutkan kita. Kali ini Duniaku.net akan membahasnya satu per satu, ikutin sampai habis!
[page_break no="1" title="Jumpscare yang Berkualitas"]
Game bisa menjadi sangat menyeramkan karena adanya jumpscare, tapi jumpscare yang bisa membuat menakutkan adalah yang paling berkualitas. Di dunia ini sudah banyak sekali game horor yang memiliki jumpscare berkelas seperti Outlast atau Resident Evil Classic.
Berkelas di sini adalah jumpscare diletakkan di mana semestinya dan porsinya tidak terlalu banyak. Jumpscare yang sedikit namun pas menurut saya lebih efektif untuk membuat kita ketakutan.
Karena dengan jumpscare yang pas, kita akan ketakutan sepanjang bermain game dan pembuat game juga akan mudah untuk membangun suasana rasa takut untuk dipersembahkan kepada pemain.
[page_break no="2" title="Pondasi Cerita"]
Pondasi cerita juga menjadi hal yang penting dalam membuat game horor menjadi sangat menyeramkan. Pondasi cerita yang dibangun dengan latar belakang atau alasan yang kelam membuat sebuah game bisa sangat menakutkan.
Tak percaya, coba kalian mainkan Outlast 2 atau The Evil Within 2. Di situ kalian akan merasakan rasa takut dari awal bermain game, dikarenakan adanya pondasi cerita yang kelam
Bila sebuah game horor dibangun oleh pondasi cerita yang kurang kelam, menurut saya sangat kurang sekali.
[page_break no="3" title="Adanya Tokoh dengan Desain Seram"]
Game horor akan sangat sulit membuat kita takut tanpa kehadiran tokoh yang memiliki desain seram. Hanya sutradara game yang memiliki teknik tinggi saja menurut saya yang bisa membuat game seram tanpa adanya sosok hantu atau monster.
Berbeda dengan film, tingkat keseraman game akan ditentukan dengan adanya karakter seram dan sulit dikalahkan. Coba saja lihat betapa seramnya Laura di The Evil Within, itu pasti akan membuat kalian terbirit-birit ketika bermain.
[page_break no="4" title="Teka-Teki"]
Banyaknya teka-teki di dalam game horor tentunya akan membuat keseramannya meningkat, bila suasana sudah mencekam dan disuruh membuat beberapa pilihan sambil menyelesaikan puzzle, biasanya saya bilang, "ini game gila banget ya,"
Hal-hal yang membingungkan otomatis membuat kita akan sulit untuk berpikir, apalagi bila dihadapkan dengan sesuatu yang menyeramkan. Resident Evil dan The Evil Within mendapatkan basis fans banyak dikarenakan mereka memiliki puzzle yang tak sedikit di dalam game.
[page_break no="5" title="Suara"]
Dalam membuat sebuah game tampak menakutkan, suara merupakan bagian yang penting. Bisikan dari musuh atau adanya lagu yang mencekam membuat kita akan ragu untuk maju ke depan.
Keraguan ini akhirnya membuat kita urung untuk menamatkan game tersebut, seperti halnya saya yang tak mampu menamatkan Outlast pertama.
[page_break no="6" title="Resource yang Sedikit"]
Resource melimpah? itu bukan game horor melainkan hanya game action yang menggunakan musuh menyeramkan! Game yang seram adalah yang tidak membiarkan kita mendapatkan resource yang melimpah.
Peluru yang sulit didapatkan dan health cadangan yang sedikit akan membuat kita seribu kali untuk melangkah. Apalagi saat ini banyak juga game yang tidak memungkinkan untuk melawan.
Diedit oleh Doni Jaelani