Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
Chris Evans Steve Rogers. (Dok. Marvel Studio/Avengers Doomsday)
Chris Evans Steve Rogers. (Dok. Marvel Studio/Avengers Doomsday)

Intinya sih...

  • Teaser menampilkan Steve Rogers kembali ke rumahnya dan menggendong seorang bayi, menegaskan fase hidup baru sang legenda.

  • Teaser pertama kali diputar di bioskop Amerika Serikat sebelum penayangan Avatar: Fire and Ash, film Avatar ketiga garapan James Cameron.

  • Kemungkinan Avengers: Doomsday akan menjadi film Steve Rogers versus Doctor Doom yang diperankan Robert Downey Jr., membuat konflik terasa seperti lompat mundur ke era Avengers: Endgame.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pada Maret 2025, Marvel mengungkap 27 nama yang terlibat dalam Avengers: Doomsday. Daftarnya langsung memancing hype: dari Anthony Mackie, Tom Hiddleston, hingga kejutan berupa kehadiran aktor legendaris X-Men seperti Ian McKellen dan Patrick Stewart.

Namun satu nama besar justru absen dari pengumuman tersebut: Chris Evans, pemeran Steve Rogers. Bahkan pada 30 Januari lalu, Evans sempat menepis rumor keterlibatannya dan menyatakan bahwa ia sudah “dengan senang hati pensiun” dari peran tersebut.

Semua berubah kemarin malam (23/12/2025).

Marvel secara mengejutkan merilis teaser perdana Avengers: Doomsday dan di sanalah Chris Evans kembali muncul. Steve Rogers resmi kembali ke MCU.

Apa arti kembalinya Steve Rogers? Apakah ini varian, linimasa alternatif, atau sesuatu yang lebih besar?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

1. Isi teaser

Chris Evans Steve Rogers akan kembali. (Dok. Marvel Studio/Avengers Doomsday)

Teaser berdurasi 1 menit 20 detik ini disajikan dengan pendekatan yang relatif sederhana, tapi sarat makna. Adegan dibuka dengan seorang pengendara motor melaju di jalanan yang sunyi dan tenang, sebelum berhenti di sebuah rumah yang terasa familiar—rumah yang terakhir kali kita lihat di penutup Avengers: Endgame, tempat Steve Rogers akhirnya menjalani hidup damai bersama Peggy Carter.

Pengendara motor itu kemudian masuk ke dalam rumah dan menyimpan kostum Captain America ke dalam sebuah peti. Momen ini sudah cukup memberi petunjuk siapa sosok tersebut, bahkan sebelum wajahnya diperlihatkan secara jelas.

Tak lama kemudian, kita melihat Steve Rogers menggendong seorang bayi sambil tersenyum, sebuah visual yang menegaskan fase hidup baru sang legenda. Teaser lalu menutup adegan dengan pesan tegas: “Steve Rogers will return in Avengers: Doomsday.”

Tanggal rilis film ini pun ditegaskan: 18 Desember 2025. Logo Avengers ditampilkan dengan warna hijau yang mencolok, seolah menegaskan keterkaitan kuat dengan sosok Doctor Doom. Teaser juga menyertakan hitung mundur, yang pada saat ini masih menunjukkan jarak sekitar 11 bulan menuju perilisan.

2. Pertama tayang di bioskop Amerika sebelum Avatar: Fire and Ash

cuplikan adegan dalam film Avatar: Fire and Ash (dok. Lightstorm Entertainment/Avatar: Fire and Ash)

Untuk teaser Avengers: Doomsday, Marvel tampaknya sudah menyiapkan strategi distribusi yang cukup agresif. Teaser ini pertama kali diputar di bioskop Amerika Serikat sebelum penayangan Avatar: Fire and Ash, film Avatar ketiga garapan James Cameron.

Langkah ini jelas bukan kebetulan. Fire and Ash diprediksi menjadi salah satu film dengan jumlah penonton terbesar tahun ini, menjadikannya “kendaraan” ideal untuk membangun hype maksimal bagi Avengers: Doomsday.

Menariknya, beredar informasi bahwa Marvel berencana merilis empat teaser berbeda untuk Doomsday. Teaser yang diputar pada pekan pertama disebut akan berbeda dengan yang muncul di pekan berikutnya, sebuah taktik klasik tapi efektif untuk mendorong penonton menonton Fire and Ash lebih dari sekali, demi menangkap potongan teaser yang berbeda.

Teaser yang menampilkan Steve Rogers ini sendiri disebut sebagai yang pertama dari rangkaian tersebut.

Kini, perhatian tertuju pada teaser selanjutnya. Karakter siapa lagi yang akan disorot? Apakah giliran Doctor Doom akhirnya tampil jelas? Atau justru Thor, seperti yang ramai digosipkan?

3. Chris Evans pernah menyatakan dia sudah pensiun

Chris Evans Steve Rogers. (Dok. Marvel Studio/Avengers Doomsday)

Seperti sempat disinggung sebelumnya, Chris Evans pernah secara terbuka membantah bahwa ia akan kembali ke MCU. Ia bahkan menyatakan sudah “dengan senang hati pensiun” dari peran Steve Rogers. Konsisten dengan pernyataan itu, namanya pun tidak masuk dalam 27 aktor yang diumumkan Marvel pada Maret lalu sebagai bagian dari Avengers: Doomsday.

Namun pada akhirnya, situasi ini terasa sangat familiar.

Kasusnya mengingatkan pada Andrew Garfield menjelang rilis Spider-Man: No Way Home, di mana sang aktor harus menyangkal keterlibatan dirinya berulang kali demi menjaga kejutan besar Marvel.

Dengan kata lain, kecil kemungkinan ini adalah casting mendadak atau keputusan last minute. Apalagi sejak Desember lalu, media industri yang kredibel seperti The Wrap sudah melaporkan bahwa Evans akan kembali terlibat di Doomsday, jauh sebelum sang aktor sendiri membantah rumor tersebut di depan publik.

Jadi, alih-alih kebohongan personal, ini lebih terasa sebagai bagian dari ritual Marvel: aktor menyangkal, nama disembunyikan, dan kebenaran baru dibuka saat momen yang dianggap paling tepat.

4. Kesan saya soal Doomsday kemungkinan akan jadi film Steve Rogers versus Doom (Robert Downey Jr.)

Kostum Chris Evans Steve Rogers. (Dok. Marvel Studio/Avengers Doomsday)

Jujur saja, teaser ini bikin perasaan yang agak campur aduk.

Apakah saya senang Chris Evans kembali sebagai Steve Rogers? Tentu saja. Evans adalah aktor yang benar-benar menguasai peran itu. Karisma, idealisme, dan moral Steve Rogers selalu terasa meyakinkan di tangannya.

Namun, jika pada akhirnya konflik utama Avengers: Doomsday jadi Steve Rogers berhadapan dengan Doctor Doom yang diperankan Robert Downey Jr., rasanya kita sedang kembali ke pola lama. Formatnya mengingatkan pada dinamika personal ala Captain America: Civil War, ikon lama vs ikon lama, emosi besar bertumpu pada figur yang sudah mapan.

Kesan yang muncul: Marvel seolah belum sepenuhnya percaya bahwa generasi baru Avengers, terutama tim yang dipimpin Sam Wilson, cukup kuat untuk menggendong konflik sebesar ini sendirian.

Padahal, perjalanan Sam sudah dipersiapkan panjang. Dari origin story yang disajikan lewat The Falcon and the Winter Soldier, hingga ancaman skala besar di Captain America: The Brave New World dengan figur seperti Jenderal Ross yang bisa berubah menjadi Red Hulk dan kehadiran The Leader. Namun tetap ada rasa bahwa Anthony Mackie belum benar-benar diberi ruang untuk mengukir jejaknya sendiri sebagai Captain America utama MCU.

Ironisnya, sempat ada hype menarik setelah Thunderbolts: dunia MCU terasa akan memiliki dua Avengers. Satu tim dipimpin Sam Wilson, satu lagi New Avengers yang mengerucut dari Thunderbolts dan dipimpin Yelena Belova. Konsep ini memberi kesan dunia yang berkembang, bukan kembali berputar di orbit lama.

Kini semua kembali ke tangan Anthony Russo dan Joe Russo. Mereka jelas tahu cara menyajikan konflik Avengers berskala besar.

Harapannya sederhana tapi krusial: semoga Avengers: Doomsday tidak terasa seperti “lompat mundur” ke era Avengers: Endgame, dan Fase 4 hingga Fase 5 tidak diperlakukan sekadar sebagai jembatan yang bisa diabaikan begitu saja.a

Editorial Team